Sedang Membaca
Syams Al-Hidayat: Kitab Maulid Karya Ulama Jambi
Ubaidillah
Penulis Kolom

Mahasiswa S2 Interdiciplinary Islamic Studies UIN Sunan Kalijaga.

Syams Al-Hidayat: Kitab Maulid Karya Ulama Jambi

Syams Al Hidayat; Kitab Maulid Karya Ulama Jambi

Jika ditanya apa yang paling identik dengan bulan Rabiul Awal, maka jawabannya pasti Maulid Nabi Muhammad SAW. Bagi komunitas tradisional, seperti NU, Jami’atul Wasliyah, dan Mathlaul Anwar acara maulidan sudah menjadi rutinitas tahunan yang mesti ada.

Biasanya maulidan diisi dengan acara pembacaan ayat al-Quran, tahlilan, dan ceramah dari kiai. Tidak lupa pula pembacaan selawat seperti Burdah atau Barzanji.

Selawat-selawat tersebut berisi tentang Nabi Muhammad seperti sejarah dan keagungannya. Namun, karena selawat dibaca menggunakan bahasa Arab tidak banyak dari masyarakat kita yang dapat memahami makna dari selawat tersebut.

Berangkat dari kegelisahan itulah Guru Abdul Majid Ghaffar, seorang ulama Jambi menulis kitab Syams Al-Hidayat fi Qishat Maulid An Nabiy Khair Al Bariyat; sebuah kitab yang menjelaskan bait demi bait selawat Barzanji pada tahun 1359 H/1940 M.

“….supaya gampang bagi pelajar-pelajar madrasah tersebut memberikan penjelasan-penjelasan, tentang maksud-maksud nadzam di tempat-tempat mereka itu…” katanya dalam mukadimah.

Siapa Guru Abdul Majid Ghaffar

Guru Abdul Majid Ghaffar adalah salah satu ulama Jambi yang paling produktif dalam berkarya. Setidaknya ia telah menerbitkan tiga belas kitab dari berbagai isu.

Secara garis keturunan, Guru Abdul Majid Ghaffar memang keturunan ulama di Jambi dan Palembang. Ayahnya, Abdul Ghaffar adalah seorang khatib di Kota Jambi pada abad 19.

Baca juga:  Mengenal Kitab Pesantren (16): Hidayat al-Zaman min Ahadis Akhiri al-Zaman Karya Tuan Guru Muhammad Sya'rani Arif al-Banjari

Sedangkan kakeknya, Abdul Ghani adalah Qadi Kesultanan Jambi. Buyutnya juga merupakan seorang ulama dari Palembang yang bernama Abdul Wahid.

Guru Abdul Majid Ghaffar lahir dan besar di Pecinan, Kota Jambi. Semasa muda ia belajar di Madrasah Nurul Iman pada dekade 1910an.

Waktu itu Madrasah Nurul Iman sedang berada dalam kondisi terbaiknya. Banyak ulama timur tengah yang tercatat pernah mengajar atau berkunjung pada 1917 hingga 1930an.

Di antaranya adalah Syekh Mahmud Bukhari yang pernah menjabat mudir dari 1922 hingga 1927, Syekh Arif Asy Syami, Syekh Muhammad Al Ahdali, Syekh Hasan Yamani, Syekh Ali Al Maliki, Syekh Utsman Sarawak, Syekh Said Yamani, Syekh Saleh Yamani dan Syekh At Turbusi.

Guru-guru yang berkualitas tersebut telah mencetak generasi terbaik Madrasah Nurul Iman. Salah satu yang paling menonjol di antara mereka tidak lain dan tidak bukan adalah Guru Abdul Majid Ghaffar.

Pada usianya yang ke dua puluh satu, ia telah menerbitkan karya pertamanya Bahjat al-Hidayat fi Al Masa`il Al Khilafiyat pada tahun 1353 H/1934 M.

Gaya Bahasa Syams Al Hidayat

Kitab Syams Al-Hidayat merupakan karyanya yang kedelapan. Kitab ini menggunakan aksara jawi dan berbahasa Arab dan Melayu dengan jumlah halaman sebanyak seratus tiga puluh tiga.

Baca juga:  At-Tabyinul Ajla wal Ahla: Tafsir Alquran Sunda oleh KH. R. Ahmad Dimyati Sukamiskin (1931)

Bahasa Arab digunakan untuk mengutip ayat al-Quran, Hadis dan selawat Barzanji. Sedangkan bahasa Melayu digunakan untuk muqaddiman dan penjelasan makna ayat al-Quran, Hadis atau selawat Barzanji.

Guru Abdul Majid Ghaffar tidak menerjemahkan selawat Barzanji secara harfiah. Menurutnya bahasa Arab yang digunakan pada selawat Barzanji memiliki banyak perbedaan dengan struktur bahasa Jambi (melayu).

Bahkan sejatinya ia tidak menerjemahkan selawat Barzanji, melainkan menjelaskan apa yang dimaksud oleh Barzanji menggunakan gaya bahasanya sendiri.

Guru Abdul Majid Ghaffar menjelaskan bahwa ia menggunakan tiga kitab tambahan sebagai referensi. Tiga kitab tersebut adalah Targhib Al Musytaqin, Mawrid Ash Safa dan Nur Al Yaqin.

Secara keseluruhan, Syams Al-Hidayat adalah kitab yang mudah dipahami walaupun menggunakan bahasa melayu lama. Secara akademik kitab ini masih dapat digunakan untuk pendidikan madrasah. Secara khazanah, kitab ini bagian yang tak terpisahkan dari kekayaan sejarah Islam Nusantara, khususnya Jambi.

 

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
1
Terkejut
0
Scroll To Top