Sedang Membaca
70 Peserta Menuju Bootcamp Duta Santri 2021
Redaksi
Penulis Kolom

Redaksi Alif.ID - Berkeislaman dalam Kebudayaan

70 Peserta Menuju Bootcamp Duta Santri 2021

Bootcamp Utama

Yogyakarta-70 peserta Duta Santri Nasional 2021 berhasil lolos ke tahap Bootcamp. 70 peserta duta santri ini berasal dari 140 peserta yang lolos dalam tahap sebelumnya, yakni tahap seleksi berkas. Ke-70 peserta ini telah melalui seleksi wawancara yang begitu ketat. Kegiatan Bootcamp dilaksanakan secara daring dengan pemateri yang ahli di bidang masing masing.

PW Fatayat NU DIY selaku penyelenggara Duta Santri Nasional sangat konsen dalam isu  perempuan dan anak. Terkait dengan hal tersebut, Duta santri 2021 ini diharapkan memiliki kecakapan dan kepekaan terhadap Relasi Gender dalam Islam serta Ulumul Qur’an dan Hadits dalam konteks  keberpihakan terhadap isu isu perempuan dan anak.

Adapun materi Bootcamp yang berlangsung Kamis 30 september 2021 hingga Sabtu 2 Oktober 2021 ini adalah Kesantrian, Social Impact, Public Speaking, Personal Branding, Relasi Gender dalam Islam, Ulumul Qur’an dan Hadits, Entrepreneurship Mindset, Socio-preneurship, Creativity and Innovation, Inovasi Teknologi, Literasi Digital, Demokrasi dan Kepemimpinan, Konflik dan Perdamaian, Pemberdayaan Masyarakat dan Transformasi Sosial, Kemanusiaan dan Empati Sosial, Seni sebagai media dakwah, Kepemudaan dan Sportifitas, Strategi, Melestarikan Budaya Lokal, Health Protection in pandemic, Kesehatan Reproduksi, Kesehatan Mental dan terakhir Green Environment.

Segudang ilmu yang dipersiapkan dengan matang oleh narasumber nara sumber handal beserta panitia ini tentu akan menjadi bekal wawasan yang penting bagi Duta Santri Nasional 2021. Materi Social Impact disampaikan oleh kak Henny, Project Associate Platform Usaha Sosial (PLUS). Dalam materi ini, peserta Bootcamp diberikan pemahaman tentang bagaimana menjadi manusia yang berdampak dan bermanfaat, mengapa masing masing harus ikut membantu dan mengambil peran, meskipun berangkat dari lingkup terkecil. Ada banyak hal yang dapat di lakukan, diantaranya adalah aktif terlibat dan berkontribusi dalam masyarakat, memulai proyek sosial sederhana, ataupun membangun sebuah bisnis maupun usaha sosial sederhana. Tidak perlu takut untuk memulai, karena hal besar dating dari hal hal kecil yang kita lakukan, kuncinya adalah : just do it!.

Selanjutnya, materi Enterpreneurship Mindset, disampaikan oleh bapak Ulun Nuha, seorang Enterpreneur sekaligus pengurus RMI PBNU. Beliau memaparkan bahwa seorang entrepreneur adalah orang dengan anti kemapanan. Ia harus punya kegelisahan, harus selalu lapar dan harus selalu merasa bodoh. Seorang entrepreneur adalah seseorang yang mempunyai dan mengelola sumber daya agar dapat memberikan nilai tambah. Semua orang memiliki kesempatan yang sama, namun tidak semua bisa memanfaatkan kesempatan secara optimal. Seorang entrepreneur selalu mampu melihat tantangan dan masalah menjadi peluang dan kesempatan. Dan 4 Hal yang harus dimiliki seorang entrepreneur yakni : Knowledge, Attitude, Skill, dan Habit.

