Sedang Membaca
Ragam Shalawat Nabi Penolak Wabah Virus/Penyakit
M. Bagus Irawan
Penulis Kolom

Editor buku "Menolak Wahabi (Sahifa, 2015) dan "Kritik Salafai Wahabi" (Sahifa, 2017)

Ragam Shalawat Nabi Penolak Wabah Virus/Penyakit

basmalah

Tak bisa dipungkiri warga dunia kali ini sedang kepayahan menghadapi terjangan epidemi Covid-19. Banyak langkah ditempuh berbagai negara termasuk upaya Lockdown (pembatasan keluar-masuk wilayah tertentu). Kita di Indonesia juga was-was menghadapi penyebaran virus mematikan ini yang semakin massif menulari masyarakat. Pemerintah memutuskan kebijakan pembatasan aktivitas di luar bagi pekerja, pelajar, hingga pembatasan perkumpulan di rumah ibadah.

Para ulama juga menghimbau umat agar membentengi diri dengan doa agar secara ruhaniah. Di antaranya Habib Luthfi bin Yahya, ulama pimpinan Forum Sufi Dunia, mengijazahkan bagi seluruh kaum Muslimin untuk memperbanyak membaca shalawat Nabi sebagai berikut:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد بِعَدَدِ كُلِّ دَاءٍ وَدَوَاءٍ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada baginda kami Sayyidina Muhammad beserta keluarga baginda kami Sayyidina Muhammad, dengan sejumlah bilangan seluruh penyakit dan obatnya.”   

Selain itu, ada pula ijazah dari KH. Mustofa Bisri juga yang menghimbau umat tidak terlalu panik menghadapi Covid-19. Dan hendaknya umat Islam di samping berikhtiar secara lahir juga melengkapinya dengan ikhtiar batin yakni sebagai berikut:

Pertama, menyempurnakan wudhu,

Kedua, membaca doa berikut sebanyak tiga kali setiap habis Subuh dan Maghrib; juga jika mau keluar rumah

بِسْمِ اللهِ الّذِى لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَئْ ٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ

“Dengan menyebut nama Allah yang dengan nama-Nya tidak ada suatu apapun di bumi maupun di langit yang mampu mencelakakan, dan Dialah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”

Ketiga, mewiridkan asma Allah masing-masing minimal 20 kali setiap habis shalat, sebagai berikut:

يَا سَلاَمُ

(Wahai Sang Pemberi Keselamatan)

يَا حَفِيْظُ

 (Wahai Sang Pelindung)

يَا مَانِعُ يَا ضَآرُّ

(Wahai Yang Maha Mencegah, Maha Penimpa Kemudharatan)

Keempat, membaca shalawat Nabi Muhammad yang disukai dan dihafal

Kelima, membaca doa:

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ وَالْمـــُعَافَاةَ الدَّائِمَةَ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْآخِرَة

“Ya Allah kami memohon kepada Engkau ampunan dan kesejahteraan serta perlindungan yang abadi dalam agama, dunia dan akhirat.”

Shalawat Nabi Penangkal Penyakit Menular

Dikisahkan oleh Syekh Yusuf bin Ismail an-Nabhani dalam kitabnya Sa’adah ad-Darain. Ada seorang shaleh yang bermimpi berjumpa Rasulullah dan mengadukan wabah penyakit yang sedang menyebar di daerahnya. Akhirnya Nabi mengajarinya doa berikut:

Baca juga:  Apakah Dunia Pasca-Corona akan Sosialis?

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُبِكَ مِنَ الطَّعْنِ وَالطَّاعُوْنِ وَعَظِيْمِ الْبَلَاءِ وَالنَّفْسِ وَالْمَالِ وَالْأَهْلِ وَالْوَلَدِ أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ مِمَّا نَخَافُ وَنُحَذِّرُ أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ عَدَدَ ذُنُوْبِنَا حَتَّى تَغْفِرَ أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ اَللَّهُمَّ كَمَا شَفَعْتَ نَبِيَّكَ فِيْنَا فَأَمْهِلْنَا وَعَمَرْتَ بِنَا مَنَازِلَنَا فَلَا تُهْلِكْنَا بِذُنُوْبِنَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ .

