Redaksi
Penulis Kolom

Redaksi Alif.ID - Berkeislaman dalam Kebudayaan

Ulama Banjar (126): KH. Darsani

Kh. Darsani

(L. diperkirakan 1938 – W. 1972)

Nama beliau cukup singkat, biasa dipanggil KH. Darsani, dilahirkan sekitar tahun 1938 di Desa Pihaung, Kecamatan Amuntai Utara, Hulu Sungai Utara. Beliau adalah salah seorang penceramah yang laris pada zamannya.Sebagai seorang pemuka agama, KH. Darsani sangat berpengaruh dan disegani oleh masyarkat di sekitarnya. Beliau gigih dalam menyebarkan syiar Islam, rela meninggalkan kesenangan pribadi dan keluarga demi tegaknya Addinul Islam.

Berjihad di jalan Allah adalah prinsip hidup beliau. Kalimat itulah yang selalu beliau ucapkan ketika berceramah. Dari satu tempat ke tempat yang lain beliau berdakwah dengan gaya yang khas dan memikat. Beliau selalu mengatakan bahwa Islam adalah yang membawa keselamatan dunia dan akhirat.

Peduli kepada yang lemah merupakan salah satu sifat sosial yang dimiliki beliau. Perjuangan KH. Darsani untuk kemajuan Islam tidak hanya dengan berda’wah tapi rela memberikan harta benda yang dimilikinya demi kemajuan agama Islam. Dalam setiap ceramahnya, beliau selalu menghimbau kepada masyarakat agar senantiasa menyisihkan sebagian harta untuk dibelanjakan di jalan Allah.

Tanpa mengenal lelah KH. Darsani terus berdakwah ke berbagai pelosok. Hal tersebut dilakukannya semata-mata untuk mencari ridha Allah SWT. Pernah pada suatu saat beliau diminta membantu pencarian dana untuk pembangunan sebuah masjid yang berada di Sungai Punggu. Beliau dengan cekatan menggiring hadirin mendatangi Panitia untuk membeli telur itik yang telah ditawar (dibacakan do’a) dan dalam waktu singkat beribu-ribu telur habis terjual. Kelebihan adalah memikat hati orang untuk berkorban di jalan Allah. Beliau selalu diundang oleh panitia pembangunan masjid dan madrasah guna menghimpun amal jariyah.

Baca juga:  KH. Muhyidin, Kiai Kharismatik Pengawal Dakwah Islam di Dusun Nglegok

Pada saat masyarakat masih sangat membutuhkan kehadiran beliau, Allah punya rencana lain, KH. Darsani meninggal pada tahun 1972 dalam usia 34 tahun. Beliau meninggal akibat sakit, mungkin saja karena tenaganya habis terkuras oleh kegiatannya berdakwah.

Walau beliau meninggal dalam usia muda, akan tetapi jasa dan perjuangan beliau telah membawa manfaat bagi masyarakat. Beliau ikut pula mengukir sejarah perjuangan mewujudkan kemerdekaan Republik Indonesia, khususnya pada masa revolusi fisik menentang kaum penjajah di daerah Hulu Sungai Utara.

Sumber Naskah: Tim Penulis LP2M UIN Antasari Banjarmasin dan MUI Provinsi Kalimantan Selatan.

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
1
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top