Sedang Membaca
Syekh Abdul Qadir al-Jailani dan Kisah Jin Pengganggu
M. Ishom el-Saha
Penulis Kolom

Dosen di Unusia, Jakarta. Menyelesaikan Alquran di Pesantren Krapyak Jogjakarta dan S3 di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta

Syekh Abdul Qadir al-Jailani dan Kisah Jin Pengganggu

Khanis adalah nama satu makhluk astral (jin) lokal asli Nusantara yang disebut dalam manaqib Syekh Abdul Qadir al-Jailani. Makhluk ini biasa mengganggu manusia yang mengakibatkan sakit jiwa, ayan atau epilepsi, kesurupan (kerasukan) dan pingsan tak sadarkan diri.

Khanis adalah sejenis kuntilak, sundel bolong, jurik: akronim kata khafiy (penyamar) dan annisa’ (perempuan). Ialah jin yang menyamar menyerupai wujud perempuan dan lebih mudah merasuk ke dalam tubuh perempuan.

Dikisahkan dalam Manaqib Syekh Abdul Qadir, bahwa ada seorang penduduk Ishfahan, Iran, yang baru saja membeli seorang budak perempuan (amat). Orang Ishfahan itu mendatangi Syekh Abdul Qadir al-Jailani untuk satu tujuan, yaitu untuk pengobatan budak perempuannya yang seringkali kesurupan dan tak sadarkan diri.

Budak perempuan itu telah diobati dengan segala cara, bahkan sudah dibawa ke banyak dukun dan paranormal, tapi hasilnya nihil. Makanya, majikan budak itu menghadap Syekh Abdul Qadir al-Jailani supaya mau menolong dan mengobati penyakit aneh yang diderita budak perempuan itu.

Sang waliyullah itu lalu memberi tahu kepada orang Ishfahan yang menghadapnya: “wahai saudara! budak perempuanmu mengidap penyakit karena diguna-guna melalui jin jahat dari lereng gunung atau lembah di daerah Sarandib, bernama Khanis,” kata Syekh Abdul Qadir al-Jailani.

Penyebutan nama Sarandib oleh Syekh Abdul Qadir al-Jailani mengingatkan kita pada penelitian Azyumardi Azra dan lainnya tentang Swarnadwipa, kerajaan tua di Jambi, Sumatera. Hal itu berarti makhluk astral bernama Khanis itu merupakan jin asal Nusantara. Jin ini sangat takut mendengar nama besar Syekh Abdul Qadir al-Jailani.

Disebut di dalam kitab Manaqib Syekh Abdul Qadir al-Jailani berpesan kepada majikan dari Ishfahan itu.

Baca juga:  Menelisik Makam di Balik Kuburan Wali (2)

“Kalau budak perempuanmu kumat kerasukan jin Khanis, maka perdengarkan ke arah telinga budakmu kalimat berikut ini: Wahai Khanis, Syekh Abdul Qadir yang tinggal di Baghdad berkata padamu: jangan kembali dan berbuat macam-macam lagi, sebab kamu akan binasa!”

Lelaki asal Ishfahan lalu undur diri dan mengamalkan apa yang disampaikan waliyullah asal Baghdad. Selang dua puluh tahun kemudian, ia datang kembali menghadap Syekh Abdul Qadir al-Jailani.

Dia ditanyai waliyullah perihal kabar budak perempuan yang dulunya sering kesurupan. Dia menjawab: “Al-hamdulillah semenjak saya mengamalkan nasehat Syekh Abdul Qadir, tidak terjadi lagi kesurupan pada diri budakku.”

Dijelaskan dalam Kitab Manaqib al-Lujjaini al-Dani, bahwa di antara karamah Syekh Abdul Qadir al-Jailani ialah beliau ditakuti oleh jin jahat seperti Khanis dan makhluk astral lainnya.

Menurut pengakuan para paranormal di Baghdad, bahwa semasa hidup Syekh Abdul Qadir tidak pernah ada kejadian kesurupan maupun kerasukan. Akan tetapi sepeninggal Syekh Abdul Qadir kembali kerjadi kasus orang kesurupan.

Berdasarkan kisah ini, rupanya kesurupan atau kerasukan adalah menjadi keahlian khusus jin Khanis asal Indonesia. Mungkin karena itu di negeri ini sering terjadi kesurupan. Namun demikian untuk mengobatinya sangatlah mudah. Sebut saja nama Syekh Abdul Qadir sebab jin Khanis tunduk dengan sang waliyullah. Semoga bermanfaat.

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
3
Ingin Tahu
6
Senang
3
Terhibur
6
Terinspirasi
5
Terkejut
5
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top