Jakarta, Santri Mengglobal – Pada Jumat (27/10) kemarin, Yayasan Santri Mengglobal Nusantara merayakan Hari Lahir ke-5 (Harlah) dengan tema “Refleksi Santri Mengglobal untuk Indonesia Maju” di Jakarta Selatan. Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pengurus Santri Mengglobal, peserta program IICS 3 Negara, Tim Heylaw.id, Tim AIS Nusantara, SN Tour and Travel, Mahasiswa S2 dan Ph.D FIS UIII, Mahasiswi IKPMA Ciputat, Mahasiswa Darus Sunnah, Tim CSSMORA, serta Mahasiswa Awardee BIB SPS UIN Jakarta. Tidak hanya itu, Santri Mengglobal juga mengundang Tim USAID TEMAN LPDP untuk berbagi pengetahuan dalam sesi diskusi mengenai “Santri Belajar di Amerika, kenapa Tidak? (Menjelajahi peluang program dan beasiswa studi di Amerika Serikat).”
Kegiatan Harlah ke-5 Santri Mengglobal dimulai dengan doa bersama yang dipimpin oleh Darma Ami Fauzi, Koordinator Bidang Sosial dan Keagamaan Yayasan Santri Mengglobal Nusantara. Selain itu, acara harlah juga mencakup penyerahan secara simbolis santunan berupa uang tunai kepada anak yatim melalui Panti Asuhan di lokasi tersebut.
Setelah doa bersama, dilanjutkan dengan sesi berbagi pengalaman (Sharing Session) oleh Tim USAID TEMAN LPDP yang mendorong diskusi aktif dengan para peserta yang hadir. Tidak hanya itu, juga ada Stand-up Comedy yang dibawakan oleh Santri alumni pesantren sebagai penghibur di tengah-tengah perayaan Harlah.
Ketua Yayasan Santri Mengglobal Nusantara, Diki Ramdani, mengungkapkan bahwa Harlah ini adalah ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT dan kesempatan untuk mengundang teman-teman dari komunitas Santri Mengglobal. Dalam kesempatan ini, ia memohon bantuan doa agar pengurus Santri Mengglobal dapat terus memberikan manfaat, memperluas jaringan, serta menjalin hubungan baik di dalam maupun di luar negeri demi kemajuan Indonesia. “Oleh karena itu, tema Harlah ke-5 saat ini adalah Refleksi Santri Mengglobal untuk Indonesia Maju.” Ungkap Diki.
Ia juga menjelaskan bahwa Santri Mengglobal berdiri pada tahun 2018 setelah gagasan awalnya disuarakan pada bulan September 2017 di Belanda oleh Dito Alif Pratama. Saat ini, Santri Mengglobal merupakan sebuah Yayasan yang bergerak di bidang Pendidikan, Agama, dan Sosial. “Hingga tahun 2023, Santri Mengglobal telah memberikan dampak positif kepada lebih dari 11.400 pengguna digital, termasuk santri, alumni pengajar, pengurus pesantren, dan masyarakat umum di Indonesia.” Pungkasnya.
Adapun Pendiri (Founder) Santri Mengglobal, Dito Alif Pratama mengungkapkan refleksi dalam perjalanan kilas balik lima tahun Yayasan Santri Mengglobal Nusantara dengan menekankan peran Santri Mengglobal dalam membentuk masa depan Indonesia dan dunia. Ia menyoroti komitmen yayasan ini dalam tiga poin utama yang tercakup dalam singkatan “EIM” (Edukasi, Informasi, dan Motivasi). “Tujuan utama Santri Mengglobal adalah membantu lebih banyak santri Indonesia untuk memiliki kesempatan belajar di luar negeri. Upaya ini tidak terbatas pada tingkat S1, S2, dan S3, tetapi juga mencakup kesempatan internasional exposure untuk membuka wawasan global dan meningkatkan pemahaman bahwa kita saat ini adalah Global Citizen.” Ungkapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa Santri Mengglobal berusaha melalui upaya edukasi seperti kerjasama dengan USAID Teman LPDP sebagai persiapan belajar di Amerika Serikat. Selain itu, Santri Mengglobal juga dipercaya oleh Kementerian Agama RI untuk mendukung program Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Mobility Students ke beberapa negara di seluruh dunia, termasuk Amerika, Tunisia, Inggris, Maroko, dan Malaysia. “Terakhir, Santri Mengglobal mendapatkan dukungan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam untuk memperkuat moderasi beragama di kalangan santri Indonesia.” Jelas Dito.
Selain itu, Santri Mengglobal juga berusaha memberikan akses informasi terkait berbagai jenis beasiswa bagi persiapan studi di luar negeri. Santri Mengglobal juga menjalin kerja sama dalam bentuk partnership dan kolaborasi, seperti dengan USAID TEMAN LPDP, Kedutaan Besar Australia, dan sebelumnya dengan Kedutaan Belanda. “Selama beberapa tahun terakhir, Santri Mengglobal mulai mendapatkan pengakuan, bukan hanya dari kedutaan Belanda, Amerika, dan Australia, tetapi juga dari Kementerian Agama RI, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Pendidikan, dan lainnya. Ini merupakan langkah penting dalam membantu santri belajar di luar negeri.” Pungkasnya.
Founder Santri Mengglobal menjelaskan bahwa Timnya mencatat bahwa dalam waktu 2,5 tahun terakhir, mereka telah mengirim lebih dari 800 santri untuk belajar, bukan hanya ke Eropa tetapi juga ke Asia Tenggara. “Dan pada Harlah ke-5 ini, Santri Mengglobal bekerjasama dengan USAID TEMAN LPDP untuk program pendampingan dan afirmasi santri Indonesia yang bercita-cita belajar di Amerika Serikat, serta kerjasama dengan Kementerian Agama RI untuk memperkuat moderasi beragama di kalangan pemuda dan santri Indonesia sebagai persiapan untuk belajar di luar negeri.” Jelasnya.**