Sedang Membaca
Semua Pemikiran akan Fana, Termasuk Konservatisme

Abd. Moqsith Ghazali menekuni bidang fikih dan ushul fikih. Menyelesaikan program doktoralnya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selain mengajar di beberapa perguruan tinggi di Jakarta dan pengurus LBM PBNU, dia banyak menyampaikan ceramah keagamaan untuk umum.

Semua Pemikiran akan Fana, Termasuk Konservatisme

Pernah ada fase (dan itu lama sekali) di mana Alquran hanya menjadi bacaan para elite Islam, yaitu mereka yang mengerti tata bahasa Arab dengan baik dan menguasai sederet ilmu tradisional Islam yang diperlukan.

Namun, zaman terus berubah. Standar dan kualifikasi akademis lama sudah banyak dihancurkan, sehingga siapa saja sekarang bisa disebut ulama dan siapa saja juga boleh menafsirkan Alquran.

Kelompok Islam konservatif yang biasanya paling kokoh membentengi Alquran dari campur tangan kalangan awam, sekarang sudah mulai goyah.

Mereka tak lagi menolak misalnya jika wilayah tafsir Alquran dimasuki umat non-muslim. Bahkan tak mempersoalkan jika ada yang berkata; kitab suci adalah fiksi.

Ini menunjukkan betapa tak mudahnya merawat konservatisme Islam secara istikamah. Konservatisme yang selama ini dijunjung tinggi dan dijaga dengan sepenuh jiwa-raga akhirnya jebol juga mungkin kena hantaman soal-soal ekonomi, sosial, politik, dan kemalasan menjaganya.

Memang tak ada yang abadi di dunia ini, termasuk di dunia pemikiran. Semuanya fana’ termasuk konservatisme. كل من عليها فان ويبقى وجه ربك ذو الجلال والاكرام.

Rabu, 13 Pebruari 2019

Baca juga:  Diaspora Santri (15): PCINU India Bersama Diaspora Nahdhiyyin di Tanah Ghandi
Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top