Dalam kajian Al-Quran, baik saat belajar Ulumul Qur’an ataupun Ulumut Tafsir, surah Al-Fatihah selalu menjadi pembahasan yang asik. Selain karena kita merasa sangat dekat –karena menjadi rukun salat– surat ini serasa memunculkan gairah dalam pengkajinya.
Misalnya, kita begitu takjub dengan nama-nama atau julukan-julukan surah al-Fatihah yang begitu banyak. Julukan atau nama ni datang mulai dari Al-Quran sendiri Nabi Muhammad sendiri, melalui hadis, hingga diberikan oleh ulama-ulama generasi sesudah sahabat Nabi.
Nabi Muhammad misalnya, menyebut surat al-Fatihah dengan Fatihatul Kitab (kami lebih suka menulis Fatihatul Kitab daripada Fatihah al-Kitab. Rasanya enak, mudah diucapkan dan memang kebiasaan begitu). Beliau bersabda:
لاَ صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ
“Tidak ada shalat [tidak sah] bagi orang yang tidak membaca ‘Fatihatul Kitab’.”
Bahkan, Al-Qur’an sendiri ikut menamai surah al-Fatihah:
“Dan sungguh Kami telah memberikan kepadamu tujuh (ayat) yang (dibaca) berulang-ulang dan Al Qur’an yang agung” (QS. Al Hijr : 87).
Maksud dari “Al-Qur’an yang Agung” ayat di atas, menurut para ulama, adalah al-Fatihah. Dengan demikian Al-Quranul Azdim adalah nama lain dari al-Fatihah. Luar biasa bukan?
Demikian nama dan julukan al-Fatihah:
- Ummul Qur’an (nama ini cukup terkenal)
- Ummul Kitab (nama ini cukup terkenal)
- as-Sab’ul Masani (nama ini tidak terlalu terkenal)
- Al-Kanz (nama ini tidak terlalu terkenal)
- Al-Wafiyah (nama ini tidak terlalu terkenal)
- Al-Kafiyah (nama ini tidak terlalu terkenal)
- Al-Asas (nama ini tidak terlalu terkenal)
- Asy-Syafiyah (nama ini tidak terlalu terkenal)
- Al-Hamd (nama ini tidak terlalu terkenal)
- As-Shalah (nama ini tidak terlalu terkenal)
- Al-Ruqyah (nama ini tidak terlalu terkenal)
- Asy-Syukru (nama ini tidak terlalu terkenal)
- Ad-Du’au (nama ini tidak terlalu terkenal)
- Asy-Syifa (nama ini cukup terkenal)
- Al-Waqiyah (nama ini tidak terlalu terkenal)