Sedang Membaca
Tangisan Keselamatan
Mushofa
Penulis Kolom

Pengasuh PP. Daarul Ishlah As-Syafi’iyyah, Tanah Bumbu Kalimantan Selatan.

Tangisan Keselamatan

Louis Galvez I8gqvrdcxzy Unsplash (2)

Secara bahasa “menangis” berasal dari kata dasar “tangis”. Dalam KBBI, kata “tangis” artinya ungkapan perasaan sedih (kecewa, menyesal, dan sebagainya) dengan mencucurkan air mata dan mengeluarkan suara (tersedu-sedu, menjerit-jerit, dan sebagainya). Tangisan ini merupakan gejala psikologis.

Banyak sekali hal-hal yang melatar belakangi seseorang menangis. Bisa disebabkan kesakitan fisik seperti anak kecil tersandung batu, jatuh, atau kejatuhan sesuatu. Juga bisa disebabkan karena kesakitan non fisik. Seperti sakit hati karena putus cinta, sakit hati karena dihina, diolok-olok, dicaci maki, dimarahi, disindir, dan lain sebagainya.

Penyebab seseorang menangis tidak melulu yang menyakitkan atau menyusahkan. Banyak hal yang menyenangkan justru tidak bisa membendung jatuhnya air mata. Seperti mendengar pengumuman kelulusan, saking senangnya ia lulus sampai meneteskan air mata. Mendapat hadiah mobil dari undian nasabah Bank, mendapat uang kaget, juara kelas, sembuh dari penyakit, bertemu dengan orang yang dicintai yang sudah lama dirindukan, dan lain sebagainya. Bahkan menontoh senetron dan filmpun bisa menyebabkan menangis.

Air mata yang keluar adalah bahasa kejujuran hati. Namun apa artinya air mata itu, hanya pemilik hatilah yang tahu. Menurut para ahli ternyata ada tiga jenis air mata yang keluar dari mata kita, yaitu emosional, basal, dan refleks. Masing-masing cairan ini dapat diproduksi oleh mata tergantung dari fungsi dan proses keluarnya. Pertama, air mata emosional keluar karena adanya tekanan emosi. Cairan mata jenis ini mengandung kadar zat pembuat stres yang tinggi, seperti adenokortikotropin (ACTH).

Baca juga:  Israel, Air, dan Kita

Keluarnya cairan ini dapat memberi sinyal emosi kepada orang lain. Kedua,  air mata basal selalu ada di dalam mata karena cairan tersebut berfungsi untuk melembapkan, menutrisi, dan melindungi mata. Kelenjar lakrimal yang berada di sisi terluar bagian mata atas selalu memproduksi cairan yang mengandung protein dan antibakterial. Cairan ini mengalir dari bola mata bagian luar menuju kornea dan melumasi seluruh permukaan mata setiap kali kita berkedip. Dan ketiga, air mata refleks berfungsi untuk melindungi mata dari iritasi, seperti iritasi yang disebabkan oleh debu, asap, maupun bawang. Jadi saat Anda sedang mengupas bawang, cairan mata jenis inilah yang keluar.

Terlepas dari jenis-jenis air mata di atas, ternyata tetesan air mata yang disebabkan tangisan ini menjadi pembahasan tersendiri dalam Islam. Di dalam Islam ada tangisan yang menyebabkan pelakunya diancam neraka juga ada tangisan yang justru menjadikan pelakunya masuk surga dan dihindarkan dari api neraka. Tangisan yang menyebabkan pelakunya diancam neraka adalah tangisan histeris yang disertai perbuatan-perbuatan yang sadis karena ditinnggal mati salah satu keluarganya. Ia menangis sambil memukul pipinya, menarik rambutnya dan merobek-robek bajunya. Tangisan ini yang dilarang Allah Swt.

Adapun tangisan yang membawa keselamatan adalah tangisan karena Allah Swt. Maksudnya seseorang menangis karena takut kepada Allah Swt. atas dosa-dosa yang selama ini dilakukan. Takut atas ancaman-ancaman Allah Swt. yang akan ditimpakan kepadanya jika ia terus di dalam kefasikan. Nabi Muhamad Saw bersabda: “Jagalah lisanmu dan menangislah karena dosa-dosamu” (H.R. Attirmidzi dan Ahmad). Bahkan Nabi Saw. sendiri menjamin bahwa tangisan karena takut kepada Allah Swt. menjadi garansi terhindarnya seseorang dari neraka dan menjadi penyebab mendapatkan payung rahmat di hari akhir dimana pada hari itu tidak ada payung rahmat kecuali rahmat-Nya Allah Swt.

Baca juga:  Jika Aku Pegawai dan Segera Masuk Kerja Lagi

Perasaan takut dalam diri seorang mukmin inilah yang disebut khosyah. Dan tangisan inilah yang membawa keselataman. Tangisan ini bukan tangisan acting atau tangisan yang dibuat-buat seperti pemain senetron, melainkan benar-benar seorang hamba yang mendapat hidayah dari Allah Swt., sehingga ia menyadari atas semua kesalahan-kesalahan yang telah ia perbuat selama ini. Kemudian muncullah emosi penyesalan yang menyebabkan ia menangis. Setelah air mata terkuras habis, perasaan menjadi lega dan ada i’tikad kuat untuk menjadi hamba yang lebih baik. Tangisan mukmin juga bisa disebabkan karena rasa cinta dan syukurnya kepada Allah Swt., Inilah tangisan-tangisan yang pernah dialami oleh para rasul dan kekasih Allah.

Rasulullah Saw. pernah menangis semalaman sampai pangkuan dan jenggot beliau basah, kemudian sahabat bilal datang hendak adzan shalat subuh, karena melihat Rasulullah Saw. sedang menangis, kemudian ia bertanya: “ya Rasulallah kenapa engkau menangis bukankah Allah telah mengampuni dosa-dosamu baik yang lalu maupun yang akan datang?” Kemudian Rasulullah menjawab: “apakah aku bukan termasuk (tidak boleh menjadi) hamba yang bersyukur?!”. Jawaban Rasulullah Saw. ini menunjukkan bahwa beliau menangis karena syukur kepada Allah Swt.

Tangisan serupa juga pernah dilakukan oleh nabi-nabi yang yang lain, seperti Nabi Adam menurut Riwayat ia menangis  hingga dua ratus tahun karena penyesalan. Nabi Nuh menangis selama tiga ratus tahun karena Allah Swt. mengutuk salah satu putranya yang tidak beriman. Nabi Daud menangis selama empat puluh hari dalam keadaan bersujud sampai-sampai tumbuh rumput sebab tetesan air matanya yang jatuh di bumi. Dan masih banyak lagi kisah tangisan orang-orang sholih.

Baca juga:  Perkawinan di Bawah Umur dan Ihwal Hukum Kita

Alhasil, perasaan takut kepada Allah harus selalu ada dalam diri kita. Agar kita menjadi mawas diri. Jika kita terperosok dalam lembah dosa hendaknya segera betobat disertai dengan penyesalan yang mendalam dan berkomitmen tidak mengulangi kembali. Air mata akan keluar dengan sendirinya jika memang dalam diri kita benar-benar tulus menyesali dosa-dosa kita. Air mata inilah air mata keselamatan. Air mata inilah air mata kejujuran bukan air mata buaya. Sesungguhnya Allah Maha Tahu apa yang ada di dalam hati kita.

 

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
1
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top