Sedang Membaca
Sabilus Salikin (127): Karomah dan Hizib al-Badawi
Redaksi
Penulis Kolom

Redaksi Alif.ID - Berkeislaman dalam Kebudayaan

Sabilus Salikin (127): Karomah dan Hizib al-Badawi

Syaikh Ahmad al-Badawi wafat pada tahun 675 H. Ia telah menjalankan tugasnya dengan baik. Ia meramaikan banyak tempat dan beberapa menara, ia mempersiapkan makanan untuk orang-orang fakir dan orang yang memiliki tanda-tanda kefakiran.

Syaikh al-Badawi memerintahkan untuk mengecilkan takaran rotinya, disesuaikan dengan keadaan. Beliau juga memerintahkan kepada orang-orang fakir yang tingkah-lakunya dapat dipertanggungjawabkan, agar bermukim di beberapa tempat yang beliau telah tentukan. Tidak seorang pun bisa menentangnya.

Seorang murid, Sayyid Yusuf Ra, kemudian meminta ayahnya Sayyid Ismail al-Inbaby agar bermukim di Inbababah. Lalu Sayyid Ahmad Aba Thurthur agar bermukim di Tijah Inbabah, Sahara. Adapun Sayyid Abdullâh al-Jaizy bermukim di Sahara kota Jizah, sedangkan Sayyid Wahib bermukim di Barsyum al-Kubro.

Sayyid Yusuf Ra menjadi rujukan pemerintah dan tokoh-tokoh Mesir. Beliau hidangkan makanan yang tidak mampu dilakukan oleh umara (pemerintah). Pada suatu hari Syaikh Ahmad Abu Thurthur berkata kepada sahabatnya: “Marilah pergi kepada saudaraku Yusuf untuk melihat kegiatannya” (al-Thabâqat al-Kubrâ, halaman: 261).

Di antara karomah yang dimiliki oleh Syaikh Ahmad al-Badawi adalah:

  1. Beliau bisa mendengarkan ucapan ahli kubur, sebagimana redaksi di bawah ini:

أَنَّهُ شَاوَرَهُ شَيْخٌ مَقَامَهُ عَلَى السَّفَرِ بِحُضُوْرِ الشَّيْخِ عَبْدِ الْوَهَّابِ الشَّعْرَاوِيْ، فَقَالَ لَهُ مِنَ الْقَبْرِ: سَافِرْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ. قَالَ الشَّيْخُ: هَكَذَا سَمِعْتُهُ بِأُذُنِيْ

Bahwasannya beliau mampu bermusyawarah dengan Syaikh Abd Wahab al-Sya’rawi yang berada dalam kubur, beliau berkata kepada Ahmad Badawi: “Pergilah dan tawakkallah kepada Allâh Swt.” kemudian Syaikh Ahmad Badawi berkata: “Hal ini mampu saya dengarkan dengan telingaku.”

  1. Mengetahui sesuatu yang belum diketahui oleh orang lain
Baca juga:  Sabilus Salikin (95): Ajaran dan Adab Murid Pengikut Tarekat Khalwatiyah

أَنَّ رَجُلًا كَانَ عِنْدَهُ شَعِيْرٌ، فَطَلَبَ أَمِيْرُ طَنْدَتَا مَا يَعْشِى خَيْلُهُ لَهُ، فَلَمْ يَجِدْ، وَقِيْلَ لَهُ عَلَى ذَلِكَ الرَّجُلِ، فَأَتَى الشَّيْخُ وَهُوَ يَرْعَدُ فَقَالَ: قُلْ إِنَّهُ قَمَحٌ، فَقَالَ ذَلِكَ وَفَتَحَ الْحَاصِلُ فَوَجَدَ قَمَحَ كَمَا ذُكِرَ

Ada orang laki-laki yang mempunyai gandum. Lalu ada pemimpin Thondata mencari sesuatu untuk kudanya untuk menggembala, tapi  ia tidak menemukan sesuatu itu. Ia berkata bahwa sesuatu itu ada pada laki-laki tadi.

Pemimpin Thondata tadi lantas menemui Syaikh al-Badawi dan Syaikh berkata, “Katakanlah kepada mereka sesungguhnya sesuatu yang ia maksud itu gandum”. Kemudian, Amir tersebut  membuka barang milik laki-laki tadi, dan benar bahwa itu adalah gandum.

  1. Mengetahui sesuatu yang akan terjadi

أَنَّهُ قالَ لِرَجُلٍ: خَزِّنْ فِيْ هَذِهِ السَّنَةِ قَمْحًا، وَأَكْثَرُ مِنْهُ وَأَقْصَدَ التَّوْسِعَةَ عَلَى الْفُقَرَاءِ، فَإِنَّهُ يَغْلُوْ غَلَاءً مُفْرِطًا، فَفَعَلَ وَكَانَ ذَلِكَ

Syaikh berkata kepada orang laki-laki: “Timbunlah gandum pada tahun ini maka gandum tersebut akan lebih banyak”, bertujuan memperluas makanan bagi orang-orang fakir, maka sungguh gandum tersebut bertambah dengan tambahan melampaui batas, dan laki-laki tersebut mengerjakannya dan hasilnya sesuai apa yang dikatakan oleh beliau, (al-Kawâkib al-Durriyah fi Tarjami al-Sâdat al-Shûfiyah, juz 2, halaman: 146-147).

