Siang tadi, saya mengendari motor melewati gang-gang sempit di daerah Tambun, Bekasi. Di gang-gang itu banyak sekali anak-anak kecil bermain-main. Mereka ada yang berlarian, lempar-lempar mainan, teriak-teriak, tapi juga ada yang diam saja, mungkin lemas karena puasa.
Yang mengejutkan saya ada di antara mereka yang mengungundangkan azan, tentu ini bukan azan Magrib, juga bukan azan zuhur, karena orang-orang di musala pasti sudah selesai melaksanakan salat zuhur.
Saya jadi ingat, meme yang beredar di di media sosial bahwa ada anak kecil yang ndak kuat menahan lapar, padahal waktu berbuka masih lama. Akhirnya, sia anak nekat azan sendiri untuk segera buka. Lucu tidak?
Kalau tidak lucu, coba simak humor almagfurlah mantan Ketua Umum PBNU Kiai Hasyim Muzadi di bawah ini.
Almagfuralah Pak Said Budairy, pernah bertanya kepada saya,”Kamu tahu tidak mengapa Kiai Hasyim Muzadi dianugerahi gelar ‘Doktor HC’?”
“Tidak tahu Pak,” jawabku.
“Kiai Hasyim berhasil menjawab pertanyaan ini: kenapa para muazin (tukang azan) menutup telinganya saat sedang azan,” cerita Pak Said.
“Apa jawaban beliau Pak?” saya penasaran.
“Pak Hasyim bilang, kalau ditutup mulutnya, maka ndak bisaa azan,” kata Pak Said. Kami berdua tertawa terbahak-bahak. Saya membayangkan humor itu dituturkan langsung oleh Kiai Hasyim, betapa lucunya, apalagi dengan dialek Madura, pasti tambah gerrrrr…