Resensi Buku: Ibuku Chayank Muach!

Ibuku Chayank Muach! merupakan buku kumpulan cerpen yang ditulis oleh Sri Izzati. Di dalam buku tersebut terdapat tiga cerita, yaitu: Menang, Deh!, Larasati Anak Pemberani, dan Ibuku Chayank Muach!. Pada cerita pertama, menceritakan tentang Nana yang iri hati atau sebal dengan teman sekelasnya Jessica yang sombong, Nana bersama Ocha teman dekatnya yang berbeda sekolah pun berusaha mendekati Jessica, pada akhirnya mereka berteman, keirian, kesombongan, semua itu berdamai dan saling menerima.

Pada cerita kedua, diceriatakan tentang Larasati yang tidak takut terhadap orang asing yang menjadi tetangganya, padahal tetangganya itu dirumorkan adalah orang yang seram dengan berbagai stigma buruk, tetapi pada akhirnya Larasati bertemu dengan tetangganya itu sebab terjebak dalam ketika mengambil bola, ternyata tetangganya itu adalah Isabelle Remington pewaris harta bangsawan Duke Charles Remington di Roma.

Pada cerita ketiga bercerita tentang Felicia yang jarang bertemu dan mendapat kasih sayang dari ibunya, tetapi tiba-tiba ketika hari sekolah di mana semua tukang jajan menghilang, muncul Ibu Felicia yang berpura-pura berjualan bajigur, marahlah Felicia, ia takut ketahuan dan menjadi bahan pembicaraan, tepatnya ia malu kalau ketahuan. Temannya Felicia, Varra melihat kelakuan Felicia yang tidak sopan terhadap tukang bajigur itu, ia pun curiga dan mulai menyelidiki, pada akhirnya ketahuanlah bahwa tukang bajigur itu adalah Ibu Felicia yang bernama Cecilia. Varra datang ke rumah Felicia bersama Fadel temannya untuk memberi penjelasan tentang kenapa Cecilia melakukan hal tersebut, Cecilia ingin dekat dengan putrinya, setelah itu pun Felicia tidak marah lagi dan justru membantu ibunya.

Kelebihan dari kumpulan cerpen ini dapat dikatakan merupakan kebijaksanaan dari daya imajinasi Izzati yang masih berusia 8 tahun. Pada Menang, Deh!,  penjelasan cerita mudah diterima dan masih dapat diterima logika, kelebihan dari cerita ini adalah pertemanan yang begitu kompleks dan dapat menerima satu sama lain.

Pada cerita Larasati Anak Pemberani meski jalan cerita mudah diterima dan menarik, sebab misterius, kelebihan dari cerita ini mengajarkan kepada anak untuk tidak takut dengan orang asing dan mau berinteraksi dengan berbagai macam orang agar belajar tentang kehidupan banyak orang.

Pada cerita Ibuku Chayank Muach!, kelebihan yang dapat dipetik berupa jangan malu dengan profesi orang tua dan orang tua harus meluangkan waktunya untuk bermain bersama anaknya. Buku ini mudah sekali dicerna dan mengandung pelajaran nilai moral yang bagus untuk anak-anak, orang tua patut menjadikan buku ini sebagai salah satu bacaan anak mereka, tetapi tentunya orang tua harus mendampingi anak dalam menelaah cerita agar pesan yang ingin disampaikan Izzati tersampaikan dengan baik.

Buku ini menjadi menarik berkat bakatnya menulis yang terasah sejak kelas 2 SD, selain itu diketahui bahwa Izzati memiliki jalan pendidikan yang baik didukung dengan berbagai hobi dan kegiatannya, yaitu membaca, menulis cerita, menggambar, bermain piano, bermain SIMS, dan bermain bersama teman-teman. Selain bersekolah ia juga mengikuti les bermain piano, les bahasa Prancis, dan mengaji. Anak seusia Izzati yang dalam perkembangan pun menjadi kaya akan potensi yang membuatnya mampu menulis berbagai karya.

Ibuku Chayank Muach! merupakan buku karya Izzari yang kelima. Berikut judul-judul buku yang telah ia tulis dan diterbitkan KKPK (Kecil-Kecil Punya Karya) DAR! Mizan: Kado Untuk Ummi (2004), Let’s Bake Cookies (2004), Hari-Hari di Reinesthood (2005), dan 2 of Me (2006). Dari berbagai buku yang ia tulis, Ibuku Chayank Muach! dapat dikatakan yang paling baik, sebab mendapat label edisi emas (gold edition and bestseller) dari Mizan, selain itu dari segi cerita pun dapat dikatakan memiliki banyak kelebihan serta memiliki banyak peminat dengan adanya sematan bestseller.

Judul                          : Ibuku Chayank Muach!

Pengarang                  : Sri Izzati

Penerbit                      : DAR! Mizan

Tahun terbit               : 2008

Tebal halaman           : 124 halaman