Sedang Membaca
Annafahat: Kitab Pedoman Penganut Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah Al-Utsmaniyah dalam Menyambut bulan Ramadhan
Avatar
Penulis Kolom

Penulis tinggal di Malang

Annafahat: Kitab Pedoman Penganut Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah Al-Utsmaniyah dalam Menyambut bulan Ramadhan

Whatsapp Image 2023 04 05 At 04.31.55

Ramadhan telah datang. Masyarakat muslim berbahagia memberikan sambutan. Berbagai macam aktivitas kebaikan disemarakkan. Orang-orang berlomba-lomba mengisinya dengan kebaikan. Tak lain, sebab banyak nilai keistimewaan bulan Ramadhan.

“Barangsiapa berpuasa (dalam riwayat lain; menghidupkan malam) Ramadhan dengan penuh keimanan dan pengharapan (kepada Allah SWT), maka akan Allah SWT ampuni dosa-dosanya yang pernah dilakukan”. Demikian bunyi hadits yang pernah Rasulullah SAW sampaikan.

Apalagi Rasul juga pernah berstatemen: “Andai orang-orang mengetahui keitimewaan yang terkandung di Ramadhan, niscaya mereka akan berharap sepanjang tahunnya adalah Ramadhan”. Sedemikian berbedanya ‘nuansa’ Ramadhan, sampai-sampai muncul dawuh Rasul demikian. Maka perlu dan menjadi wajib bagi kita umat Islam untuk mengisinya dengan amal kebaikan.

Di antara kitab yang berisikan amaliah bulan Ramadhan adalah Annafahat yang dihimpun oleh KH. Ahmad Asrori Al-Ishaqi. Kitab Annafahat ini biasa diamalkan oleh para penganut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah Al-Utsmaniyah dan para santri Kiai Asrori. Secara garis besar, ada dua jenis kitab yang biasa kita jumpai. Pertama, kitab yang berisikan pengetahuan teori. Kedua, kitab praktis yang berisi tentang amalan yang dipraktekkan dan dijalani. Annafahat termasuk jenis yang kedua ini.

Diawali dengan salam menyambut malam pertama Ramadhan. Salam ini merupakan kalimat doa yang biasa dibaca oleh Kanjeng Syaikh Abdul Qadir Jaelani. Setelah itu, dilanjutkan dengan panduan bilal tarawih. Yang menarik, Tarawih di sini menggunakan formasi 4-4-2. Artinya, selesai empat kali salam dilanjutkan dengan duduk istirahat, melanjutkan Tarawih lagi empat kali salam, istirahat lagi, lalu dua Tarawih terakhir.

Baca juga:  Menyingkap Keberadaan Hantu “Islamisme” Ikhwanul Muslimin

Pada istirahat yang pertama diisi dengan lantunan Ya Tawwab Tub ‘alayna lengkap. Istirahat kedua diisi dengan lantunan Ya Allah biha. Kalau ketika pandemi ada lantunan syair ‘Li khomsatun’ untuk mengusir wabah, maka ‘Li asyratun’ dalam lantunan Ya Allah biha ini adalah doa untuk memadamkan api neraka. Istirahat ketiga dibacakan lantunan Ya Hannan Ya Mannan. Ketiganya adalah lantunan doa. Meskipun agak lama, cara Tarawih ini memenuhi pengertian Tarawih secara bahasa yang artinya ‘sholat yang ada istirahatnya’.

Isi selanjutnya adalah doa Tarawih, bilal Witir dan doa sholat Witir. Sebagaimana judulnya, Annafahat: fi ma yataallaqu bi Tarawih wal Witr wat Tasbih wal Hajat, setelah doa Witir isi selanjutnya adalah doa setelah sholat Tasbih dan Hajat. Kedua jenis sholat terakhir ini memang telah dituntunkan dan dibimbingkan untuk dilaksanakan setiap malam bulan Ramadhan.

Kitab berukuran saku ini ditutup dengan bacaan-bacaan doa dan sholawat yang oleh Kiai Asrori dianjurkan untuk dilanggengkan di bulan Ramadhan. Ada sholawat Munjiyat, sholawat Habibil Mahbub, sholawat Thibbil Qulub, sholawat Qad Dloqot dan sholawat deras rezeki. Berikut redaksi sholawat derasnya rezeki:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُطِيْلُ لَنَا بِهَا الْأَعْمَارُ وَتُزِيْلُ بِهَا عَنَّا جَمِيْعَ الْأَسْقَامِ وَالْأَخْطَارِ وَتُدِرُّ بِهَا عَلَيْنَا الرِّزْقَ الْمِدْرَارَ وَتَقْضِى لَنَا بِهَا جَمِيْعَ الْأَوْطَارِ وَتُشَفِّعُ لَنَا بِهَا عِنْدَ اللهِ فِيْ دَارِ الدُّنْيَا وَدَارِ الْقَرَارِ بِرَحْمَتِكَ يَا غَفَّارُ يَا قَهَّارُ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ.

Baca juga:  Kenapa Ada Ihya Ulumiddin?

Artinya : “Ya Allah, limpahkanlah tambahan Rahmat dan keselamatan atas junjungan kami Nabi Muhammad Saw, keluarga dan para sahabatnya yang mana dengan limpahan Rahmat itu, Engkau memanjangkan Umur kami, Engkau menghilangkan segala penyakit dari diri kami, Engkau mengucurkan rezeki yang melimpah kepada kami, Engkau mengabulkan kebutuhan kami, Engkau memberikan Syafa’at di Dunia dan Akhirat kepada kami, wahai Zat yang Maha Pengampun lagi Maha Perkasa.”

Akhirnya, sebagaimana nama kitab ini Annafahat, semoga kita mendapatkan anugerah, karunia dan pemberian Allah yang penuh berkah. Semoga juga, diterima wudlu kita, sholat kita, puasa kita, qiyam kita, bacaan al-Qur’an kita, rukuk, iktidal, sujud kita, serta seluruh ibadah kita, sehingga kita tercatat sebagai orang-orang yang bertakwa. Aamiinn.

 

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
2
Terhibur
0
Terinspirasi
2
Terkejut
0
Lihat Komentar (1)
  • sholawat derasnya rezeki tersebut ,merupakan ijazah beliau Romo KH Achmad Asrori Al-Ishaqy Ra kepada para murid dan jamaah beliau yang beliau sampaikan dalam pengajiannya.
    semoga kelak kita dikumpulkan bersama para guru, aminn.

Komentari

Scroll To Top