Pengganti Syaikh al-Badawi setelah beliau wafat yaitu Sayyid Abdul ‘Al

Baca juga:  Sabilus Salikin (35): Enam Perkara untuk Mencapai Derajat Salihin
Malam al-Badawi

Silsilah Tarekat

Syaikh Ahmad al-Badawi adalah seorang waliyullah yang sangat terkenal di negara Mesir. Dia juga  adalah pendiri Tarekat Ahmadiyah, yang juga dikenal sebagai tarekat Badawiyah. Tarekat ini telah terbagi menjadi beberapa cabang dan ranting, yakni Tarekat Anbabiyah, Tarekat al-Bandariyah, Tarekat Bayumiyah, Tarekat Hababiyah, Tarekat Hammidiyah, Tarekat Kannasiyah, Tarekat Salamiyah, Tarekat Syinnawiyah, Tarekat Suthiyah, Tarekat Zahidiyah.

Syaikh Ahmad al-Badawi menerimah ijazah tarekat dari Syaikh al-Birri dari Syaikh ‘Abi Nu’aim al-Baghdadi dari Syaikh Abil Abbas Ahmad ibn Abi al-Hasan ‘Ali al-Rifa’i dari Syaikh Manshur al-Batha’i al-Robbani dari Syaikh ‘Ali al-Qari’ al-Wasithi dari Syaikh Abil Fadhl ibn Kamikh dari Syaikh Abi ‘Ali Ghulam Ibn Tarakan dari ‘Ali ibn Barbari (disebut juga sebagai ibn al-Baranbary) dari Syaikh ‘Ali al-‘Ajami (dikenal sebagai al-Syaikh Mahalli al-‘Ajami) dari Syaikh Abi Bakr Dulaf Ibn Jahdar al-Syibli dari Syaikh Abil Qasim al-Junaid ibn Muhammad al-Baghdadi dari Syaikh Abi al-Hasan Sary ibn al-Mughalis As-Saqothi dari Syaikh Ma’ruf ibn Fairuz al-Karkhi dari Syaikh Abi Sulaiman Dawud ibn Nasir at-Tha’i dari Syaikh Abi Muhammad Habib ibn ‘Isa al-‘Ajami dari Syaikh Abi Sa’id al-Hasan ibn Abi ‘Ali dari Bapaknya yakni al-Imam ‘Ali ibn Abi Thalib dari Sepupunya yang juga adalah bapak mertuanya yakni junjungan kita Sayyidina Muhammad Rasulullâh Saw.

Salawat dan Hizib

Di antara amalan-amalan Syaikh Ahmad al-Badawi yang masih populer dan diamalkan oleh umat Islâm di seluruh dunia ialah salawat al-Nuraniyah, shalawat al-Anwar dan shalawat Nur al-Qiyamah dan beberapa hizib ringkas diantaranya hizib Dar’al Matin, hizib Kabir dan Hizib Shaghir yang diamalkan oleh para pengikut Tarekat al-Ahmadiyah

  1. Shalawat Nuraniyah:
Baca juga:  Sabilus Salikin (111): Ajaran-ajaran Akbariyah-Ibnu Arabi

أَللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ شَجَرَةِ الْاَصْلِ النُّوْرَانِيَّةِ وَلُمْعَةِ الْقَبْضَةِ الرَّحْمَانِيَّةِ وَأَفْضَلِ الْخَلِيْقَةِ الْإِنْسَانِيَّةِ وَأَشْرَفِ الصُّوْرَةِ الْجِسْمَانِيَّةِ وَمَعْدِنِ الْاَسْرَارِ الرَّبَّانِيَّةِ وَخَزَائِنِ الْعُلُوْمِ الْاِسْطِفَائِيَّةِ صَاحِبِ الْقَبْضَةِ وَالْبَهْجَةِ السَّنِيَّةِ وَالرُّتْبَةِ الْعَلِيَّةِ مَنْ أَنْدَرَجَتِ النَّبِيُّوْنَ تَحْتَ لِوَئِهِ فَهُمْ مِنْهُ وَإِلَيْهِ وَصَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ عَدَدَمَا خَلَقْتَ وَرَزَقْتَ وَاَمَتَّ وَاَحْيَيْتَ إِلَى يَوْمِ تَبْعَثُ مَنْ أَفْنَيْتَ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

  1. Shalawat Nurul Anwar:

اَللهم صَلِّ عَلَى نُوْرِ الْأَنْوَارِ وَسِرِّ الْأَسْرَارِ وَتِرْيَاقِ الْأَغْيَارِ وَمِفْتَاحِ بَابِ الْيَسَارِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ الْمُخْتَارِ وَأَلِهِ الْأَطْهَارِ وَأَصْحَابِهِ الْأَخْيَارِ عَدَدَ نِعَمِ اللهِ وَإِفْضَالِهِ.

  1. Shalawat Nurul Qiyamah

أَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بَحْرِ أَنْوَارِكَ وَمَعْدَانِ أَسْرَارِكَ وَلِسَانِ حُجَّتِكَ وَعُرُوْشِ مَمْلَكَتِكَ وَإِمَامِ حَضْرَتِكَ وَطِرَازِ مُلْكِكَ وَخَزَائِنِ رَحْمَتِكَ وَطَرِيْقِ شَرِيْعَتِكَ الْمُتَلَذِّذِ بِتَوْحِيْدِكَ إِنْسَانِ عَيْنِ الْوُجُوْدِ وَالسَّبَبِ فِى كُلِّ مَوْجُوْدٍ عَيْنِ أَعْيَانِ خَلْقِكَ الْمُتَقَدِّمِ مِنْ نُوْرِ ضِيَائِكَ صَلَاةً تَدُوْمُ بِدَوَامِكَ وَتَبْقَى بِبَقَائِكَ لَامُنْتَهَى لَهَا دُوْنَ عِلْمِكَ صَلَاةً تُرْضِيْكَ وَتُرْضِيْهِ وَتَرْضَى بِهَا عَنَّا يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ.

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
4
Ingin Tahu
1
Senang
8
Terhibur
2
Terinspirasi
4
Terkejut
1
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top