Ya Allah, sungguh kami berlindung kepada-Mu dari sihir, sampar, bencana yang besar, mara bahaya diri kami, harta, istri dan anak. Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar…, lindungilah kami dari yang kami takutkan dan yang kami khawatirkan. Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar…, ampunilah dosa-dosa kami hingga Engkau benar-benar mengampuni. Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar…, seperti Engkau memberi syafaat nabi kami untuk kami maka tundalah (azab untuk kami), dan seperti Engkau meramaikan rumah kami maka janganlah Engkau membinaskan kami, wahai yang Mahapengasih di antara pengasih.

Al-Qasthallani menyatakan, seperti yang pernah aku lihat dalam tulisan seorang ulama, doa tersebut ditulis untuk orang yang tak bisa membaca, dan kelengkapannya sebagai berikut:

سُبْحَانَ مَنْ عَلَا وَهُوَ فِى عُلُوِّهِ دَانٍ ، سُبْحَانَ مَنْ عَلَا كُلَّ شَيْئٍ جَبَرُوْتِهِ ، سُبْحَانَ الَّذِيْ لَا اِلٰهَ غَيْرَهُ وَلَا عِزَّ لِأَحَدٍ سِوَاهُ ، سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ مَا خَلَقَ اللهُ وَمَا هُوَ خَالِقُ آلَةِ أَرْضِنَا ، وَسَمَائِنَا اِدْفَعْ عَنَّا شَرَّ أَعْدَائِنَا ، اللهِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ ، يَا لَطِيْفاً لَمْ يَزَلْ اُلْطُفْ بِنَا فِيْمَا نَزَلْ، إِنَّكَ لَطِيْفٌ لَمْ تَزَلْ حَيٌّ صَمَدٌ بَاقٍ لَهُ فِى كُنُفٍ وَاقٍ ، اَللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُبِكَ مِنَ الطَّعْنِ وَالطَّاعُوْنِ وَعَظِيْمِ الْبَلَاءِ وَالنَّفْسِ وَالْمَالِ وَالْأَهْلِ وَالْوَلَدِ أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ وصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ .

Mahasuci Dzat yang Mahaluhur, sementara Dia dalam keluhuran-Nya dekat; Mahasuci Dzat yang Mahaluhur atas segala sesuatu yang menjadi jabarût-Nya (hamparan makrifat-Nya); Mahasuci Dzat yang tiada tuhan selain Dia dan tiada keagungan selain milik-Nya; Mahasuci Allah sebanyak yang Allah ciptakan, dan makhluk-makhluk itu bukanlah yang menciptakan alat di bumi kita dan langit kita. Tolaklah kekejaman musuh-musuh kami. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Mahatinggi lagi Mahabesar. Wahai Dzat yang Mahalembut dan yang Mahaabadi, kasihilah kami atas sesuatu yang kami tak dapat keluar dari cengkeraman-Nya, sesungguhnya Engkau Mahalembut, Mahahidup, Maha Esa, Mahakekal yang segala sesuatu berada dalam penjagaan-Nya. Ya Allah, sungguh kami berlindung kepada-Mu dari sihir, sampar, bencana yang besar, mara bahaya diri kami, harta, istri dan anak. Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar. Semoga shalawat beserta salam terlimpahkan kepada junjungan kami Muhammad berikut keluarga dan sahabatnya.

Baca juga:  Sadar Kematian Bisa Datang Kapan Saja

As-Samhudi berkata dalam kitabnya Jawâhir al-’Aqdain fî Fadhl asy-Syarafain, “Siapa yang ingin selamat dari wabah penyakit menular maka hendaknya banyak-banyak membaca shalawat ini.”

اللَّهُـمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تُنْجِينَا بِهَا مِنْ جَمِيعِ الأَهْوَالِ وَالآفَاتِ وَتَقْضِي لَنَا بِهَا جَمِيعَ الْحَاجَاتِ وَتْطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيعِ السَّيِّئاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَا بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيعِ الْخَيْرَاتِ فِي الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ.

Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Baginda kami Muhammad dengan shalawat yang menyelematkan kami dari segala mara bahaya, yang mengabulkan segala hajat kami, yang menyucikan kami dari segala keburukan, mengangkat derajat kami ke posisi yang paling luhur dan yang menyampaikan kami pada tujuan akhir dari segala kebaikan baik di masa hidup ataupun sesudah wafat.

