Sedang Membaca
Ulama Banjar (62): KH. Baijuri Bin H. Mansyur
Redaksi
Penulis Kolom

Redaksi Alif.ID - Berkeislaman dalam Kebudayaan

Ulama Banjar (62): KH. Baijuri Bin H. Mansyur

Kh. Baijuri

(L. 17 Maret 1918 – W. 19 April 1975)

KH. Baijuri kelahiran Tanjung adalah salah satu seorang tokoh agama yang mempunyai peranan penting di Kalimantan Selatan. Hampir seluruh hidupnya diabdikan untuk memacu pembangunan dan kemajuan banua. Beliau ahli di bidang seni baca Al-Qur’an dan rajin memberikan ceramah agama, bukan hanya di Kalimantan selatan tetapi juga sering ke luar daerah.

KH. Baijuri menamatkan pendidikannya di Shalatiah Saudi Arabia Jurusan Syari’ah/Hukum (1933-1940). Beliau diangkat menjadi Qadhi di Tanjung pada tahun 1944. Beberapa tahun setelah mengabdi di tanah kelahirannya beliau pindah ke Amuntai dengan jabatan yang sama dan pada tahun 1959 tokoh yang berpostur gemuk itu kembali ditugaskan ke Tanjung, untuk memangku jabatan sebagai Ketua Pengadilan Agama.

Sejak tahun 1950, Tuan Guru yang lahir pada tanggal 17 Maret 1918 itu aktif dalam dunia politik mula-mula menjadi anggota DPRDS Hulu Sungai di Kandangan, kemudian menjadi DPRDP Hulu Sungai Utara lalu terpilih menjadi anggota DPRD Tingkat I Kalimantan Selatan dan sempat pula menjadi anggota MPR RI hingga akhir hayat beliau tahun 1975.

Di masa revolusi KH. Baijuri ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan beliau bergabung dalam Kesatuan Kelaskaran BPPKI. Pada tanggal 5 Nopember 1945 ditunjuk sebagai Pembantu Umum I Kompi Amuntai dan berpangkat Letnan Dua. Ketika terjadi agresi militer Belanda kedua (1949), beliau ditahan oleh Belanda karena dianggap membahayakan penjajah, kemudian dipindah ke penjara Kandangan dan dipindah lagi ke penjara Banjarmasin sampai adanya gencatan senjata.

Baca juga:  Ulama yang Mulai Serius Belajar di Usia Tua (1): Imam Al-Kisa’i

Banyak jasa dan pengabdian yang beliau berikan bangsa dan Negara. Penghargaan yang beliau terima, adalah Pengharggaan dari Panitia MTQ Tingkat I Kalimantan Selatan (1972), Dewan Pimpinan Pusat Golkar (1974) dan Tanda Jasa dari Kodam X Lambung Mangkurat (1975).

KH. Juhri bin H. Mansyur meninggal pada tanggal 19 April 1975 di Balikpapan dan dimakamkan di Tanjung. Pengabdian yang telah beliau berikan patut menjadi suri teladan bagi generasi penerus.

Sumber Naskah: Tim Penulis LP2M UIN Antasari Banjarmasin dan MUI Provinsi Kalimantan Selatan.

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top