Sedang Membaca
Maulid Nabi di Doha: Perjumpaan Muslim Diaspora dari Berbagai Dunia
Muhammad Idris
Penulis Kolom

Peminat literatur Islam klasik dan studi pesantren

Maulid Nabi di Doha: Perjumpaan Muslim Diaspora dari Berbagai Dunia

Img 20230927 170728

Saat sedang melakukan “collecting data” di perpustakaan Nasional Qatar, saya mendapatkan pesan singkat dari ketua PCINU Qatar. Pak Abdul Basith menawarkan ajakan kepada saya untuk mengikuti acara Maulid Nabi. Tanpa pikir panjang Saya pun langsung mengiyakan! Ia juga menanyakan apakah kedua teman saya ikut atau tidak.

Seusai salat Magrib Pak Basith menjemput kami di tempat penginapan kami tinggal. Ia bersama dengan Pak Ari asal Banyuwangi yang baru satu tahun bekerja di sini. Kami berlima menuju alamat tempat diadakannya Maulid Nabi.

“Tuan rumahnya sekarang salah satu dosen di sebuah kampus. Lokasinya berada di kawasan komplek rumah dosen di “Education City”, terang Pak Basith. Kegiatan ini katanya lagi merupakan kegiatan mingguan di setiap hari Kamis malam Jumat. “Acaranya bergilir. Pindah-pindah tempatnya”, tambah Pak Basith.

Perjalanan dari penginapan ke lokasi acara ditempuh sekira 20 menit. Sesampainya di lokasi kami bersua saudara-saudara Muslim dari berbagai negara. Ada yang dari Australia, Amerika, Inggris, India, Pakistan, Yaman, Indonesia, dan sejumlah negara lainnya.

Sebelum dimulai pembacaan mawlid, secara bersama-sama kami membaca sejumlah surat-surat Alquran seperti Yasin, Al-Mulk, al-Waqiah, al-Asr, al-Quraisy, al-Ikhlas, al-Muawwidzatain.

Seusai itu semua dilanjutkan membaca “Dalail Khairat” secara bergantian, kemudian membaca mawlid Diya al-Lami’ yang diselingi dengan beberapa penggalan kasidah burdah. “Pembacaan mawlid seperti Ini pengalaman perdana bagi saya. Ini menarik sekali,” saya membatin.

Baca juga:  Saat NU Belanda Silaturahim ke Pertapaan Rahib Katolik di Kota Berkel-Enschot
Kitab ini berisi puji-pujian untuk Nabi Muhammad Saw (Foto: Idris)

Di sela-sela pembacaan Maulid ada pembacaan kasidah lain lagi. Kasidah yang kitabnya baru sekali ini saya lihat. Yaitu kasidah tarekat Syadziliyah yang diberi judul Nisamul Hadrah fi Qasidati Thariq al-Syadziliyah. Karena penasaran, saya coba meminjam Pak Basith yang tengah memegang kitab itu. Tertulis di sampul dalam kitab itu tidak ada nama penulisnya. Hanya nama penyuntingnya yang ditulis di sampul bagian dalam: Mustafa Alhamdulillah Sattayir?!

Sebagaimana judulnya, kitab ini berisi bait-bait syair pujian. Tentu tidak semua bait di kitab tersebut dibaca. Jamaah memilih satu kasidah berjudul “Dam’iy Mihthal” yang setelah saya telusuri konon gubahan dari Syeikh Ahmad al-Alawi dari tarekat al-Alawiyah Darqawiyah al-Syadziliyah.

Salah satu yang tak kalah menarik lagi dari acara maulid itu bagi saya adalah puji-pujian yang disenandungkan oleh para jamaah di tengah pembacaan teks Dliya Lami’. Sebagian dari mereka menyenandungkan selawat khas negerinya. Ada sahabat Muslim dari India yg menyenandungkan syair pujian Nabi dengan bahasa Urdu. Tentu saja saya yang baru pertama kali mendengarnya langsung tidak paham.

Sebagian kasidah lainnya kasidah yang biasa didendangkan di Indonesia. Misalnya kasidah “ya Imamarrusli ya sanadi * Anta ba’daLlah mu’tamadi”.

Seusai acara maulid yang berdurasi cukup panjang sekitar dua jam ini diakhiri dengan doa. Selain itu ada sedikit pembacaan biografi Nabi yang sepertinya dari kitabnya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki dengan dua bahasa: Arab dan Inggris. Lalu kami makan bersama dari makanan yang dibawa oleh para jamaah dari berbagai negeri ini. Pak Basith membawa beberapa menu makanan khas Indonesia bersanding dengan makanan-makanan khas Timur Tengah, khususnya dari negeri Qatar sendiri.

Baca juga:  Ziarah ke Yerusalem: Tertahan di Pintu Al Quds

Acara maulid yang sebenarnya tidak begitu saling mengenal satu sama lainnya bisa dilakukan dengan sangat khusyuk. Latar belakang pekerjaan mereka pun tentu sangat beragam. Hal itu bisa terjadi tidak lain karena digerakkan oleh gelombang cinta yang sama: kecintaan terhadap Nabi Muhammad Saw.

Allahumma shalli wasallim ala sayyidina Muhammad!

 

Doha, 27 September 2023

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
2
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Scroll To Top