Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Edisi Khusus ke-63 ini membincang tentang hubungan Manusia dan Tuhan. Tema ini selalu menjadi perdebatan yang selalu menarik. Rojif Muallim, Alumni Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta menguraikannya dari sudut pandang yang unik.
Dalam kaitanya dengan Tuhan, kata Rojif, manusia adalah sebagai khalifah fi al-ardh yaitu seorang wakil Tuhan di muka bumi yang sangat dimuliakan-Nya, sebagai makhluk yang dianggap muliah sampai diberi tugas untuknya yaitu mengelola dan memakmurkan bumi. Terlepas itu semua, Allah pun juga telah menyediakan semuanya seluruh yang ada di bumi untuk kesejahteraan manusia sendiri.
Menurut Ibn ‘Arabi, manusia diciptakan berdasarkan apa mau Tuhan kepada manusia, bukan berdasarkan apa maunya manusia pada dirinya sendiri. Selain itu Ibnu ‘Arabi mengutip banyak ayat dan hadis, sehingga ia beranggapan bahwa manusia bukan hanya sebagai mikrokosmos saja melainkan sebagai cermin Tuhan.
Untuk menyadari bahwa manusia adalah cerminan Tuhan maka langkah selanjutnya adalah seperti manusia harus senantiasa sadar dan bangkit dari kesadaran, jangan terlalu lelap dalam gemerlapnya dunia, terlalu cinta dunia dan diri, karena sikap-sikap demikian adalah sikap yang jauh dari sifat Allah Swt.
Pembahasan lebih jauh lagi bisa dilanjutkan dalam tulisan-tulisan yang tersaji dalam empat judul berikut. Selamat membaca