Ilustrasi: Patung Nasruddin dan keledainya di Bukhoro
Suatu hari, Nasruddin ditanya oleh seseorang yang terkenal tebal muka–orang Indonesia menyebut buka tembok, “Nasruddin! Apakah kini yang kau harapkan dari Allah, dari Islam agamamu?”
Si muka tebal ini mungkin sejenis ateis atau kafir. Maksud pertanyaannya adalah menghina Allah atau Islam, sesutu yang dicintai oleh Nasruddin. Ya, konyol-konyol begitu, Nasruddin mencintai Islam dengan, dengan… dengan lucu..
Mendengar pertanyaan tersebut, Nasruddin menjawab dengan santai: Yang kini kuharapkan adalah, aku tidak bertemua dengan orang yang bermuka tebal sepertimu.”
(Diolah dari buku Nasruddin Hoja karya Muhammad Rajab an-Najjar, Bandung Pustaka, 1994)
Baca juga puluhan humor Nasruddin Hoja.
Baca Juga
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0 Ingin Tahu
0 Senang
0 Terhibur
0 Terinspirasi
0 Terkejut
0