Shalawat Nabi Penangkal Wabah Sampar

اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ صَلَاةً تَعْصِمُنَا بِهَا مِنْ الْأَهْوَالِ ، وَالْآفَاتِ ، وتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ .

Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, yaitu shalawat yang menjaga kami dari bencana dan bahaya, dan yang menyucikan kami dari segala keburukan.

Ibnu Hajalah mengamalkan shalawat ini dengan senang hati saat ada seorang saleh bilang bahwa memperbanyak baca shalawat akan menolak wabah sampar. Karenanya, setiap saat beliau selalu membaca shalawat itu.

Baca juga:  Doa Indah untuk Kebaikan Kita Semua

Ibnu Hajalah mengisahkan dari kesaksian orang-orang saleh, saat di Mahallah sedang mengalami serangan sampar, seorang saleh mimpi bertemu Nabi Saw. mengadukan kondisi yang terjadi. Maka, Nabi Saw. menyuruhnya membaca doa berikut:

اَللَّهُمَّ إنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنَ الطَّعْنِ وَالطَّاعُوْنِ وَعَظِيمِ الْبَلَاءِ فِي النَّفْسِ وَالْمَال وَالْأَهْل وَالْوَلَدِ اللهِ أَكْبَرُ اللهِ أَكْبَرُ اللهِ أَكْبَر ( ثلاثا) مِمَّا نَخَافُ وَنُحَذِّرُ اللهِ أَكْبَرُ اللهِ أَكْبَرُ اللهِ أَكْبَرِ عَدَدَ ذُنُوبِنَا حَتَّى تَغْفِرَ اللهِ أَكْبَرُ اللهِ أَكْبَرُ اللهِ أَكْبَر ( ثَلَاثًا ) وَصَلَّى اللهِ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَسَلَّمَ اللهِ أَكْبَرُ اللهِ أَكْبَرُ اللهِ أَكْبَرُ اللهِمّ شَفَعْتَ نَبِيِّك فِيْنَا فَأَمْهَلْتَنَا وَعَمِرْتَ بِنَا مَنَازِلِنَا فَلَا تُهْلِكُنَا بِذُنُوبِنَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

“Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu, dari kepikunan, sampar dan bencana besar yang menimpa jiwa, keluarga, dan anak… Allâhu akbar (dibaca 3 kali). Yaitu sesuatu yang kami takutkan dan kami hindari… Allâhu akbar… 3 kali, yaitu dosa-dosa kami hingga Engkau mengampuni… Allahu akbar… 3 kali (dibaca 3 kali). Semoga shalawat dan salam terlimpah kepada Muhammad dan keluarganya, Allahu Akbar … 3 kali. Ya Allah, Engkau telah mengizinkan syafaat untuk Nabi-Mu untuk kami, maka tundalahh (azab) kami dan semarakkanlah rumah-rumah kami, dan janganlah Engkau membinaskan kami karena dosa-dosa kami, wahai Dzat yang Mahapengasih di antara pengasih.” 

Shalawat Nabi Gubahan Syekh Khalid an-Naqsyabandi

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ بِعَدَدِ كُلِّ دَاءٍ وَدَوَاءٍ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَعَلَيْهِمْ كثيراً .

“Ya Allah limpahkanlah shalawat kepada junjungan kami Muhammad, keluarga junjungan kami Muhammad sebanyak penyakit dan obatnya, dan limpahkanlah salam dan berkah kepadanya dan mereka.”

Shalawat yang digubah oleh pembaru tarekat Naqsyabandiyah ini terkenal mujarab untuk menolak wabah sampar. Menurut anjurannya, shalawat ini dibaca 3 kali setelah shalat fardhu di suatu daerah terserang wabah, dan lafazh “katsîran” dibaca 2 kali dalam setiap bacaannya. Lalu ditutup dengan shalawat berikut ini:

وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى جَمِيعِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ وَآلٍ كُلٍّ وَصَحْبٍ كُلٍّ أَجْمَعِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ .

Dan limpahkanlah shalawat dan salam kepada junjungan kami Muhammad, keluarganya seluruhnya dan sahabatnya seluruhnya, dan segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam.

 

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
1
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top