Sedang Membaca
Ulama Banjar (105): KH. Abdul Chaliq Jafrie
Redaksi
Penulis Kolom

Redaksi Alif.ID - Berkeislaman dalam Kebudayaan

Ulama Banjar (105): KH. Abdul Chaliq Jafrie

Kh. Abdul Chaliq Jafri

(L. 3 April 1931 )

Lahir di Pelajau Hilir, Barabai pada tanggal 3 April 1931 merupakan anak dari pasangan KH. Djafri dan Rabiatul Adawiyah, mempunyai isteri bernama H. Sarhanah binti H. Dahlan. Ulama yang punya nama panggilan ustadz Chalik ini tinggal di Komplek Chatib Dayyan, Jl. Al-Jafri No. 26 RT. 36/RW. 06, Kota Banjarbaru.

KH. Abdul Chalik belajar di sekolah agama hingga tingkat aliyah. Beliau mengikuti pendidikan mulai dari Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah tahun 1945, kemudian diteruskan ke Madrasah Aliyah tahun 1948. Terdorong keinginan untuk menguasai bahasa Inggris, maka beliau mengikuti kursus bahasa asing pada tahun 1950 dan pernah pula mengikuti pendidikan dan latihan (diklat) Lemhannas pada tahun 1971.

Kiyai kelahiran Pelajau tersebut tetap mengenang tanah tumpah darahnya. Hubungan emosional dengan tanah kelahiran itulah yang mendorong beliau mendirikan Pondok Pesantren, sebagai wujud cintanya pada kampong halaman.

KH. Abdul Chalik berhasil mendirikan lembaga pendidikan islam yang diberi nama Perguruan Islam Al-Fida di Pelajau Hilir Barabai pada tahun 1956. Beliau pernah menjadi anggota DPRD Gotong Royong Provinsi Kalimantan Selatan, dan kemudian menjadi salah seorang anggota DPR RI pada tahun 1971-1977.

Di perguruan Islam ini beliau berbagi ilmu yang dimilikinya kepada para santri. Pesantren dapat hidup dan berkembang hingga sekarang. Selain berpartisipasi aktif di dunia pendidikan pesantren dan mencetak generasi penerus agama di masa depan, KH. Abdul Chalik Jafrie juga tidak mau ketinggalan membangun rumah Allah. Setelah melalui perjalanan panjang dan berliku beliau akhirnya berhasil membangun Masjid Al Jafrie pada tahun 1984 di Banjarbaru.

Baca juga:  KH. Agus Sunyoto, Sang Begawan Sejarah NU Berpulang

Selain membangun pondok pesantren dan mendirikan masjid, KH. Abdul Chalik Jafrie masih menyempatkan diri untuk berdakwah. Kembali beliau bekerja keras sehingga akhirnya berhasil lagi mendirikan Majelis Taklim Al-Jafrie di Banjarbaru. Melalui majelis taklim tersebut, beliau menyampaikan pesan-pesan keagamaan, amar ma’ruf nahi munkar.

Sebagai orang yang sarat dengan pengetahuan agama dan pengalaman berbagai bidang kehidupan, beliau juga memiliki semboyan dalam hidupnya, beliau meniti hari demi hari untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat.

KH. Abdul Chalik Jafrie mempunya motto hidup yang amat layak untuk kita teladani, yaitu: “Hujan emas di banua urang, lebih baik hujan batu di banua saurang”. Wasiat beliau yang sangat monumental berbunyi: “Tegakkanlah kalimat yang hak”.

Sumber Naskah: Tim Penulis LP2M UIN Antasari Banjarmasin dan MUI Provinsi Kalimantan Selatan.

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top