Setiap benua di seluruh kawasan dunia tidak terlepas dari kisah beserta fakta yang terkait antara satu sama lain. Benua-benua tersebut dihuni oleh manusia dengan berbagai macam kultur, suku, gejala sosial yang berbeda-beda. Semua benua pasti punya peradabannya tersendiri, yang mana bisa saja mengarah pada peradaban agama yang berkembang pesat, perdababan teknologi yang maju serta peradaban lainnya.
Asia adalah lokasi mayoritas sangat besar muslim hidup, sedangkan minoritas kecil berada di Eropa dan Amerika. Di Asia, mayoritas muslim berada di Asia Tenggara, Barat, Tengah dan Selatan sedangkan Asia Timur adalah bagian minoritas. Di Eropa, muslim mendominasi di Eropa Selatan sekarang ini, dan di Amerika tidak ada distrik di dominasi Islam.
Eropa merupakan benua yang membentang di Semenanjung Eurasia bagian barat dengan luas sekitar 10.000.000 kilometer persegi atau seper lima belas luas daratan bumi. Secara geografis, benua ini dibatasi lautan Arktik di utara, Laut Tengah, Laut Hitam dan pegunungan Kaukasus di selatan mengarah ke timur, Pegunungan Ural dan Laut Kaspia di timur dan Lautan Atlantik di barat. Adapun negara-negara yang termasuk Eropa barat adalah Perancis, Belanda, Belgia, Luxemburg, Monaco, Jerman, Inggris dan lain-lain (Supriyadi 2008, 306-307).
Sedangkan Eropa bagian Timur terdiri dari negara-negara, seperti Rusia, Azerbaijan, Armenia, Albania, Turki, Hungaria, Kroasia, Bosnia Herzegovina, Slovakia, Ceko, Polandia dan lain sebagainya. Sebagian wilayah ini dihuni oleh para penganut agama Islam dan penganut agama Kristen maupun Katolik. Sehingga menjadi hal unik mengenai eksistensi agama Islam bisa hadir dalam sebuah wilayah mayoritas Kristen, sehingga hal menarik untuk dibahas berdasarkan sisi historisnya.
Perkembangan Islam begitu luar biasa terjadi pada sejak awal peradaban Islam terbentuk hingga era abad pertengahan. Dunia Islam pada masa itu terbagi dua. Pertama, bahagian Arab yang terdiri dari Arabia, Irak, Suria, Palestina, Mesir, dan Afrika Utara dengan Mesir sebagai pusatnya. Kedua, bahagian Persia yang terdiri dari Balkan, Asia Kecil, Persia, dan Asia Tengah dengan Iran sebagai pusatnya. Pendapat bahwa pintu ijtihad telah tertutup semakin meluas di kalangan umat Islam (Nasution, 1985).
Islam sampai kepada negeri Eropa Timur dan Asia Tengah merupakan basis awalnya berada di sana pada abad ke 7 Masehi. Umat Islam yang pertama-tama diterima oleh orang-orang Turki yang secara berangsur-angsur mulai memeluk Islam, antara yang pertama kali menjadi muslim di wilayah ini adalah orang Bulgar Idel (Volga), yang membentuk suksesi negara-negara muslim yang paling maju pada abad pertengahan (Rasyid 2013, 245).
Ahmad bin Fadhlan, salah seorang yang utusan khalifah Abbasiyah, Ja’far Al-Muqtadir, mengunjungi orang-orang Bulgar di tahun 922 M, menyaksikan raja Almus (Almas) memeluk Islam, yang mengambil nama Ja’far seperti khalifah Al-Muqtadir. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Muharram 310 H, dan mesti dipandang sebagai puncak dari proses terhadap islamisasi sukarelah daerah itu (Rasyid 2013, 246).
Orang-orang Bulgar yang Islam tadi, kemudian melanjutkan penyebaran Islamnya ke kerajaan Bulgar dengan mengutus sarjana Muslim kepada Pangeran Besar Vladimir dari Kiev Rusia dalam upaya mengajak untuk menerima Islam dari Kristen Ortodoks, pada 1236 M, tentara Tartar dari Batu Khan menyerbu Kerajaan Bulgar dan akhirnya menaklukkannya sesudah pertempuran yang begitu hebat tak lama kemudian dibentuk Golden Horde oleh orang-orang di sana.
