Sedang Membaca
Perbedaan NU dan Muhammadiyah, Gus Baha Bilang Gak Perlu Ikut Mekkah
Redaksi
Penulis Kolom

Redaksi Alif.ID - Berkeislaman dalam Kebudayaan

Perbedaan NU dan Muhammadiyah, Gus Baha Bilang Gak Perlu Ikut Mekkah

Gus Baha

Gus Baha mengatakan, menjadi orang alim (di bidang agama) itu harus percaya diri, karena sering digertak: di Mekkah tidak begini, tidak begitu. Gus Baha memberi contoh perbedaan fiqhiyah orang NU yang awam dan orang Muhammadiyah yang awam. 

“Mekkah itu pusatnya Islam gak ada qunut..” kata orang. Kalahlah orang NU awam disuguhi dalil Mekkah oleh orang Muhammadiyah awam.

Orang NU awam tak mau kalah: “Loh, di Mekkah itu tarawehnya 20 rakaat. Kok Sampean gak ikut Mekkah?”

“Skornya 1-1,” kata Gus Baha sambil tertawa. Siapa yang benar?

Gus Baha menjawab dua-duanya keliru. “Kalau mantep qunut ya qunut saja, kalau mantep taraweh delapan rakaat ya lakukan saja. Mekkah tidak perlu diikuti.”

Gus Baha ingin menyampaikan bahwa dalil itu ya pakai Al-Qur’an, hadis, yang percaya qiyas dan ijma’ ya ditambah qiyas dan ijma’, bukan Mekkah. Kalau Mekkah dan Kakbahnya, kata Gus Baha, Abu Jahal dan Abu Lahab juga membanggakannya. Nah loh..

Baca juga:  Jurnal Scopus dan Jarum Nasruddin
Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
2
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
4
Terinspirasi
1
Terkejut
2
Lihat Komentar (1)
  • Seolah-olah Mekkah itu dicap sebagai tempat yang “lain”.
    Ukuran kebenaran itu memang bukan Mekkah, melainkan dalil. Tapi juga tidak usah memposisikan Mekkah sebagai sesuatu yang aneh.

Komentari

Scroll To Top