Perpustakaan PBNU menemukan foto KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sedang diterima Presiden Soeharto di Istana Negara, Jakarta. Dalam foto itu, tampak Gus Dur yang baru saja terpilih lagi dalam muktamar NU di Cipasung yang “panas” itu 1994 serius mendengarkan perbincangan Presiden dengan delegasi NU lainnya.
Syatiri Ahmad, kepala perpustakaan PBNU mengatakan, bingkai kaca foto tersebut ditemukan sudah pecah dan jika tidak hati-hati melepasnya bisa sobek. “Hati-hati Mas, sobek. Itu foto berharga,” katanya.
Saya catat nama-nama yang ada dalam foto yang betul-betul sedang menghadap presiden sesuai penuturan Syatiri Ahmad.
Dari kiri: berbaju merah belum diketahui siapa, lalu Asmah Syahruni, Gus Dur, Kiai Ma’ruf Amin, Kiai Munasir Ali, Kiai Yusuf Hasyim, Kiai Ali Yafie, Kiai Sahal Mahfudh, Kiai Ilyas Ruchiat, Kiai Usman Abidin, Kiai Chalid Mawardi, dan dokter Fahmi D. Saifuddin. Kecuali kecuali Kiai Ma’ruf Amin dan Kiai Chalid Mawardi, semua yang hadir sudah wafat.
Yang menarik juga dari pertemuan ini tampak Gus Dur sebagai ketua umum PBNU tidak duduk di tengah bersama Rais Am PBNU Kiai Ilyas Ruchiat. Gus Dur duduk di pinggir dan tidak tanpak santai sebagai mana yang lain. Kita tahu, di muktamar NU Cipasung Gus Dur juga tidak boleh duduk di samping Presiden Soeharto. Bisa dibayangkan sengitnya Soeharto pada Gus Dur.
Pertemuan ini menjadi peristiwa sejarah, karena sebelumnya pemerintah menolak hasil muktamar yang menjadikan kembali Gus Dur sebagai ketua umum PBNU dan Kiai Ilyas Ruchiat sebagai rais aam.
Syatiri Ahmad mengatakan kepada saya foto tersebut masih kemungkinan ada yang lain. Dan jika foto lain, kita mengerti misalnya pertemuan itu berlangsung. Kita juga bisa menemukan siapa nama perempuan yang berbaju merah dalam foto itu, hingga kita bisa melacak isi pembicaraan mereka, dan lain sebagainya.
Jika mengacu tahun muktamar NU di Cipasung, yakni tahun 1994, foto ini sebetulnya belum terlalu lama, kira-kira belum lebih dari 25 tahun. Masih sangat bisa dilacak kelengkapan peristiwa tersebut.
Ditangan penulis sebuah foto bisa menjadi berita menarik semenarik tokoh yang ada dalam gambar. Terimakasih sahabat hamzah sahal.