Sedang Membaca
Humor Gus Dur: Kisah Gus Dur Mencuri Kambing Kiai
Redaksi
Penulis Kolom

Redaksi Alif.ID - Berkeislaman dalam Kebudayaan

Humor Gus Dur: Kisah Gus Dur Mencuri Kambing Kiai

Dalam salah satu ceramah di Tulungagung tahun 2004, Gus Dur mengenang masa mudanya ketika masih nyantri di Tegalrejo Magelang bersama Gus Qomar Badruddin pada awal tahun 1957 sampai tahun 1959.

Gus Dur bercerita setelah ngaji, barangkali waktu itu ngaji tafsir, beliau mengajak Gus Qomar mengambil kambing Kiai untuk disembelih dan dimasak bersama teman-temannya. Yang pertama kali diajak Gus Dur adalah Gus Qomar, santri yang pendiam.

“Mas Qomar, tadi kiai kan mengatakan bahwa semua yang ada di barat dan timur adalah milik Allah. Walillahil masyriqu wal maghrib. Iya kan?” kata Gus Dur.

Gus Qomar mengiyakan perkataan Gus Dur.

Gus Dur pun mengajak Mas Qomar ini mencari teman untuk menyembelih kambing kiai.

“Ayo cari teman lain untuk masak kambing.”

Singkat cerita kambing itu pun disembelih dan dimasak Gus Dur bersama teman-temannya.

Perbuatan Gus Dur dengan teman-temannya ternyata ketahuan keamanan pondok. Gus Dur, Gus Qomar dan santri-santri lain pun dilaporkan ke Kiai.

Mereka datang ke ndalem Kiai. Semuanya terdiam tak ada yang berani bicara.

Kiai agak marah atas perbuatan Gus Dur cs. “Ini kenapa kok kambingku disembelih piye to? Waduh… Duh!”

Gus Qomar dan santri lain terdiam saja tak berkutik.

Baca juga:  Pilih Sehat atau Kaya?

Gus Dur pun angkat bicara. Dengan nada rendah Gus Dur berkata, “Mekaten (Begini), Kiai. Bukankah kemarin panjenengan dawuh walillahil masyriqu wal maghrib. Segala yang ada di bumi ini dari timur ke barat ini milik Allah. Berarti kambing juga kan milik Allah. Kan mekaten, Kiai?”

Kiai terdiam sesaat. Barangkali benak Kiai mengatakan bahwa apa yang dikatakan Gus Dur benar. Tapi Kiai masih agak kecewa sebab yang disembelih kambingnya. Maka Kiai pun ngendikan (mengatakan), “Loh. Iya. Benar itu. Ya memang milik Allah semua. Kambing itu juga milik Allah, Le. Tapi mbok ya jangan kambing to yang disembelih. Kan ada ayam. Mbok ya yang disembelih ayam saja! Duh!!!” kata Kiai yang nampaknya pusing menghadapi ulah Gus Dur.

Itulah kisah santri. Tapi ya namanya santri. Kadang memang usil mencuri barangnya Kiai karena tahu Kiai akan ikhlas.

“Ya itulah perbuatan santri. Tapi kalau sudah jadi Kiai ya sudah tidak begitu lagi. Masak kiai kok mencuri? Kan ya tidak mungkin.” kata Gus Dur. (RM)

 

 

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
2
Terhibur
2
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top