Gerakan Islam di Tanah Banjar

Sajian khusus kali ini, kita kehadiran tamu asli dari tanah Banjar, yakni Supriansyah. Namanya sudah tidak asing lagi bagi penikmat sajian khusus Alif.id, karena Supri sudah mengisi sajian khusus yang kedua kalinya.

Pada sajian khusus sebelumnya, Supri membabar tentang “Islam di Tengah-tengah Urang Banjar”. Namun kali ini, ia memperluasnya dengan gerakan-gerakan islam yang muncul di tengah-tengah masyarakat Banjar. Ibarat ketika kita bertamu ke rumah seseorang–dalam sajian khusus pertama–Supri hanya memperkenalkan cuplikan-cuplikan sisi ruang yang ada di dalam rumah. Adapun tulisan kedua ini, Supri menjelaskan secara detail bahwa ruangan ini isinya adalah bla, bla, bla, sehingga pembaca akan mendapatkan gambaran yang utuh dari ruangan tersebut.

Sajian khusus kali ini, Supri mengulas bagaimana gerakan-gerakan Islam yang telah dimainkan oleh para pendakwah Islam di tanah Banjar. Mulai dari munculnya istilah kaum muda dan kaum tua beserta corak pemikirannya yang beragam, lalu muncul juga istilah ‘tuan guru’ dalam menyebut seorang ulama atau kiai; dan mengapa penyebutan tuan guru untuk seorang ulama itu lebih popular dibanding dengan panggilan ustaz di kalangan tradisionalis?

Tidak hanya itu, Supri juga menjelaskan kemunculan para habaib dari Yaman, yang secara posisi dakwah dan gerakan islam, cukup menggeser peran para ulama atau ustaz dari Saudi. Bahkan, di beberapa tempat tertentu, ketika memperingati maulid nabi, para habaib sengaja didatangkan langsung dari Hadramaut-Yaman, yang kehadiran mereka ini cukup mewarnai corak pemikiran masyarakat Banjar yang lebih moderat.

Arkian, kami hanya mengantarkan saja, lebih jelasnya, silakan nikmati tulisan segar dari Mas Supri.

Terima kasih, Supriansyah, yang telah menyuguhkan isi ruangan dari gerakan islam di tanah Banjar secara lebih mendalam, dan terima kasih juga kepada ilustrator andalan kami, Mas Alif, yang sudah memadukan isi tulisan dengan ilustrasi yang sangat ciamik. Tidak lupa, para pembaca setia Alif.ID yang selalu memberikan dukungan kepada kami untuk terus berkembang sebagai media yang menjadi referensi utama dalam menyajikan tema-tema keislaman dan kebudayaan.

Salam hangat dari kami, selamat membaca!

Redaksi