Tanpa berkunjung ke masjid Mantingan di Jepara, kita tidak akan mengerti bahwa masjid di Indonesia juga memiliki relief, seperti juga candi Borobudur atau candi Prambanan. Relief-relief itu ditempel pada tembok, seperti piring China yang menempel di dinding masjid Kudus atau Demak.
Tidak seperti piring-piring China yang tidak banyak bentuknya, relief-relief di masjid Mantingan ini sangat beragam. Relief ada yang bulat, kotak, roset, bujur sangkar, hingga ada yang berbentuk sayap burung terbentang. Wisnu Adhisukma dari Institut Seni Indonesia Solo mencatat ada enam motif relief.
Pertama, tumbuh-tumbuhan daun dan bunga teratai, sulur-suluran, labu air, pandan, kangkung, nipah, bambu, paku, kelapa, keben, sagu dan kamboja.
Kedua, binatang yang distilir seperti angsa, burung, ular, kuda, kijang, gajah, kera, ketam dan kelelawar. Ketiga, rumah panggung, pagar, gapura dan bentar. Keempat, gunung dan matahari. Kelima, motif makara yang distilir. Dan keenam anyaman atau jalinan.
Motif-motif dalam relief menggambarkan banyak cerita dan sarat makna. Wisnu Adhisukma mencatat, relief-relief membuktikan di Mantingan terjadi perubahan tata nilai, yaitu tata nilai kesenian dari masa Hindu menuju ke kesenian masa Islam sehingga relief di Mantingan merupakan transisi yang benar-benar terjadi. (Sumber: 25 Masjid, Bank Muamalat)