Penggerak Nahdlatul Ulama Sidney dan Kepala TPQ al-Maarif NU Sidney, Australia.

Diaspora Santri (14): Nahdlatul Ulama dan Perjuangan Pendidikan di Sydney, Australia

Sebagai organisasi yang termasuk kecil di kota Sydney, dan sekaligus masih baru, NU Sydney memang tidak banyak memiliki anggota. Namun, kegiatan-kegiatan NU Sydney selalu diikuti oleh para anggotanya dengan sangat antusias, hal ini dikarenakan kegiatan-kegiatan NU Sydney selalu berbasis ke-Indonesia-an dan mempertahankan nilai-nilai tradisionalisme budaya Indonesia.

Sebagai strategi dakwahnya, NU Sydney memiliki kelompok-kelompok pengajian yang diikuti oleh warga NU di berbagai penjuru Sydney. Pertama, Kajian Islam Kaffah (KAIFAH) yang dikuti oleh warga NU disekitar Suburb Canterbury – Bankstown. Dan kedua, Pengajian Al-Ikhlas yang diikuti oleh warga NU di daerha Western Sydney. Selain itu, sebagai upaya Pendidikan, NU Sydney memiliki Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) yang diberi nama TPQ Al-Ma’arif NU Sydney.

Aktivitas Kelompok Pengajian KAIFAH

Kegiatan dalam kelompok pengajian ini difokuskan pada upaya mempertahankan tradisi ke-NU-an yang sudah biasa dilakukan di tanah air, seperti membaca yasin, membaca tahlil, mengirim hadiah al-Fatihah kepada anggota keluarga yang sudah meninggal dan membaca Maulid Dziba’i sehingga para anggota yang mengikuti merasa seakan sedang berada di kampung halamannya. Bahkan, ada seorang anggota (WNI dari Malang) yang menangis tersedu-sedu ketika sedang mengikuti rangkaian kegiatan yasinan, tahlilan, dan membaca fatihah karena sudah 40 tahun tidak pernah mengikuti kegiatan seperti ini. Sungguh mengharukan.

Dengan pertemuan rutin yang dijadwalkan setiap satu bulan sekali, KAIFAH telah berhasil merangkul warga NU di kota Sydney untuk bersatu padu melestarikan kegiatan-kegiatan NU dan mengamalkannya dalam kehidupa sehari-hari. Alhamdulillah, melalui pengajian ini, saat ini NU Sydney juga telah memiliki group Rebana yang biasa ditampilkan dalam acara-acara pengajian seperti Maulid Nabi, dan kegiatan lain di pengajian KAIFAH.

Aktivitas Kelompok Pengajian Al-Ikhlas

Al-Ikhlas adalah nama dari sebuah kelompok pengajian Islam WNI yang berada di Western Sydney (meliputi Penrith, Kingswood, Blacktown, St Merrys, Minchinbury dan Westmead). Kelompok pengajian ini memiliki anggota yang mayoritas berlatar belakang suku Minangkabau atau berasal dari daerah Sumatera Barat, namun ada juga beberapa anggota yang berasal dari luar suku tersebut. Hal yang mengikat kelompok pengajian ini adalah kesamaan tujuan WNI muslim di wilayah barat Sydney untuk membangun silaturahmi melalui pengajian-pengajian materi ke-Islam-an dan pembinaan Al-Qur’an dengan baik dan benar sehingga kelompok pengajian ini sangat kuat secara emosional dan persaudaraan kemanusiaan.

Baca juga:  Republik Pangreh Praja dan Politik Uang di Nusantara

Walaupun sebagian besar anggota jamaah Al-Ikhlas berasal dari kalangan orang tua (berkisar usia antara 50–70 tahun), namun semangat untuk belajar agama dengan mendalami Al-Qur’an tidak pernah padam, apalagi mereka yang notabene rata-rata sudah tinggal di Sydney kurang lebih 20–40 tahun selama ini sangat kurang menerima materi pembelajaran agama dan Al-Qur’an. Hal inilah yang mendorong Pak Rizal untuk menginisiasi pembelajaran Al-Qur’an di kelompok pengajian Al-Ikhlas, dan disinilah NU berperan. Guru Ngaji Al-Qur’annya berasal dari para Ustadz NU yang ada di Kota Sydney.

Pengajian Al-Qur’an di Al-Ikhlas dilaksanakan Setiap Jumat sore, mulai pukul 7–9 p.m. dengan metode yang biasa dilakukan oleh NU, pengajian ini telah berhasil secara istiqomah terlaksana dengan baik. Hasil yang cukup menggembirakan dari segi pemahaman dan praktik bacaan Al-Qur’an yang sesuai dengan kaidah ilmu tajwid sudah bisa dirasaka sampai saat ini. Para jama’ah ini umumnya antusias dalam mengikuti pembelajaran Al-Qur’an oleh Ustadz NU, walaupun mereka rata-rata sudah berumur 50 – 70 tahun.

Aktivitas TPQ Al-Ma’arif NU Sydney

Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) Al-Ma’arif NU Sydney merupakan sekolah nonformal khusus dalam bidang pembelajaran Al-Qur’an dan ke-Islam-an yang dibentuk oleh NU Sydney. Latar belakang didirikannya TPQ ini berawal dari keresahan para orang tua, khususnya student yang sedang belajar di Sydney (di berbagai kampus di kota ini), yang juga membawa serta keluarga mereka (istri dan anak-anaknya), tentang minimnya tempat mendalami agama Islam bagi putra putri mereka. Karena seperti yang kita ketahui, mudahnya menemukan tempat belajar Al-Qur’an dan Agama Islam di tanah air, menjadikan para orang tua resah ketika mereka kesulitan menemukan tempat yang terpercaya untuk belajar Al-Qur’an di kota Sydney ini.

