Sedang Membaca
Kisah Sufi Unik (14): Abu Sulaiman al-Darani, Berdoa dengan Satu Tangan
Mukhammad Lutfi
Penulis Kolom

Alumnus Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Kisah Sufi Unik (14): Abu Sulaiman al-Darani, Berdoa dengan Satu Tangan

Abu Sulaiman al-Darani, nama lengkapnya Abdurrahman bin Ahmad bin Athiyyah, sedangkan Abu Sulaiman adalah kuniyah-nya. Al-Darani dinisbatkan pada kampung Daaraa, perkampungan atau desa di selatan Damaskus, tempat di mana Abu Sulaiman tutup usia dan dikebumikan di sana pada tahun 215 Hijriyah.

Dalam Tazkirah al-Auliya’ dikatakan kalau Abu Sulaiman hidupnya selalu diwarnai dengan keprihatinan, termasuk dalam urusan perut. Abu Sulaiman seringkali merasakan lapar yang begitu sangat, hingga dikatakan tak ada orang sesabar Abu Sulaiman dalam menghadapi lapar.

Selain itu, Abu Sulaiman dikenal juga dengan sifat welas asihnya hingga ia mendapat julukan “Raihaan al-Qulub“, wangi hatinya.

Ada kisah dalam Thabaqat al-Sufiyah, yang mana Abu Sulaiman, mengajarkan pada temannya bagaimana seharusnya seorang hamba beribadah pada Tuhannya. Suatu ketika Abu Sulaiman didatangi Ahmad bin Abi al-Hawari. Ahmad bin Abi al-Hawari lantas bercerita tentang pengalaman salatnya di tempat yang sepi.

“Aku salat di tempat yang sepi, saat itulah kutemui nikmatnya ibadah,” ucap Ahmad bin Abi al-Hawari.

“Kenapa bisa begitu?” tanya Abu Sulaiman.

“Iya, karena saat itu tak ada seorang pun yang melihatku,” timpal Ahmad bin Abi al-Hawari.

“Sepertinya ada yang salah pada hatimu, alangkah baiknya, ada atau tidak adanya orang tidak menjadi penghalang engkau menikmati ibadah,” ucap Abu Sulaiman menasehati Ahmad bin Abi al-Hawari.

Baca juga:  Sufi, Tafsir Mimpi, dan Imaginasi (3)

Pada kisah yang lain dalam kitab Hilyatul Auliya’, Abu Sulaiman pernah mengalami mimpi yang membuatnya untuk senantiasa mengangkat kedua tangan saat berdoa. Begini kisahnya;

Dalam suatu malam yang begitu dingin Abu Sulaiman melakukan ibadah. Dalam keadaan menggigil ia tetap melakukan ibadah. Namun, karena begitu dinginnya sampai-sampai Abu Sulaiman berdoa dengan menyembunyikan salah satu tangannya ke dalam bajunya, sementara tangan yang satunya tetap terangkat sambil terus berdoa. Tetiba Abu Sulaiman tertidur dan bermimpi. Dalam mimpinya itu ia mendengar bisikan.

“Wahai Abu Sulaiman, kami sudah meletakkan di tangan yang kau angkat sesuatu yang kau minta,” bisik suara dalam mimpi.

“Seandainya kau angkat juga tanganmu yang lain, maka pasti kami akan meletakkan juga di tangan itu sesuatu yang kau minta,” lanjut bisik dalam mimpinya.

Selepas mendengar bisikan itu, Abu Sulaiman bersumpah untuk selalu berdoa dengan mengangkat kedua tangan, bagaimana pun kondisinya, entah itu panas atau dingin.

Berikut ini kata-kata hikmah dari Abu Sulaiman al-Darani;

أَفْضَلُ الأَعْمَالِ خِلاَفُ هَوَى النَّفْسِ

“Afdhalu al-‘A’maali khilafu hawa al-Nafsi.”

“Amal yang paling utama adalah melakukan perlawanan terhadap hawa nafsu (keburukan).”

لِكُلِّ شيئٍ صَدأٌ، وَصَدأُ نُوْرُ القَلْبِ شَبْعُ البَطْنِ

“Likulli syai’in shodaun, wa shodau nuuru-l-qolbi syab’u-l-bathni.”

Baca juga:  Al-Hallaj, Sang Martir yang Selalu Menginspirasi (2/2)

“Segala sesuatu bisa berkarat atau lapuk, dan berkat/lapuknya hati adalah kenyangnya perut.” Wallahu a’lam.

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
1
Senang
1
Terhibur
0
Terinspirasi
5
Terkejut
1
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top