Pengasuh Pesantren Hidayatul Mubtadiin (HM) Al-Mahrusiyah Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, KH Reza Ahmad Zahid (Gus Reza) menyampaikan bahwa shalawat kepada Nabi Muhammad dapat mendatangkan keselamatan.
Hal itu diungkapkan Gus Reza dalam Pesantren Digital yang digelar oleh Majelis Telkomsel Taqwa bertajuk ‘Meniti Kehidupan dengan Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW’, pada Kamis (14/10/2021).
“Dengan bershalawat kita akan mendapatkan keselamatan. Kita adalah umat Rasulullah. Ketika kita menyebut nama Rasulullah di dalam segala hajat kita, berdoa kepada Allah, lalu berwasilah kepada Nabi Muhammad, maka kita akan mendapatkan pertolongan, insyaallah doa kita selalu diijabah,” tutur Gus Reza.
Ia lantas menyampaikan sebuah hadits Rasulullah. Dikatakan, barangsiapa dari umat Islam membaca satu shalawat maka Allah akan memberikan sepuluh shalawat kepadanya. Dalam hal ini, Gus Reza memaknai shalawat sebagai doa untuk keselamatan bagi pembacanya.
“Barangsiapa bershalawat kepadaku walaupun hanya satu kali, Allah akan mengangkat sepuluh derajatnya. Allah akan menulis 10 kebaikan untuknya dan Allah akan melebur 10 dosa atau kejelekan. Dengan membaca satu shalawat, insyaallah dosa-dosa kita diampuni oleh Allah,” tambah Gus Reza menyampaikan dan memaknai hadits Rasulullah yang lain.
Semua itu, tegasnya, hanya membutuhkan satu syarat yakni harus ikhlas dengan setulus hati dalam melantunkan shalawat kepada Nabi Muhammad. Gus Reza kemudian mengajak umat Islam untuk senantiasa bershalawat dan jangan sampai meninggalkannya.
“Marilah isi hari-hari kita dengan bershalawat, berapa pun yang kita mampu untuk diucapkan. Karena sesering mungkin, selama kita mengucapkan shalawat, maka itu sebenarnya adalah termasuk tanda cinta kepada Rasulullah,” katanya.
Gus Reza kemudian menyampaikan sebuah kaidah yang menyatakan bahwa tanda cinta seseorang adalah dia selalu menyebut nama orang yang dia cintai. Dari sini, menurutnya, jika umat Islam mengaku cinta kepada Rasulullah maka harus senantiasa menyebut nama Nabi Muhammad.
“Ketika kita cinta kepada Rasulullah, mari sesering mungkin kita untuk menyebut nama Rasulullah, dengan melantunkan shalawat,” ujarnya.
Ia menyampaikan sebuah kisah yang pernah dipaparkan oleh paman Rasulullah yakni Ibnu Abdullah bin Abbas. Sebelum Nabi Muhammad dilahirkan, orang-orang Yahudi dari tanah Khaibar seringkali berperang dengan musuhnya dari tanah Ghassan.
“Jadi orang Yahudi dari Khaibar, punya musuh bebuyutan yaitu orang Ghassan. Mereka selalu melakukan peperangan dan selalu berperang di antara mereka berdua. Uniknya, ketika orang-orang Yahudi terpepet dari musuhnya, mereka langsung angkat tangan dan berdoa kepada Allah,” terang Gus Reza.
Orang-orang Yahudi itu mengatakan, “Ya Allah kami meminta pertolongan kepada-Mu dengan hak-nya nabi-Mu, kami berwasilah dengan nabi-Mu yang kau janjikan akan diturunkan di akhir zaman. Maka berikanlah kami kemenangan.”
Dijelaskan Gus Reza, kisah ini merupakan atsar karena berasal dari sahabat Rasulullah. Berbeda dengan hadits yang disampaikan Rasulullah. Atsar dari Abdullah bin Abbas itu, merupakan penafsiran dari QS Al-Baqarah ayat 89.
“Ini adalah atsar yang dijadikan penafsiran oleh Abdullah bin Abbas dari ayat tersebut. Artinya, mereka orang Yahudi, dan bahkan sebelum Rasulullah dilahirkan, mendapati nama Rasulullah itu ada di dalam taurat,” jelas Gus Reza.
Berdasarkan versi sejarah Islam, orang-orang Nasrani juga mendapati nama Nabi Muhammad di kitab Injil. Bahkan, mereka pun kerap memakai nama Rasulullah untuk berwasilah atas doa-doa yang disampaikan.
“Ketika (orang-orang Nasrani) berdoa, mereka selalu memakai nama Rasulullah agar doanya diijabah,” pungkas Gus Reza.