JAKARTA–Kongres IV Pagar Nusa menghasilkan keputusan-keputusan strategis untuk pengembangan organisasi. Muchamad Nabil Haroen terpilih menjadi Ketua Umum Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa untuk masa khidmah 2022-2027. Agenda Kongres IV Pagar Nusa ini diselenggarakan di Padepokan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Rabu, (7/12/2022).
Gus Nabil, sapaan akrabnya, ditetapkan setelah unggul dalam pemungutan suara pada tahap pencalonan. Dari total 273 suara sah peserta kongres, ia mendapat 190 suara dan Sholahul Aam Notobuwono atau Gus Aam mendapat 84 suara.
Pemimpin sidang pleno menetapkan Gus Nabil secara resmi sebagai Ketua Umum organisasi para pendekar ini. “Sesuai dengan tatib, kita tetapkan Gus Nabil sebagai ketua umum Pagar Nusa 2022-2027,” ungkap pimpinan sidang pleno Ketua PBNU KH Umarsyah dan Wakil Sekjen Lukman Khakim.
Sejauh ini, Gus Nabil Haroen dan Pimpinan Pusat Pagar Nusa telah berhasil melakukan transformasi organisasi dengan penguatan sistem kaderisasi, e-KTA, pelatihan pelatih, Kejuaraan Nasional dan beberapa program strategis. Selain itu, Pimpinan Pusat Pagar Nusa juga berkomitmen untuk menguatkan diplomasi Pencak Silat.
“Kami sudah berkomunikasi dengan para duta besar lintas negara, atase pertahanan, diplomat, serta beberapa organisasi beladiri internasional. Kita siapkan dan perkuat diplomasi Pencak Silat. Kita jadikan pencak silat sebagai sarana komunikasi perdamaiaan dan kebudayaan dengan warga lintas negara. Insya Allah kita akan kembangkan Pagar Nusa hingga 20 negara dalam beberapa tahun ke depan,” terangnya.
Gus Nabil menyampaikan pentingnya Kongres Pagar Nusa berlangsung teduh dan tidak gaduh. “Saya berterima kasih kepada seluruh pendekar dan kader Pagar Nusa. Kita semuanya saudara, kita sudah membuktikan bahwa Kongres Pagar Nusa ini teduh. Meskipun beradu argumen secara sengit, hati dan pikiran kita tetap jernih. Alhamdulillah,” ungkapnya.
Nabil Haroen juga mengingatkan bahwa para pendekar harus menjaga marwah organisasi. Ia menegaskan Pagar Nusa yang didirikan para kiai wajib dijaga, dengan kesantunan dan persaudaraan.
“Pagar Nusa menjaga marwah organisasi Nahdlatul Ulama, kita menjaga bersama idealisme para pendekar, para kader. Kita khidmah dengan kiai, berjuang untuk NU dengan energi keikhlasan. Alhamdulillah, mayoritas para pendekar dan kader menggunakan hati nurani, siap berjuang bersama-sama untuk menguatkan Pagar Nusa dengan program-program strategis ke depan,” ungkap anggota Komisi IX DPR RI ini.
Gus Nabil juga mengapresiasi para peserta kongres yang kritis dalam sidang. “Teman-teman yang tadi menyampaikan kritik, menyampaikan saran, mereka adalah orang-orang hebat. Mereka adalah orang-orang yang juga ingin membangun Pagar Nusa dengan caranya,” ucapnya, disambut gemuruh tepuk tangan hadirin.
Formatur yang berhasil ditetapkan untuk merancang kepengurusan Pagar Nusa adalah: Sumatera Selatan, Banten, Kalimantan Timur, Papua dan Bali. Meski begitu, Gus Nabil mengaku formatur hanyalah formalitas. Ia akan berkonsultasi kepada pengurus tingkat provinsi. “Saya akan mengakomodir seluruh wilayah,” katanya.
Gus Nabil juga menyampaikan pentingnya silaturahmi dan merawat kader. Pimpinan Pusat Pagar Nusa selama lima tahun terakhir telah bersilaturahmi lebih dari 500 lokasi di seluruh Indonesia dan beberapa pengurus cabang Istimewa lintas negara.(*)