Berikut ini kami rekomendasikan lima film yang cocok menemanimu di bulan Agustus.
1. Kartini
Film tentang perempuan kelahiran Jepara ini menjadi salah satu film terbaik tentang perjuangan melawan ketidakadilan, terutama bagi kaum perempuan.
Perempuan memiliki hak yang sama, setara dalam memperoleh pendidikan adalah cita-cita Kartini. Kalau melihat perempuan hari ini bisa sekolah, menjadi sarjana, hingga memperoleh gelar doktor-profesor, betapa bahagianya Kartini bila masih hidup.
Ia adalah simbol perlawanan dari ketidakadilan. Perempuan yang memiliki kemerdekaan berpikir dan lantang bersuara. Memilih Dian Sastro sebagai pemeran utama dalam film ini sudah sangat tepat.
2. Bajrangi Bhaijaan
Konflik atas nama agama hingga hari ini masih menyisakan duka. Tak terkecuali antara India dan Pakistan. Dua negara tersebut adalah simbol bagi dua agama, Hindu dan Islam.
Hubungan antara keduanya pun mengalami pasang surut, yang berimbas pada rakyat yang menjadi korban. Perjuangan Brajangi untuk mengantarkan pulang anak kecil (Munni/Syahida) adalah luar biasa. Nyawa menjadi taruhannya. Sekat agama dan militer dilalui, karena niat sucinya yang kuat. Begitulah sejatinya perjuangan kemanusiaan.
Film ini mengandung bawang, berhasil menumpahkan air mata bagi siapa pun yang menontonnya. Lihat saja kalau tidak percaya.
3. Children of Heaven
Mengantongi sejumlah penghargaan dan menjadi nominasi film berbahasa asing terbaik (Oscar) pada tahun 1998. Bagi anak yang lahir tahun 90an, film asal Iran ini sangat mengaduk emosi. Dari kisah yang sederhana, mencari sepatu yang hilang. Sungguh petualangan yang dramatis, penuh haru, antara Ali (kakak) dan Zahra (adik).
Sepatu sebagai simbol. Harapan, perjuangan, dan cinta. Betapa bersyukurnya bila kita melihat anak-anak hari ini yang hampir setiap tahun--ketika tahun ajaran baru--selalu berganti sepatu. Berbeda dengan zaman dulu, yang penuh keterbatasan. Namun dari situ justru menjadikan film ini dikenang sepanjang masa.
4. Gie
Film yang sering diputar untuk adek-adek mahasiswa oleh para seniornya, ketika masuk organisasi ekstra. PMII, HMI, dan lainnya. Beberapa soundtracknya masih nempel di kepala. “Tak pernah berhenti berjuang, pecahkan teka-teki malam...”
Film biopik ini menceritakan tentang sosok Soe Hok Gie, seorang aktivis kampus yang tak pernah lelah berjuang melawan ketidakadilan. Keberaniannya, nyalinya, adalah modal yang dibutuhkan dalam menghadapi kesewenang-wenangan penguasa.
Gie lahir dalam masa transisi dari Orde Lama ke Orde Baru. Cukup menggambarkan bagaimana situasi Indonesia saat itu. Namun sayang, sosok Gie namanya tidak banyak dikenal atau ditulis dalam buku kurikulum sejarah.
5. 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta
Cinta butuh perjuangan. Sebuah quote klasik, yang sering banget diucapkan oleh awam. Ya kalau nggak berjuang namanya rebahan. Perjuangan Rasyid yang seorang muslim, untuk menikahi Delia yang Katolik akhirnya kandas.
Film yang diadaptasi dari karya Ben Sohib ini, Da Peci Code, berbicara tentang perjuangan cinta lintas agama. Film ini mencoba mendobrak segala hal yang tabu: nikah beda agama. Nilai perjuangan dalam film ini justru terletak pada keberaniannya melepas, tidak memaksakan kehendak, dan saling menghormati keyakinannya masing-masing.
Kalau kamu sendiri ada rekomendasi film apa yang cocok untuk ditonton di bulan Agustus?