Kaum muslimin sidang jumat yang berbahagia
Perlu panjenengan ketahui bahwa hidup di dunia ini, kadangkala mendapatkan kenikmatan atau kebahagiaan, tetapi kadang pula mendapatkan ujian atau cobaan dari Allah Swt.
Bagi mereka yang berpangkat dan berkedudukan tinggi, maka tinggi pula ujian atau cobaannya. Baik itu cobaan yang dirasa enak ataupun tidak enak.
Cobaan yang dirasa enak misalnya, sebagai pimpinan suatu instansi, pegawai pajak, anggota dewan, menteri, pegawai negeri, dan lain sebagainya, tapi bagi mereka yang imannya kropos, akhlaknya buruk, maka anugerah Allah dikedudukan yang terhormat itu justru disalahgunakan untuk memperkaya diri dengan cara tidak wajar alias korupsi, sehingga merugikan uang negara atau uang rakyat.
Demikian juga cobaan yang dirasa tidak enak, apabila disikapi dengan emosi, tidak ridho, tidak sabar dan tidak tabah, maka yang akan terjadi adalah mereka menjadi cepat putus asa dan jiwanya tidak ikhlas atas apa yang telah diujikan.
Sebagaimana firman Allah dalam surat al-Ankabut ayat 2-3
أَحَسِبَ ٱلنَّاسُ أَن يُتْرَكُوٓا۟ أَن يَقُولُوٓا۟ ءَامَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?
وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ
Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar (beriman) dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta (imannya palsu).
Dan firman Allah dalam surat al-mulk ayat 2 disebutkan
ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْمَوْتَ وَٱلْحَيَوٰةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْغَفُورُ
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
Ujian dan cobaan yang ditimpakan kepada orang-orang beriman, sungguh tidak untuk merusak atau menghancurkannya, namun Allah bermaksud ingin memilih siapa di antara mereka yang tabah dan sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan itu seperti dijelaskan dalam manaqib Syekh Abdul Qadir Al-Jailani
اِنَّ اْلبَلِيَّةَ لَمْ تَأْتِ اْلمُؤْمِنَ لِتُهْلِكَهُ وَاِنَّمَا اَتَتْهُ لِتَحْتَبِرَهُ
“Sesungguhnya cobaan yang ditimpakan kepada orang mukmin, tidak bermaksud untuk menghancurkannya, tetapi cobaan itu untuk memilihnya.”
Oleh karena itu wahai kaum muslimin yang berbahagia, apabila panjenengan termasuk orang yang diuji atau mendapatkan cobaan dari Allah saat ini, maka perlu disadari bahwa panjenengan bukan satu-satunya orang yang mendapat cobaan, bahkan kemungkinan cobaan atau penderitaan yang penjenengan alami tersebut tidak seberapa dibanding dengan ujian atau cobaan yang menimpa saudara-saudara kita.
Baik mereka yang tengah berbaring di rumah sakit dan tidak sembuh-sembuh, apakah mereka yang mendekam di bui sebab menyalahgunakan jabatannya, apakah mereka itu terkena banjir, terkena gempa bumi, kecelakaan, terlilit hutang, dan lain sebagainya.
Kini tiba saatnya untuk memandang diri panjenengan sendiri dan menyadari bahwa kehidupan di dunia ini memang penuh dengan ujian dan cobaan, tempat kesusahan dan penderitaan.
Selanjutnya, persiapkan diri untuk sabar dan tabah dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan hidup. Kemudian bandingkan penderitaan panjenengan dengan penderitaan orang-orang di sekeliling panjenengan, niscaya panjenengan akan sadar bahwa sebenarnya panjenengan lebih beruntung, dibanding dengan mereka yang terkena musibah atau terkena cobaan berat.
Bahkan panjenengan akan merasakan bahwa penderitaan panjenengan itu hanyalah duri-duri kecil yang tak seberapa. Selanjutnya panjatkan puji syukur kepada Allah Swt atas semua kebaikan dan yakinlah bahwa panjenengan termasuk orang-orang yang mulia bersama mereka yang menderita, serta tabah dan sabar dalam menerima cobaan dari Allah Swt.
Sebetulnya, suri teladan dari Rasulullah Muhammad Saw-lah yang perlu dicontoh. Syahdan, beliau ketika mengemban wahyu dan membawa risalah pernah dilempari kotoran oleh orang-orang kafir Makkah, kakinya diciderai, tubuhnya dilempar batu, diusir dari Makkah. Selain itu, 3 putranya meninggal disaat beliau sedang senang-senangnya membelai mereka, ditinggal paman tercintanya Abdul Muthalib, dan istrinya terkasihnya Siti Khadijah, bahkan ketika lapar, beliau pernah mengikat batu diperutnya untuk menahan lapar yang sangat berat.
Semua itu cobaan yang harus beliau hadapi dan Allah melindungi itu semua dalam rangka mensucikan diri dan mengangkat harkat dan martabat beliau serta mulia di sisi Allah Swt.
Semoga saja apabila kita sedang ditimpa cobaan dan penderitaan hendaknya kita tabah dan tawakkal kepada Allah, serta banyak berdzikir. Hasbunallah wani’mal wakil, ni’mal maula wani’man nashir. Kita tidak perlu putus asa dari rahmat Allah, dan mungkin cobaan ini Allah ingin menguji kita untuk dipilih dan diangkat derajat kita di sisi Allah Swt.
Semoga saja kita semua termasuk orang yang beruntung di dunia dan di akhirat serta dapat terhindar dari siksa api neraka, Amien Allahhumma Amien.
Masjid Kapolres Jepara, 02-03-2012.