Sedang Membaca
NU Belanda ke Maroko, dari Ziarah Ibnu Batutah hingga Jalin Kerja dengan Kampus
Redaksi
Penulis Kolom

Redaksi Alif.ID - Berkeislaman dalam Kebudayaan

NU Belanda ke Maroko, dari Ziarah Ibnu Batutah hingga Jalin Kerja dengan Kampus

Dalam rangka melakukan refleksi pergantian tahun, PCINU Belanda melakukan kunjungan ke Maroko. Ziarah yang diselenggarakan mulai tanggal 25 hingga 31 Desember 2018 ini dilakukan untuk menghayati perjuangan para wali 7 (tujuh) di Maroko yang dikenal sebagai tokoh penting penyebar Islam yang rahmatan lil aalamin.

Kegiatan ini juga dilakukan bersamaan dengan rangkaian haul Gus Dur, dimana Rois Syuriah PCI NU Belanda KH. Nur Hasyim Subadi bersama dengan KH Naf’an Sulhan Muhtasyar PCI NU Belanda, sahabat Gus Dur semasa kuliah di Baghdad menjadi pembicara dalam kegiatan Lailatul Ijtima’ dan peringatan Haul Gus Dur yang diselenggarakan oleh PCI NU Maroko di kota Casablanca, Maroko.

Rois Syuriah NU Belanda KH. Nur Hasyim Subadi mengapresiasi PCINU Maroko yang sangat cekatan membantu rombongan selama beberapa hari berziarah di Maroko. KH Hasyim berharap ziarah ini dapat memompa semangat para fungsionaris NU Belanda dalam menyebarkan dakwah Islam yang ramah di Belanda selain juga bermanfaat juga dalam mempersiapkan rangkaian kegiatan Konfercab III NU Belanda yaitu Konferensi Internasional Islam Nusantara yang Kedua di Universitas Radboud Nijmegen Belanda dan kegiatan Bahtsul Masa’il di Masjid Al Hikmah Den Haag pada bulan Juni 2019 mendatang.

Di kesempatan yang sama KH Hasyim meminta kesediaan PCI NU Maroko untuk mengirimkan para Da’I dan Ustadz muda untuk menjadi Bahitshin dalam menjawab problematika penerapan fiqh minoritas pada masyarakat muslim di Belanda.

Baca juga:  Lakpesdam PCINU Belanda dan Ilmuwan Muda Badan Antariksa Eropa Beri Pelatihan Pemrograman Gratis

Salah satu pendiri NU Belanda, Fachrizal Afandi menyatakan bahwa persahabatan antara PCI NU Belanda dengan PCI NU Maroko cukup erat. Bahkan sejak awal pendirian NU Belanda, sahabat-sahabat NU Maroko sering diundang untuk hadir ke Belanda membantu dakwah Islam di masyarakat Belanda. Kegiatan Bahtsul Masa’il, da’i Ramadhan serta banyak kajian Islam lainnya banyak dibantu kontennya oleh sahabat-sahabat PCI NU Maroko.

Dalam kesempatan lain, Ahmad Sri Bintang, Ketua Tanfidziyah PCI NU Maroko menyambut baik kedatangan delegasi PCI NU Belanda. Selain mempererat tali silaturrahmi, kunjungan ini dapat dimanfaatkan untuk saling tukar pengalaman dalam mengelola NU di luar negeri.

Selain berkunjung dan menjajaki kerja sama dengan Universitas Al-Qorowiyyin, Universitas Islam tertua di dunia, dengan didampingi oleh fungsionaris PCI NU Maroko, delegasi NU Belanda melakukan ziarah ke makam Syekh Muhammad Bin Sulaiman Al-Jazuli, yang merupakan pendiri thoriqoh Jazuliyah dan pengarang kitab dalailul khairat.

Selanjutnya ke makam Abu Al-Abbas As-Sabti, yang sering disebut Quthbnya para wali di Maroko. Beliau dikenal gemar memberikan shodaqoh kepada orang buta dan mengajarkan mereka dalam menghafalkan Alquran.

Delegasi juga berkesempatan berziarah ke makam Ibnu Batutah, seorang penjelajah muslim yang amat masyhur karena karyanya berjudul Ar-rihlah yang juga pernah mengunjungi nusantara. Selain itu rombongan juga berkunjung ke makam Syeikh Muhammad bin Siddiq, seorang ulama besar Maroko.

Baca juga:  Perjalanan di antara Orang-Orang Mualaf: Memandang Kebudayaan Lain dengan “Mata Naipaul”

Salah seorang peserta, Ikrom Mustofa yang dikenal sebagai santri yang aktif menelurkan buku-buku sastra mengaku bahwa perjalanan spiritual ini selain menambah khasanah keislaman yang rahmatan lil aalamin juga bermanfaat untuk menggali bahan baru untuk salah satu tulisan yang tengah dia kerjakan.

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Scroll To Top