Alat transportasi adalah salah satu kebutuhan hidup manusia. Kemajuan yang sangat pesat membuat alat transportasi menjadi kebuhan primer saat ini, seakan manusia tidak dapat hidup tanpanya, baik berupa kendaraan ringan seperti sepeda, becak, motor, mobil, dan lain-lain hingga kendaraan berat, seperti pesawat, kapal, kereta, itu semua sudah menjadi kebutuhan hidup manusia.
Dalam al-Qur’an sendiri tak luput membicarakan alat transportasi, secara umum dalam al-Qur’an telah menyebutkan lafadz Rakiba yang berarti menaiki kendaraan, lafadz tersebut telah disebutkan sebanyak 15 kali dalam 15 ayat, adapun secara khusus alat transportasi dalam al-Qur’an disebutkan seperti, kapal, binatang tunggangan. Binatang tunggangan itu mencakup unta, keledai, bighal, dan sejenisnya seperti dalam QS. Yaasin: 42 dan QS. an-Nahl: 8
وَخَلَقْنَا لَهُم مِّن مِّثْلِهِۦ مَا يَرْكَبُونَ
Dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti bahtera itu. (QS. Yaasin: 42)
وَٱلْخَيْلَ وَٱلْبِغَالَ وَٱلْحَمِيرَ لِتَرْكَبُوهَا وَزِينَةً ۚ وَيَخْلُقُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal dan keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya.
(QS. an-Nahl: 8)
Pada ayat yang pertama surat Yasin dijelaskan dalam tafsir al-Wajiz karya Wahbah Zuhaili, bahwasanya Allah telah menciptakan bagi siapa yang setelah dari keturunan Adam, semisal dengan keturunan manusia yang menaiki kapal ini di laut, dan Allah ciptkan mereka di bumi, unta, kuda, keledai dan transportasi semisal mobil dan pesawat dan selainya yang dapat dinaiki dan mengantarkan mereka menuju tujuan yang ingin mereka tuju.
Dalam ayat yang kedua pada surat an-Nahl di jelaskan juga dalam tafsir al-Wajiz bahwasanya (Allah telah menciptakan) kuda, bighal, dan keledai. “Kami menundukkannya bagi kalian agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan.” Maksudnya, suatu waktu, kalian menggunakannya untuk keperluan tunggangan, kadang-kadang memfungsikannya untuk keindahan dan perhiasan.
Dijelaskan juga bahwasanya yang muncul setelah al-Qur’an turun berupa jenis-jenis alat transportasi yang dikendarai manusia di darat, laut, dan udara dan mereka menggunakanya untuk kepentingan-kepentingan dan kemaslahhatan mereka. Sesungguhnya jenis-jenis alat transportasi itu belum disebutkan oleh Allah satu per satu, sebab Allah hanya mengungkapkan dalam kitabnya hal-hal yang diketahui oleh para hambanya atau mereka mengerti obyek yang serupa dengannya.
Jika kita perhatikan, Allah menyebutkan alat transportasi dalam al-Qur’an dengan jelas yaitu sebuah kapal dan juga beberapa binatang darat untuk ditugganginya yaitu unta, kuda, keledai dan sejenisnya, dan hanya menyebutkan obyek yang serupa dengannya, akan tetapi pada ayat terakhir dijelaskan bahwa Allah menciptakan apa yang tidak diketahui manusia, tak heran jika kendaraan seiring berjalannya waktu perubahan alat transportasi semakin canggih dan bermunculan kendaraan yang baru seperti yang telah disebutkan dalam ayat tersebut, namun manusia pada zaman dahulu belum mengerti dan memahainya.
Alat transportasi sekarang secara garis besar merealisasikan yang ada di dalam al-Qur’an, jika diperluas maknanya, banyak kendaraan yang menggunakan binatang sebagai logo hingga nama, seperti halnya logo Ferrari dan Lamborghini yang menggunakan binatang sebagai logonya, serta nama kedaraan seperti pesawat Garuda, Lion Air, tank Amfibi, mobil kijang, hingga motor bebek. Dengan demikian, pengembangan moda transportasi, dimasa lalu, sekarang, dan yang akan datang, senantiasa berhubungan dengan binatang. Wallahhu a’lam.