Baca juga:  Indonesia Bukan Negara Islam, tapi Islami, lha kok Bisa?

Hal ini wajar, mengingat penancapan nilai-nilai agama Islam dan pembelajaran Al-Qur’an dengan baik dan benar menjadi kebutuhan di tengah pengajaran model-model pembelajaran yang liberal di sekolah-sekolah umum di Australia ini. Dengan demikian, NU Sydney merasa perlu untuk membentuk suatu wadah yang dapat dijadikan sebagai pusat pembelajaran Al-Qur’an dan pendalaman Agama Islam bagi putra-putri para student dan orang Indonesia lainnya yang berada di Sydney.

Pembelajaran yang hanya bisa dilakukan satu kali setiap minggu, menjadikan kurikulum harus disusun sedemikian rupa agar sesuai dengan batasan waktu yang tersedia. Kelas kita bagi menjadi empat. Kelas pertama adalah kelas persiapan atau yang kita sebut dengan kelas I’dad, kelas ini berorientasi pada pengenalan huruf hijaiyyah dan cara mengeluarkannya. Kelas ini diikuti oleh anak-anak yang baru duduk di kelas Kindergarten. Kelas kedua adalah Tobaqoh Ula (kelas 1), kelas ini berorientasi pada pembelajaran Iqro’ jilid 3 sampai dengan 4, materi tentang tata cara wudu dan salat wajib yang baik juga diberikan pada kelas ini, sehingga anak-anak sedini mungkin tahu tentang tata cara wudu dan salat yang baik.

Kelas ketiga adalah Thobaqoh Tsani (kelas 2), dikelas ini diajarkan Iqro’ jilid 4 dan 5, selain itu juga diajarkan tentang doa-doa yang harus dilakukan setelah salat dan juga cara melakukan salat sunnah yang baik dan benar. Kelas selanjutnya adalah Thobaqoh Tsalist (kelas 3), kelas ini adalah kelas yang tertinggi dalam struktur pembelajaran di TPQ Al-Ma’arif NU Sydney. Membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar secara kaidah tajwid yang berlaku, melakukan salat wajib dan sunnah yang baik dan benar, serta menghafalkan doa sehari-hari dengan sempurna, menjadi materi wajib yang harus diterima oleh santri yang berada pada kelas ini. selain dari klasifikasi materi sesuai dengan kelasnya masing-masing yang dijelaskan di atas, semua santri juga diberikan bekal sholawat khas NU yang digunakan sehari-hari. Hal ini guna membiasakan mereka agar tidak kaget nantinya ketika kembali ke Indonesia.

Baca juga:  Menilik Parateks Film "Jejak Khilafah di Nusantara"

Pembelajaran TPQ Al-Ma’arif NU Sydney saat ini mulai mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia yang berada di Sydney. Tercatat 31 Santri dari kelas I’dad sampai kelas 3 yang belajar di TPQ ini. hal yang cukup menggembirakan mengingat TPQ ini baru sah didirikan sekitar bulan Februari tahun 2019 lalu. Dengan keikhlasan para student yang sedang belajar untuk menjadi guru ngaji yang tidak dibayar, menjadikan pembelajaran di TPQ ini semakin heroik dan bernuansa ibadah.

Sebagai tempat sementara pelaksanaan pembelajaran TPQ ini, kami masih menyewa Gedung Belmore Youth and Resource Centre dengan biaya 40 AUD per kali pemakaian gedung. Adapun uang sewa kami dapatkan dari sumbangan sukarela para orang tua santri melalui weekly gold coin dan sumbangan lain yang halal namun tidak mengikat.

Alhamdulillah, dengan perjuangan yang gigih dan semangat jihad fisabilillah sampai saat tulisan ini dipublikasikan, TPQ Al-Ma;arif NU Sydney masih berjalan dan bahkan mendapatkan peserta didik yang cukup banyak. Ke depan, kami para pengurus TPQ berharap mampu mengumpulkan dana yang banyak sehingga dapat membeli gedung sendiri untuk pembelajaran yang lebih baik. Dengan demikian, syiar Islam khususnya NU akan semakin kuat dalam menebar kebaikan sebagai ummatan wasathan di tanah Kanguru ini.

Demikian, menjadi NU di negeri Kanguru ini menuntut kita untuk lebih kreatif. Sekelumit yang saya tuliskan di atas adalah potret dialektika yang saat ini warga NU alami di kota ini. Kerinduan akan kampung halaman, sanak saudara, handai tolan, teman-teman sebaya, kulinernya, budaya, serta adat istiadat, menjadikan para warga NU yang bermukim di kota Sydney dengan berbagai latar profesi dan status membentuk kelompok-kelompok untuk beraktualisasi dan bersosialisasi antara satu dengan lainnya.

Pembentukan kelompok-kelompok ini terbukti efektif untuk tetap mempertahankan budaya dan nilai-nilai bangsa sendiri di tempat orang lain seperti Australia ini. Semoga kami tetap diberi kamampuan dan semangat oleh Allah dalam menyebarluaskan dakwan Nahdlatul Ulama’ di tanah Kanguru ini.[].

 

 

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top