Dalam dunia tafsir Alquran, peranan muslim perempuan tentu tidak bisa dikecilkan. Fakta menunjukkan, di antara mereka ada yang menjadi mata rantai keilmuan ini dalam Islam.
Pada zaman Sahabat Nabi, kita mengenal bunda Aisyah RA, salah seorang istri Rasulullah SAW yang turut mengembangkan khazanah keilmuan keislaman dan menjadi salah satu rujukan tafsir oleh para sahabat dan tabiin.
Kita bersyukur, peranan muslim perempuan sampai saat ini dalam mengembangkan keilmuan tafsir tetap tampak. Setidaknya dari beberapa karya tafsir yang ditulis oleh para mufasir perempuan yang luar biasa ini.
Berikut ini, beberapa mufasir perempuan yang dikenal dengan karya monumental mereka di bidang tafsir Alquran:
1. Sayidah Nashrat al-Amin
Beliau adalah mufasir perempuan pertama yang menghasilkan karya lengkap 30 juz, ahli hadis, dan ahli fikih, salah satu ulama Syiah yang terkenal pada abad 14 H. Lahir pada 1308 H dan wafat pada 1403 H. Kitab Tafsirnya berjudul:
مخزن العرفان في تفسير القران
Berjumlah 15 jilid. Ramainya pengajian tafsir di rumahnya setiap Rabu, mengilhami dirinya untuk menyusun tafsir yang sesuai dengan kebutuhan jamaahnya yang rata-rata berjumlah 500-an perempuan setiap pengajian.
Tafsir bercorak tasawuf ini, ditulis dengan bahasa Persi dengan menitik beratkan pada penggalian aspek akhlak dan pendidikan dari ayat Alquran.
2. Zaynab Al-Ghazali
Beliau adalah seorang aktivis Mesir dan anggota Ikhwanul Muslimin. Juga pendiri Asosiasi Wanita Muslim. Lahir pada 2 Januari 1917 di Mesir dan wafat pada 3 Agustus 2005 di Mesir. Kitab Tafsirnya berjudul:
نظرات في كتاب الله
Tafsir ini bercorak sosial dan berusaha menggabungkan makna ayat dengan hadis-hadis sahih untuk menjawab problematika pemaknaan ayat dan masalah-masalah faktual kehidupan.
Tafsir ini diberi pengantar oleh Guru Besar Tafsir dan Ilmu Alquran Al-Azhar sekaligus penulis tafsir As-Sahlul Mufiid fi Tafsiril Quranil Majid Prof Dr. Abdul Hayy al-Farmawi.
3. Sayidah Nailah Hasyim Shabri
Beliau adalah seorang pejuang, penda’i, dan penulis. Juga termasuk seorang murabithah di Tanah Suci kaum muslim Al-Quds Palestina.
Suaminya bernama Syekh Dr. Ikrimah Shabri, Khatib Masjidil Aqsha, mantan Mufti Al Quds dan Kepala “Al Hai’ah Al Islamiyyah Al ‘Ulya” (Lembaga Tinggi Islam) di Al Quds. Kitab tafsirnya berjudul:
المُبصِر لنور الله
Berjumlah 16 jilid. Tafsir ini menggabungkan tafsir bil ma’tsur dan tafsir bil ijtihad, dengan menitikberatkan pada permasalahan-permasalahan sosial dan pencarian solusinya dari ayat Alquran. (atk)
min kalo ada link tafsir-tafsir karya para perempuan hebat boleh di share dong, saya lagi mencari judul penelitian akhir S1 tentang tafsir-tafsir tersebut kayaknya menarik.
terimakasih
Salam, semoga sehat selalu gus ?,
Akhirnya lahir juga setelah sekian lama menanti artikel terkait Mufassir Perempuan. Tapi jika boleh bertanya gus, utk Tokoh ‘Aisyah bint Syathi’ termasuk kalangan mufassir atau hanya pada pengkaji alquran gus?
Terima kasih ?