Sedang Membaca
Ulama Banjar (59): H. Muhammad Afandi
Redaksi
Penulis Kolom

Redaksi Alif.ID - Berkeislaman dalam Kebudayaan

Ulama Banjar (59): H. Muhammad Afandi

H. Muhammad Afandi

(L. April 1917 )

Nama tokoh ini adalah H. Muhammad Afandi, lahir di Jatuh Kecamatan Pandawan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, pada bulan April 1917. Ayahnya H.Hasan Baseri dan ibunya Hj. Jawahir Atiyah.

Tokoh ini semula dikenal sebagai guru agama pada Persatuan Perguruan Islam (PPI) Jatuh, kemudian menjadi Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari di Barabai, selanjutnya menjadi Hakim pada Kantor Kerapatan Qadhi Barabai, dan terakhir aktif sebagai penceramah di beberapa Majelis Taklim yang ada di Ilung, Barabai dan Juai.

Tokoh H. Muhammad Afandi yang sederhana ini, hanya sempat mengikuti pendidikan Sekolah Rakyat Negeri 6 Tahun di Jatuh Barabai dan mengaji kitab di Darul Ulum Mekkah. Ia memiliki wawasan pengetahuan yang luas dan punya pengalaman yang cukup, karena ia pernah menjalankan tugas dan belajar di luar negeri seperti ke Malaysia (Universitas Kebangsaan Malaysia), Mesir, Palestina, dan Saudi Arabia.

Sesuai dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman yang dimiliki, ulama yang sarat dengan berbagai ilmu pengetahuan, baik ilmu agama maupun umum. Di samping itu, tidak diragukan pula bahwa H. Muhammad Afandi mempunyai wawasan yang luas, terutama tentang gaya hidup, budaya maupun karakter hidup masyarakat di luar negeri. Dalam hal ini khususnya masyarakat Islam di Saudi Arabi, Timur Tengah dan di Negara tetangga.

Baca juga:  Ulama Banjar (43): H. M. Syamsuri

Bekal ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih dari cukup itu sangat menunjang aktivitas beliau sehari-hari, baik sebagai pendidik, hakim dan lebih-lebih lagi selaku seorang ulama. H. Muhammad Afandi begitu piawai dalam mengemas materi dakwahnya, sehingga tidak monoton dan membosankan. Itu semua berkat pendidikan dan pengalaman yang beliau dapatkan selama menuntut ilmu.

Tidak disangsikan lagi, bahwa mengingat kegigihan menimba ilmu pengetahuan dan ditambah lagi menggeluti dunia ilmiah di perguruan tinggi; tentu saja H. Muhammad Afandi mahir dalam tulis-menulis. Sebagai seorang ulama yang produktif, beliau sering dan banyak menulis tentang berbagai hal menyangkut keislaman, kemasyarakatan maupun focus lain di bidang lainnya. Hanya saja amat disayangkan karya tulisnya tidak sempat dibukukan, sehingga tidak dapat diwariskan untuk generasi seterusnya.

H. Muhammad Afandi termasuk sosok yang tidak banyak menuntut dan mengeluh, namun selalu ramah dalam pergaulan. Sifat, sikap sabar serta kesederhanaan yang ditunjukkan dalam aktivitas sehari-hari inilah, yang sering membuat orang mengagumi beliau. Tidak sedikit orang yang memberikan acungan jempol terhadap semua tutur kata, tindak-tanduk maupun keputusan atau kebijakan yang diambil.

Dalam mengarungi bahtera kehidupan berumah tangga, beliau sekeluarga dapat hidup dengan bahagia. H. Muhammad Afandi yang mengawini Hj. Masitah ini, dikaruniai Allah SWT empat orang anak, yaitu Hj. Munirah, M. Rafi’e, Abdul Hay, dan Hj. Zainab.

Baca juga:  Syekh Yasin Al-Fadani dan Ilmu Falak (2): Syekh Yasin, Ulama Indonesia yang Mendunia

Sumber Naskah: Tim Penulis LP2M UIN Antasari Banjarmasin dan MUI Provinsi Kalimantan Selatan.

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top