“Kerjasama” dalam merokok merupakan tradisi yang berkembang di kalangan santri Tambak Beras Jombang. Setiap ada santri yang merokok akan dikerubuti oleh temannya, dan mereka antri menghisap secara bergantian. Untuk minta jatah merokok, santri cukup bilang kepada temannya “Sak sedotan, Kang.” (Satu sedotan, Kang)
Pada suatu malam, Kiai Wahab Hasbullah duduk-duduk santai melihat-lihat bangunan pesantren sambil merokok. Di tengah kegelapan malam, rokok kretek yang dihisap kiai itu hanya kelihatan baranya. Siapakah yang merokok, tak tampak wajahnya.
Tiba-tiba, datang seorang santri menghampirinya. Tanpa ragu-ragu santri itu mendekat pada Kiai Wahab, dan bilang “Sak sedotan, Kang.” Tanpa komentar, Kiai Wahab langsung memberikan rokoknya pada si santri.
Dengan tenangnya santri tersebut menerima rokok kemudian menghisapnya dalam-dalam. Bara api rokok itu menerangi wajah Kiai Wahab. Baru sadar santri itu bahwa yang sedang dimintai rokok itu adalah kiainya sendiri. Saking gugupnya, santri itu lari sambil membawa lari rokok Kiai Wahab.
Kiai pun mengejar santrinya sambil berteriak, “Hei, rokokku…! Rokokku!” (Sumber: TawaShow di Pesntren, Akmad Fikri AF)