Walaupun diturunkan di Arab, bukan berarti Alquran bicara mengenai Arab semata. Isi Alquran berbicara mengenai umat manusia secara keseluruhan, jika sedang membicarakan manusia. Alquran berbicara semua tipe ekosistem dan lanskap ketika berbicara mengenai lingkungan.
Di antara kata yang sering muncul dalam Alquran adalah “Jannah”. Kata ini dipahami oleh banyak orang selama ini adalah suatu tempat yang sangat indah dan akan dirasakan setelah meninggal.
Kenikmatan-kenikmatan yang ditawarkan di jannah sangat memukau dan tak terbatas. Dengan gambaran jannah yang demikian orang berlomba-lomba untuk meraihnya, bahkan melalui cara-cara yang merusak, kasar, dan nggilani.
Terjemahan Alquran dalam versi Inggris terkadang menerjemahkannya menjadi paradise, eden, dan garden. Sedangkan versi terjemahan Indonesia lebih banyak ke surga dan kebun.
Terjemahan-terjemahan tersebut memiliki satu kesamaan, yakni suatu tempat yang penuh dengan keindahan. Dan memang demikian adanya. Hanya saja, keindahan yang dibayangkan masih terlalu abstrak atau imajinatif.
Baca Juga:
- Alquran dan Keanekaragaman Hayati
- Tumbuhan dalam Alquran
- Inilah Karya Kiai Sholeh Darat yang Baru Ditemukan
Secara bahasa, menurut Prof. Quraish Shihab, arti kata jannah seakar dengan “jin”, “janin”, yang artinya “tersembunyi” atau “terselubung”. Kata “tersembunyi” maksudnya tersembunyi dari pandangan mata kita atau sulit melihat. Prof Quraish memberikan pengertian dari kata jannah yang diartikan sebagai kawasan yang dipenuhi pepohonan tinggi, rapat, sering ada kabut, dan sering hujan yang menyebabkan orang sulit melihat (tersembunyi).
Bila merujuk pada pengertian di atas, maka kuat dugaan hal tersebut sesuai dengan ciri-ciri hutan hujan tropis, salah satu tipe hutan yang ada di alam. Tipe hutan seperti ini banyak dijumpai di kawasan tropik, termasuk Indonesia. Dari Daratan rendah sampai daratan tinggi yang ada di Indonesia ada tipe hutan seperti ini, walaupun sekarang sudah habis berganti menjadi perkebunan atau pemukiman.
Salah satu bagian dari hutan hujan tropis adalah hutan Dipterocarpaceae yang dipenuhi pohon-pohon tinggi dengan keanekaragaman hayati yang tinggi. Rapat dan tersembunyi dan penuh misteri kehidupan di dalamnya.
Di antara celah-celah pohon sering ada kabut tipis yang dikenal dengan halimun. Kabut tersebut dapat mengaburkan pandangan mata manusia. Dengan kondisi tersebut, orang tidak atau terbatas dalam melihat objek material yang ada di depannya.