Kali ini kisah pengantar buku Gus Dur. Buku ikonik Kiri Islam-nya Kazuo Shimogaki pengantarnya Gus Dur (GD).
Urusan buku lancar banget, saya ke kantor almarhum GD dengan langsung di ruang kerja yang penuh buku itu. GD memanggil asistennya Mas Zaenuddin untuk menuliskan yang almarhum GD bicarakan. Lancar, tak ada sumbatan dan GD sangat fasih menarasikan pemahamnnya tentang Kiri Islan.
Mas Zaenudin pun langsung menyerahkan kepada saya.
Dengan kereta Senja Ekonomi bersama penumpang berjubel, dengan lega hati melenggang dan sampai di stasiun Lempuyangan.
Sebulan kemudian. Masih dengan kereta Senja Ekonomi, saya ke Jakarta dan ketemu almarhum GD di Forum Demokrasi. “El, mana naskah pengantar buku Kazuo Shimogoki?” Tanya Gus Dur antusias.
Saya buka rangsel dan saya serahkan cetakan buku. “Ini Gus, sudah cetak dan terbit,” jawabku bangga.
“Sampean kok ngono, dikon ngoreksi malah wis dicetak?” ujar Gus Dur agak protes.
Secara berseloroh saya timbali, “Iya Gus, suda cetak. Tak beres Gus, semua ‘tapi’ sudah diganti ‘tetapi’.”
Tawa pun pecah dan renyah berderai ngakak…