Sedang Membaca
Tuan Guru Lombok; Figur Agamis dan Sosialis
Muhyidin Azmi
Penulis Kolom

Alumni Pascasarjana Aqidah dan Filsafat Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tinggal di Aikmel Lombok Timur.

Tuan Guru Lombok; Figur Agamis dan Sosialis

Dop73igv4aa L6o

Dalam aktivitas sosial masyarakat di pulau Lombok, Tuan Guru ialah sosok yang  memiliki wibawa dan daya tarik yang sangat tinggi, terlebih lagi dalam urusan keagamaan di kepulauan tersebut. Hal demikian disebabkan, karena bagi masyarakat Sasak Tuan Guru dijadikan sebagai figur yang membawa ide-ide segar perubahan bagi mereka.

Selain itu Tuan Guru juga dikatakan sebagai sosok yang tegas dan sangat telaten dalam hal pengajaran ilmu agama yang dengan demikian juga dijadikan sebagai teladan yang baik oleh masyarakat Sasak dalam menjalani siklus kehidupan sosial dan keagamaan mereka. Tuan Guru dalam pandangan dan keyakinan masyarakat Sasak dikatakan sebagai tokoh yang mampu merubah pandangan dan prilaku masyarakat menuju arah yang lebih baik.

Tuan Guru dijadikan sebagai figur utama dalam hal pengajaran ilmu agama oleh masyarakat Sasak karena telah memperoleh pengetahuan tentang ilmu agama (keislaman) dengan melakukan proses belajar di Timur Tengah, karena kaum muslim di Lombok mengasumsikan bahwa Timur Tengah merupakan tempat belajar yang paling mulia dan menjadi tempat yang paling diidam-idamkan sebagai tempat untuk menuntut ilmu keislaman, karena di tempat tersebut dikatakan sebagai tempat berkumpul para cendekiawan muslim dari berbagai punjuru dunia.

Maka secara otomatis, seseorang (orang Sasak) yang telah belajar ilmu agama di Timur Tengah kemudian sepulanngnya ke Lombok secara otomatis akan mendapatkan gelar Tuan Guru dari masyarakat. Kemudian dengan bekal ilmu yang telah didapat di Timur Tengah, Tuan Guru akan mengajar (mendakwahkan) apa yang telah dipelajari atau yang didapati di Timur Tengah kepada masyarakat muslim di pulau Lombok.

Baca juga:  Manusia, Sejarah, dan Akidah Asy'ariyyah

Posisi Tuan Guru sebagai seorang figur yang terhomat pengajar ilmu agama disebabkan karena bagi masyarakat Sasak agama merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan mereka, selain itu Tuan Guru juga merupakan sumber pengetahuan utama ilmu agama bagi masyarakat Sasak terlebih lagi masyarakat yang hidup di lingkungan pedesaan yang jauh dari pusat kota.

Dinamika kehidupan sosial dan keberagamaan masyarakat Sasak tentunya telah banyak dipengaruhi oleh Tuan Guru, karena Tuan Guru merupakan aktor penting dalam perubahan sosial dan pembentukan pola dan pemahaman keagamaan masyarakat sehingga dapat dikatakan bahwa hampir semua nilai sosial budaya dan tradisi keislaman yang berkembang di pulau Lombok merupakan kontribusi dari Tuan Guru yang terus terpelihara sampai hari ini. Dalam masyarakat Sasak, agama merupakan elemen yang sangat penting yang tidak hanya menjadi pondasi sosial dalam membina moralitas individu dan kelompok, melainkan agama juga harus menopang segala lini kehidupan yang disebabkan karen tradisi keilmuan Tuan Guru yang sangat terikat dengan gaya berpikir Islam klasik.

Tuan Guru dalam pandangan masyarakat Lombok adalah sosok yang sangat dihormati karena variabel-variabel logisnya dan kiprahnya dalam membangun kepentingan masyarakat, kiprah Tuan Guru dalam masyarakat Sasak tidak bisa kita ragukan lagi. Hal demikian telah nampak dari sejak awal kemunculannya di pulau Lombok, Tuan Guru memiliki andil yang sangat besar dalam memajukan kondisi sosial dan keagamaan masyarakat pulau Lombok. Tuan Guru di tengah etnis masyarakat Sasak merupakan satu figur sentral yang mempunyai kedudukan terhormat, juga menjadi panutan masyarakat khususnya dalam menegakkan amar ma’ruf nahi munkar.

Tuan Guru menjadi bagian penting bahkan sangat dibutuhkan dalam keberlangsungan kehidupan sosial masyarakat Lombok, yang disebabkan karena keberadaan Tuan Guru di pulau Lombok merupakan instrumen vital dalam keberlangsungan kehidupan sosial.

Baca juga:  Mengapa Ulama Sering Berselisih Pendapat dalam Menetapkan Hukum?

Secara ideal Tuan Guru sebagai seorang ulama berperan sebagai figur agamis dan soialis yang memiliki fungsi dan kedudukan di tengah kehidupan masyarakat Sasak sebagai sosok pemimpin dalam menghadapi arus perubahan dan perkembangan zaman, hal demikian dilakukan oleh Tuan Guru dengan pengetahuan spiritual yang dimilikinya, ialah ajaran-ajaran spiritual yang sangat menekankan pada harmonisasi dan kesepaduaan manusia dengan alam sekitarnya (kehidupan sosial).

Tuan Guru dalam kehidupan sosial di pulau Lombok merupakan figur yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat muslim Sasak, sebab kehidupan sosial merupakan suatu fakta yang berlangsung dalam kehidupan manusia. Dalam tradisi masyarakat Sasak, Tuan Guru merupakan imam dalam segala hal baik dalam bidang keagamaan ataupun sosial. Tuna Guru selain sebagai tokoh agama, juga berperan sebagai agent of change dalam dimensia kehidupan sosial dan individu individu masyarakat Sasak.

Di beberapa daerah di Lombok, Tuan Guru sering digunakan sebagai tempat untuk meminta pedoman untuk menemukan jawaban atas persoalan kehidupan yang dihadapi oleh masyarakat. Tuan Guru di tengah kehidupan masyarakat Sasak merupakan figur utama dalam hal membentuk pemikiran keagamaan dan menata kondisi sosial, juga merupakan tokoh transformatif yang menjadi figur panutan yang utama bagi masyarakat Sasak.

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top