Sajian Khusus: Semangat Toleransi dalam Sinema Lintas Ruang

Menyoal toleransi memang tak pernah cukup. Kita bisa saling silang pendapat memaknainya. Hal yang wajar. Tapi upaya untuk menuju ke sana adalah keniscayaan yang tak boleh berhenti. Karena toleransi lahir dari remah perbedaan yang kita ciptakan saban hari. Menjadi toleran adalah tugas manusia.

Salah satu pendekatan yang asyik menuju ke sana adalah bergumul dengan produk sinematika. Sinema, atau biasa kita sebut film, punya cara sendiri menyampaikan pesan-pesannya. Saya mencoba mengumpulkan empat film pembawa semangat toleransi dari berbagai ruang dan rasa. Mereka adalah Where Do We Go Now? (Lebanon), Qu’est-ce qu’on a fait au Bon Dieu ? (Prancis), Tanda Tanya (Indonesia), dan Zootopia (AS); empat film dari empat negara yang berbeda.

Setidaknya, dengan adanya perbedaan ruang ini, kita bisa melihat beragam konteks budaya dan sudut pandang dalam memaknai toleransi. Kita juga bisa mencari di mana letak persimpangan perbedaannya atau titik temu persamaannya. Juga, tak kalah penting, melalui perbedaan genre dan teknik produksi keempat film ini, kita bisa diajak tertawa dalam kegetiran, menangis dalam kebahagiaan, atau sekadar tercerahkan oleh adegan-adegan subtil yang dekat dengan kehidupan kita.

Terima kasih Mohammad Pandu, yang pada sajian khusus kali ini sudah berbagi menyajikan review film yang sangat bagus dari empat negara. Karya sineas lintas ruang ini bisa menjadi rekomendasi tontonan wajib bagi pembaca Alif.id.

Hai sobat Alif, apakah kalian sudah pernah menontonnya semua film yang direkomendasikan Pandu? Kalau belum, selamat menikmati ulasan esais muda GUSDURian ini.

Selamat membaca!

Salam takzim, redaksi.