Baca juga:  Undang Keluarga Gus Dur, Jaringan GUSDURian Akan Gelar Temu Nasional (TUNAS) di Surabaya

Sementara kelas keadilan Gender dalam Islam, disampaikan oleh Dr. Nur Rofiah. Beliau memaparkan bahwa semua kehidupan sosial diatur oleh nilai tertentu, tidak ada yang netral nilai. Selalu ada relasi sistem kekuasan yang melekat.  Sistem tersebut ada yang berdasarkan ajaran Islam ada yang tidak. Manusia tidak hanya sebagai makhluk jasmani tapi juga makhluk ruhani, yang membutuhkan kasih sayang, dihormati, dan dihargai. Status melekat yang dibawa manusia sejak lahir yaitu sebagai Hamba Allah. Yang konsekuensinya adalah tidak boleh menghamba selain kepada Allah; menghamba popularitas, maupun menghamba kepada harta dan tahta. Dan tidak boleh saling memperhamba satu sama lain.

Khalifatul Ardl yang mempunyai misi mewujudkan kemaslahatan yang seluas-luasnya dimanapun dan kapanpun semampu kita. Sebagi individu misi kita tidak hanya menjadi Sholih/ah, tapi juga Muslih/ah (pelopor kemaslahatan) baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain. Aktif melakukan kebaikan kepada individu yang lain. Keluarga maslahah adalah yang seluruh anggotanya kerjasama meneguhkan komitmen tauhid, dan membuktikannya dengan cara mewujudkan kemaslahatan baik keluarga sendiri maupun keluarga yang lain.

Negara yang islami yaitu negara yang mempunyai prisip berketuhanan yang maha esa, punya komitmen tauhid dan seluruh warganya bekerjasama mewujudkan kemaslahatan dan negara itu aktif mewujudkan kemaslahatan untuk negara lain seluas-luasnya. Islam rahmatan Lil Alamin adalah Islam yang mempunyai komitmen untuk mewujudkan kemaslahatan seluas-luasnya. Menjadi manusia berarti tidak hanya menjadi manusia secara fisik, tapi juga intelektual dan spiritual.

Baca juga:  Hari Toleransi, Gus Yusuf Unggah Foto Santrinya Bersama Pemuka Agama Budha

Kemampuan intelektual akan membuat manusia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Kemampuan spiritual berdampak pada nurani yang mampu mewujudkan kemaslahatan. Sehingga makna hadis Khoirunnas Anfauhum Linnas adalah bahwa : Manusia yang mampu dan mau mendayagunakan akal budinya untuk mewujudkan kemaslahatan yang seluas-luasnya untuk diri sendiri dan orang lain, dan Manusia yang mau dan mampu untuk mewujudkan versi terbaik dari dirinya sendiri. Aku Manfaat, Maka Aku Ada.

Ketua PW Fatayat NU DIY, Khotimatul Husna memberikan keterangan kepada tim media (1/10) “Di era ini santri harus tampil sebagai  role model, karena; yang pertama, santri diakui memiliki peran besar sejak pra kemerdekaan, merebut kemerdekaan, dan setelah kemerdekaan berkontribusi dalam memajukan peradaban bangsa. Kedua, santri adalah calon pemimpin masa depan yang harus selalu menjadi garda depan dan teladan  dalam membangun bangsa dan negara. Dan yang ketiga, santri memiliki modalitas spiritual tinggi yg akan mendukung kemampuan keilmuan dalam menggerakkan masyarakat menuju kemaslahatan”.

Lebih lanjut, Khotimatul Husna menyampaikan bahwa Bootcamp ini merupakan sarana untuk peningkatan kapasitas Duta Santri, sehingga diharapkan menjadi bekal awal utk melakukan perubahan di masyarakat.

“Gunakan kesempatan ini sebaik mungkin untuk menggali pengetahuan dan pengalaman. Kesempatan ini tidak datang setiap saat, keberuntungan ini diniatkan untuk menjadi pribadi yang bernanfaat” imbuhnya.

Baca juga:  Pendidikan Agama Ditantang untuk Kreatif dan Inovatif

Selamat kepada peserta yang lolos, selamat belajar dan menimba ilmu dari pakar pakar yang tentunya sangat kompeten dengan materi materi yang super keren. Bagi yang belum lolos, tetap semangat dan jangan berhenti belajar,  karena kesempatan akan datang saat kita tidak berhenti belajar.

 

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Scroll To Top