Ini golden rule di dalam Islam. Aturan emas itu gampangnya begini: ‘Kalau kamu tidak ingin dicubit, jangan mencubit. Kalau kamu tidak ingin disakiti, jangan menyakiti.” Kenapa? Ini terkait watak manusia: biasanya pembalasan itu lebih kejam. Jika kita lukai orang sebelah kanan, orang itu akan berupaya membalas melukai kita sebelah kanan dan kiri. Ini elemen ‘kebinatangan’ yang ada pada diri manusia untuk bertahan hidup.
Karena itu, Rasulullah bersabda: ‘Ojo misuhi bapakmu!’ Sahabat tanya: ‘Emang ada orang misuhi bapaknya’? Rasulullah menjawab, ‘Kalau kamu misuhi bapaknya orang, orang itu akan ganti misuhi bapakmu. Bukan hanya itu, dia juga akan misuhi mbokmu.’
Jadi, kalau kita misuhi bapaknya orang, itu sama dengan kita misuhi bapak kita. Bukan hanya itu, karena pembalasan lebih kejam, kita juga misuhi ibu kita.
Rasululllah menyatakan ini salah satu dosa besar:
إن من أكبر الكبائر أن يلعن الرجل والديه قيل يا رسول الله وكيف يلعن الرجل والديه قال يسب الرجل أبا الرجل فيسب أباه ويسب أمه (متفق عليه)
“Salah satu dosa terbesar adalah orang mencaci maki kedua orang tuanya. Sahabat bertanya, ‘Bagaimana orang mencaci maki kedua orang tuanya?’ Nabi menjawab, ‘Seseorang mencaci bapaknya orang, kemudian orang itu balas mencaci maki bapaknya dan ibunya” (HR. Bukhari-Muslim).
Yang banyak terjadi: orang mau nyenggol tapi gak mau disenggol, mau nyubit tapi tidak mau dicubit. Emoh agamanya dihina, tapi demen menghina keyakinan orang lain. Ini peringatan Allah dalam QS. Al-An’am/6: 108:
ولا تسبوا الذين يدعون من دون الله فيسبوا الله عدوا بغير علم
“Janganlah kamu mencaci maki orang-orang yang menyembah selain Allah karena mereka nanti akan mencaci maki Allah tanpa ilmu.”
Ini golden rule yang banyak dilanggar di banyak tempat. Pelanggaran ini terjadi di mana-mana. Kasus terakhir terjadi di Perancis. Akhirnya orang ngamuk, sebagian kalap.
Andaikata kita amalkan satu ayat dan satu hadis ini saja dalam hubungan sosial kita, dunia saya kira akan lebih aman.