Berlanjut pada rentetan waktu kemudian, sesuai dengan perjalanan Ibnu Batutah diceritakan bahwa pada abad ke-14 ketika dia menyeberangi tanah-tanah yang kemudian membentuk Uni Soviet, ia mencatat orang-orang hidup di bawah negara muslim, berbahasa Turki dan menganur mazhab Hanafi (Rasyid 2013, 246-247).
Akhir abad ke-14 menuju abad ke 15, mulai terjadinya perpecahan pada bagian Golden Horde tersebut akibat penyerangan tanpa pandang bulu oleh Timur Lenk; dengan nama Khazan, Astrakhan, Siberia dan Krimea, berdiri sebagai wilayah otoritas sendiri. Perlahan-lahan wilayah empat tadi mulai dikuasai (ekspansi) oleh Rusia pada saat itu, khusus yang berada di Krimea (Eropa Timur; selatan Ukraina dan Don-Kubo bawah),
Walaupun Krimea sempat dibantu oleh Kesultanan Utsmani, kenyataannya tidak bisa membantu Krimea untuk mengalahkan penyerangan Rusia ke wilayah itu pada tahun 1783 disebabkan Kesultanan Ustmani mulai mengalami kemunduran. Masa selanjutnya, perlahan-lahan wilayah Islam di sebagian Eropa Timur dan Asia Tengah seperti Khazan, Daghestan dan Kaukasus serta wilayah lainnya, tak dapat dipungkiri masuk dalam kekuasaan Rusia atau Uni Soviet (Rasyid 2013, 248-250).
Kemudian, masuknya Islam ke Eropa, tidak terlepas dari jasa Kesultanan Turki Utsmani masa sultan Mehmed II (Al-Fatih) yang menaklukkan Konstatinopel dari darat dan laut. Kemudian dilanjutkan perjuangan penyebaran agama Islam ke Eropa oleh Sulaiman I yang berhasil menaklukkan Mesir, seluruh Afrika Utara, Syiria dan Semenanjung Arabia. Di tahun 1520-an M, pasukkan Utsmani berhasil menguasai Hungaria dan Pengepungan Wina (1529 M) menciptakan kepanikan di Eropa (Arifian 2017, 65).
Di bawah Sulaiman I (Suleiman The Magnificient) Utsmani memiliki tentara hebat di pertengahan abad ke 16, wilayah barat Persia dan selatan Rusia dan negeri Balkan lainnya termasuk dalam wilayah yang pernah ditaklukkannya (MckAy and Buckler 1966, 759). Kalau era kontemporer saat ini, wilayah-wilayah tersebut adalah Hungaria, Albania, Serbia, Montenegro, Kosovo, Azerbaijan, Armenia, Bosnia & Herzegovina, Georgia dan lain sebagainya.
Dengan demikian, sangat jelas peran dari dua arah penyebaran Islam di wilayah Eropa Timur, yaitu penyebaran pertama dilakukan oleh Bangsa Mongol dengan dinasti ke-khan-an mereka pada wilayah Rusia, Ukraina hingga Azerbaijan saat ini. Kemudian peran kedua dari penyebaran Islam ke wilayah Eropa Timur di bagian wilayah negara-negara Balkan berasal dari Kesultanan Turki Utsmani dan bisa dilihat hingga era kontemporer ini, eksistensi Islam tetap ada di wilayah-wilayah tersebut.
Referensi
Arifian, Alfi. 2017. Sejarah Dunia Abad Pertengahan 500-1400 M: Dari Pemberontakan Odoacer hingga Runtuhnya Sintesis Thomisme. Bantul: Anak Hebat Indonesia.
MckAy, Hill, and Buckler. 1966. A History of World Societies. London: Penguin Books.
Rasyid, Soraya. 2013. Sejarah Islam Abad Modern. Yogyakarta: Ombak.
Supriyadi, Dedi. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Pustaka Setia.