Di lingkungan masyarakat Arjasa Laok-Duko Laok, Kangean Sumenep, Kiai Ghazali tak hanya dikenal sosok ulama alim di bidang agama, juga dikenal sosok da’i yang humoris. Tidak mengherankan jika setiap ceramahnya selalu diwarnai dengan selera humor. Itulah cara Kiai Ghazali dalam mendakwakan ajaran Islam. Nuansa humor dan serius bercampur aduk di dalamnya.
Untuk lebih jelasnya tentang sisi humoris Kiai Ghazali, para pembaca bisa membaca melalui buku K.H. Ghazali Ahmadi 1945-2021 Biografi Sosial-Intelektual dan Kesaksian Perjuangan yang ditulis oleh Dr. K.H. Abdul Moqsith Ghazali, dkk.
Saking seringnya Kiai Ghazali menyisipkan nuansa humor dalam setiap ceramahnya, pada suatu waktu beliau ditanya oleh salah seorang putranya, yaitu Kiai Abdul Moqsith Ghazali.
“Abah, mengapa Abah ketika berceramah selalu ada nuansa humornya?”
“Supaya tidak kalah sama dangdut dan orkes yang ada,” jawab Kiai Ghazali dengan santai.
“Makanya, dalam berceramah saya harus selalu membuat humor agar jama’ah tidak bosan, dan beralih pada dangdut dan orkes,” tegas Kiai Ghazali.
“Nuansa humor ini juga harus dilakukan oleh para da’i dalam setiap ceramah-ceramahnya.”
Dengan seketika, hadirin pun tertawa.
Hahaaha…..