Sedang Membaca
Hikmah Diciptakannya Manusia
Syaiful Hady
Penulis Kolom

Alumnus Ma’had Aly Sukorejo. Menyukai kajian Ushul Fiqih, Tafsir Al-Qur’an, Kaidah Fiqih, Tasawuf, dan Syair Ulama.

Hikmah Diciptakannya Manusia

Perjalanan Manusia Dari Zaman Kuno Hingga Modern

Dalam buku Ushul Fiqh as-Siyasah as-Syar’iyah Perspektif al-Juwaini di pembahasan awal tentang kewajiban beriman kepada hukum-hukum syariat, Imam al-Haramain mencantumkan firman Allah dalam surah az-Zariyat ayat 56, berbunyi; “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka menyembah kepada-Ku.

Dari penjelasan surah az-Zariyat ini, kita ketahui bersama bahwa Allah menciptakan manusia untuk beribadah. Maka seyogyanya, manusia wajib menyibukkan diri dengan beribadah kepada-Nya. Di antara beberapa ibadah yang wajib dan dianjurkan antara lain; melaksanakan salat, menunaikan zakat, puasa, haji bila mampu, meninggalkan larangan, berlomba-lomba dalam kebaikan (fastabiqul khairat), serta bertutur kata yang sopan kepada sesama.

Imam al-Ghazali menerangkan dalam kitabnya, al-Hikmah Fii Makhluqatillah, bahwa hikmah diciptakannya manusia yaitu bertujuan untuk reproduksi atau yang dipahami dengan istilah hifdz an-Nasl (menjaga keturunan).

Allah berfirman, surah an-Nahl sebagai berikut;

وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُمْ مِّنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا وَّجَعَلَ لَكُمْ مِّنْ أَزْوَاجِكُمْ بَنِيْنَ وَحَفَدَةً وَّرَزَقَكُمْ مِّنَ الطَّيِّبَاتِ أَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُوْنَ وَبِنِعْمَتِ اللَّهِ هُمْ يَكْفُرُوْنَ

Dan Allah menjadikan bagimu pasangan (suami atau istri) dari jenis kamu sendiri dan menjadikan anak dan cucu bagimu dari pasanganmu, serta memberimu rezeki dari yang baik. Mengapa mereka beriman kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah?” (QS. an-Nahl: 72)

Baca juga:  Sufisme, Islam, dan Kesenian

Berangkat dari surah an-Nahl ini, kita mendapat pengetahuan bahwa diciptakannya manusia secara berpasang-pasangan bermaksud agar manusia bisa menggapai kenyamanan, ketentraman, dan ketenangan hidup, baik di dunia maupun akhirat. Dengan begitu tergapailah rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.

Imam al-Ghazali kembali menerangkan bahwa terdapat hikmah dibalik penciptaan mulut dan lidah manusia. Allah telah membuat kedua bibir sebagai penutup mulut. Mulut ibarat sebuah pintu yang terbuka ketika manusia punya hajat untuk berkomunikasi, dan sewaktu-waktu mulut akan tertutup setelah tidak berbicara. Fungsi dari kedua bibir yaitu menjaga gusi dan gigi-gigi dari debu, cahaya matahari, menjaga tulang rahang, membuat aman mulut, dan fungsi lainnya.

Dalam kitab al-Hikmah Fii Makhluqatillah, di sana diurai dengan rinci tentang beberapa hikmah diciptakannya gigi dengan bilangan yang berbeda-beda, hikmah diciptakannya kedua tangan, hikmah diciptakannya kuku pada tangan, serta hikmah diciptakannya leher.

Dari hikmah yang diulas oleh imam al-Ghazali tersebut, kita dapat mengambil pelajaran bermakna bahwa penciptaan manusia mengandung beberapa hikmah dan tujuan. Bahkan sangat banyak hikmahnya, dan tulisan ini tidak akan mampu mewakili semua hikmah dan tujuan tersebut. Maka dari sini, kita jangan sampai lengah, kita sadari bahwa anggota tubuh yang kita operasikan saat ini, kedua tangan, kelopak mata, sepasang kaki, serta semua kerangka tubuh ini merupakan amanah yang harus kita pelihara.

Baca juga:  Sufi dan Seni (7): Jalaluddin Rumi dan Ekstase Cinta

Oleh karena itu, kita harus menunaikan amanah pada anggota tubuh kita ini, dengan banyak melakukan kebaikan dan meninggalkan larangan. Jika tidak demikian, kita akan dimintai untuk bertanggungjawab atas apa yang telah kita lakukan dan menerima konsekuensi di akhirat kelak. Semua tindakan tidak akan luput dari pengawasan dan akan dibalas sesuai kadar yang diamalkan. Hukum kausalitas akan tegak, dimana perbuatan baik mendapatkan ganjaran pahala dan tempat yang mulia, sedangkan keburukan akan dibalas dengan siksa.

Walakhir, mudah-mudahan kita termasuk manusia yang pandai mengambil hikmah lalu kita menerapkan dalam tingkah laku sehari-hari kita, sehingga kita menjadi umat yang dibanggakan nabi Muhammad Saw, serta diridoi Allah Swt. Wallahu A’lam Bissawab.

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top