“Berapa persen muslim di Indonesia?” Begitu pertanyaan Abdul Gaffar Karim.
Pertanyaannya serius, dan seperti ada data baru, yang ingin mendahului hasil sensus penduduk 2020.
Gaffar Karim menjawab sendiri dengan dua jawaban. Jawaban pertama normatif, dan seperti biasa, angka-angka begitu kaku, susab dibubuhi tafsir, apalagi yang mengandung humor.
“Kalau menurut statistik sekitar 85%,” tulisnya.
Jawaban kedua, Gaffar Karim tetap menulis angka, masih dalam jumlah persen. Jumlahnya selisih jauh dengan jawaban pertama, terpaut 35%. Dia memberi alasan, yang saya yakin tidak terpikirkan oleh para ahli statistik, dan alasan ini pasti mengejutkan bagi muslim yang selalu menjadikan jumalah besar sebagai ukuran utama.
Dosen UGM itu menulis: “Tapi menurut beberapa kalangan, mungkin (jumlah muslim) cuma 50%, sebab banyak yang mereka kafirkan.”