Sedang Membaca
Khutbah Jumat: Rahmat Allah Jauh Lebih Besar daripada Amarah-Nya
Noor Sholeh
Penulis Kolom

Penulis pernah mengajar di SMKN 2 Jepara, dan mengabdi di Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Kabupaten Jepara. Pernah juga diamanahi menjadi Ketua MWC NU Kota Jepara. Kolom Khutbah Jumat adalah kumpulan naskah-naskah yang pernah disampaikan oleh almarhum dalam mimbar Jumat. Naskah itu kini diketik ulang supaya bermanfaat dan menjadi amal jariyah yang terus mengalir. Lahu-alfaatihah..

Khutbah Jumat: Rahmat Allah Jauh Lebih Besar daripada Amarah-Nya

Tentang Tasawuf

Kaum Muslimin Sidang Jumat yang Berbahagia

Perlu kita ketahui bersama bahwa ketika Allah Swt menciptakan alam jagat raya ini, lebih dahulu Allah menciptakan rahmat yang jumlahnya ada 100 rahmat, tetapi yang diberikan ke jagat raya dan seisinya ini hanya satu rahmat saja.

Coba kita bayangkan, baru satu rahmat saja yang diberikan Allah kepada kita, sudah begitu luar biasa nikmat dan indahnya, apalagi kalau ditambahi yang 99 rahmat itu, Masya Allah, kita tidak bisa membayangkan.

Contoh sederhana, ketika kita berhubungan dengan istri, dengan rasa cinta dan kasih sayangnya yang tulus itu, Subhanallah, begitu nikmat dan lezatnya, dari ubun-ubun rambut sampai ke telapak kaki, kita bisa merasakan nikmat yang luar biasa.

Belum kenikmatan yang lain, umpamanya kita dalam keadaan sehat, bisa bernafas lancar, makan enak, punya keturunan, punya penghasilan tetap, dan lain sebagainya, itu semua merupakan kenikmatan-kenikmatan yang luar biasa yang diberikan Allah pada kita, yang perlu kita syukuri, setiap hari dan setiap detik. Tetapi banyak manusia yang kurang mensyukurinya, فَبِاَىِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ, maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

Lalu, kira-kira, kapan Allah akan memberikan 99 nikmat-Nya itu untuk kita semua? Insya Allah kelak di hari kiamat, ketika kita bersama-sama mendapatkan anugerah bisa memasuki surgaNya.

Baca juga:  Khutbah Jumat: Berqurban untuk Investasi Akhirat

Di dalam sebuah hadis, Nabi Saw bersabda:

اِنَّ اللهَ خَلَقَ الرَّحْمَةَ يَوْمَ خَلَقَهَا مِائَةَ رَحْمَةٍ

Sesungguhnya Allah telah menciptakan rahmat pada hari ia menciptakannya 100 rahmat.

فَأَمْسَكَ عِنْدَهُ تِسْعًا وَتِسْعِيْنَ رَحْمَةً

Maka ia menahannya di sisinya 99 rahmat

فَلَوْ يَعْلَمُ اْلكَافِرُ بِكُلِّ الَّذِيْ عِنْدَ اللهِ مِنَ الرَّحْمَةِ

Maka kalau saja setiap orang kafir itu tahu keseluruhan rahmat yang ada di sisi Allah

لَمْ يَيْأَسْ مِنَ اْلجَنَّةِ

Pastilah dia tidak akan berputus asa terhadap surga (HR. Bukhori).

Itulah yang sesungguhnya yang ada pada diri Allah Swt, Tuhan kita semua. Oleh karena itu, jika sekali-kali umat Islam merasakan bahwa hidup di dunia ini terasa berat, susah-payah, hidup miskin, penuh kesulitan, dan terjangkit stress karena tekanan oleh berbagai persoalan hidup yang menghimpit, yang datang bertubi-tubi dan silih berganti, sehingga melahirkan kekesalan, kesalahan, keputusasaan, dan dosa-dosa, maka Allah telah memberikan jaminan kepada kita bahwa rahmat Allah masih jauh lebih besar daripada amarahNya, oleh sebab itu, maka bersegeralah untuk bertaubat kepada Allah Swt.

Sifat pengasihnya Allah itu lebih tak terhingga daripada kehendakNya untuk menyiksa pada hambaNya, oleh karena itu, mumpung kita masih hidup, masih sehat jasmani dan rohani, pandai-pandailah panjenengan untuk memanfaatkan setiap waktu yang Allah telah berikan kesempatan kepada kita.

Baca juga:  Langgar, Kiai Langgar, dan Jemaah Langgar

Kaum Muslimin yang Berbahagia

Betapa Islam mengajarkan kepada kita untuk selalu berbuat baik kepada Sang Pencipta (hablummminallah), yang mana kita yang butuh Allah, yaitu dengan menyembahNya dengan cara beribadah, menjalani perintah dan menjauhi laranganNya. Begitu juga berbuat baik kepada sesama manusia (hablumminnas), yang mana melalui Nabi-Nya, Allah telah memerintahkan untuk selalu bersimpati dan berempati kepada sesama manusia. Ketika ada saudara kita yang membutuhkan bantuan, dengan ringan tangan kita membantunya. Tidak hanya sampai di situ, kita juga diperintahkan untuk berbuat baik kepada semesta (hablumminal alam), yakni dengan cara menjaga kelestarian lingkungan dari sifat serakah manusia.

Jika kebaikan-kebaikan itu bisa kita lakukan secara istiqomah, insya Allah tiket menuju ke surga sudah ada di genggaman kita. Tentu, masih banyak lagi amalan-amalan atau paket-paket yang lain, tinggal bagaimana kita mengamalkannya ketika kita diberi kesempatan hidup di dunia ini?

Semoga kita semua diberi kekuatan oleh Allah Swt untuk bisa mengamalkannya dengan jiwa yang tulus, ikhlas, dan hanya mencari ridho Allah Swt, sehingga kita bisa memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat, serta terhindar dari siksa api neraka. Allahhumma Aamiin.

Masjid Kapolres Jepara, Jumat Kliwon 05-07-2013.

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
1
Terinspirasi
0
Terkejut
1
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top