Lomba Sayembara Mencari Esais Muda santri Ma’had Aly tahun 2020 telah usai. Kini buku karya para santri sedang proses terbit. Kami sangat bersyukur bisa menerbitkan karya intelektual muda santri Ma’had Aly.
Perlu diketahui, kompetisi mencari esais muda pesantren 2020 prosesnya sangat ketat, mulai dari hal ihwal administrasi dan originalitas gagasan. Dari 127 naskah yang masuk, kami memilih 25 judul yang menarik dan relevan dengan tema besar dari tawaran panitia. Setelah terpilih, 25 peserta yang lolos tahap awal mengikuti ujian pendadaran untuk memikat dewan juri atas gagasannya.
Berdasarkan penilaian dari dewan juri, terpilihlah 3 terbaik. Saifir Rohman, dengan judul tulisan “Jika Kematian Sudah Digariskan, untuk Apa Protokol Kesehatan?”. Alwi Jamalulel Ubab dengan judul tulisan “Bermusik ala Milenial Muslim”. Wildan Fatoni Yusuf dengan judul tulisan “Santri Salaf Membincang Lingkungan, Sebuah Ikhtiar Merumuskan Fikih Lingkungan”.
Lalu ketiganya ini diwajibkan menyelesaikan 25 esai dalam jangka waktu 2,5 bulan. Di tengah kesibukan para santri, ini sangat luar biasa. Masih belum selesai, kami mengadakan ujian munaqosyah untuk menentukan juara 1, 2, dan 3. Saifir Rohman dari Ma’had Aly Situbondo terpilih sebagai juara pertama, lalu disusul Alwi Jamalulel Ubab dari Ma’had Aly Saidussiddiqiyah, Jakarta Barat, dan juara tiga diraih Wildan Fatoni Yusuf dari Ma’had Aly Lirboyo.
Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Dr. Waryono Abdul Ghofur, selaku Direktur PD Pontren, dalam malam puncak Santriversary 2020, beliau menyebutkan kalau saat ini adalah annahdhoh attsaniyah, kebangkitan kedua santri-pesantren. Mengingat situasi sekarang berbeda dengan tempo dulu yang belum ada internet. Oleh sebab itu, santri jaman now harus lebih kreatif lagi dalam menggunakan internet.
Dalam sekapur sirihnya, Dr. Waryono Abdul Ghofur juga menyatakan bangga atas prestasi yang diraih oleh para santri Ma’had Aly.
Peserta kompetisi adalah para mahasantri Ma’had Aly se-Indonesia. Perlu diketahui bahwa mereka adalah santri setingkat perguruan tinggi yang menguasai materi keagamaan yang kuat khususnya pendalaman kitab kuning.
“Bisa dibilang mereka adalah para santri yang memiliki kemampuan menguasai teks-teks keislaman yang lebih dari santri pada umumnya. Mereka berguru langsung pada ulama terpilih, membaca literatur luas, memiliki tradisi akademik, dan dibekali visi keagamaan yang kuat.”tulisnya.
Sayembara Mencari Esais Muda Pesantren yang kami selenggarakan ini sebagai pelengkap dari proses belajar para mahasantri di Ma’had Aly. Sebab proses pergumulan intelektual dan sosial tidak bisa dilakukan dalam satu jalan saja, melainkan harus ditempuh dengan berbagai jalan. Nah, sayembara ini adalah salah satu jalan yang harus ditempuh sebagai ikhtiar belajar berkomunikasi dengan khalayak luas, melatih kepekaan, dan menguji kemampuan yang selama ini digali di Pesantren.
Kehadiran karya para santri muda ini mudah-mudahan bisa lebih memicu para santri khususnya mahasantri Ma’had Aly untuk terus meningkatkan kemampuan menuangkan gagasan-gagasan ulama di masa lampau agar tetap relevan untuk generasi sekarang dan yang akan datang.