Sedang Membaca
Mati Hina Karena Mengintip Aurat
Hosiyanto Ilyas
Penulis Kolom

Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Miftahul Ulum Bangkalan. Pernah menimba ilmu di Ponpes Attaroqqi Karongan Sampang. Pegiat Bahtsul Masail LBM NU.

Mati Hina Karena Mengintip Aurat

Aurat dalam istilah, adalah sesuatu yang memalukan apabila terlihat. Bagi lelaki dan perempuan wajib menutupi auratnya sesuai undang-undang syara’ atau syariat Islam.

Bagi lelaki tidak diperbolehkan mengintip aurat perempuan dan sebaliknya perempuan tidak boleh mengintip aurat lelaki. Karena hal itu, merupakan perbuatan yang tercela dan dilarang. Allah SWT berfirman:

 قُلْ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ يَغُضُّوْا مِنْ اَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوْا فُرُوْجَهُمْ ذٰلِكَ اَزْكٰى لَهُمْ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا يَصْنَعُوْنَ

Artinya: “Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu, lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (QS. An-Nur: 30)

Di bawah ini adalah kisah orang yang suka mengintip aurat orang lain yang mengakibatkan mati dalam keadaan terhina (tidak membawa iman) Syekh Syuib bin Abdullah dalam karyanya Ar-Raud Al-Faiq Fi Mawaid War Raqaiq (Juz, 1 Hlm. 20) mengisahkan tentang lelaki yang suka megintip aurat perempuan. Adapun kisahnya sebagai berikut:

Pada suatu hari, Imam Abdullah bin Muhammad Al-Muadzin bertawaf mengelilingi Ka’bah, tiba-tiba ia melihat seorang lelaki yang menempelkan tangannya ke Ka’bah lelaki itu sambil memanjatkan doa:

اللهم أخرجني من الدنيا مسلما

Artinya: “Ya Allah keluarkanlah diriku dari dunia ini dalam keadaan Islam.”

Melihat kejadian itu, Imam Abdullah bin Ahmad Al-Muadzin bertanya, “Kenapa kamu berdoa seperti itu.”

Baca juga:  Amplop Mbah Dullah

Lelaki itu menjawab, “Seandainya kamu memahami masalahku pasti kamu akan memaafkanku.”

Imam Abullah bin Ahmad Al-Muadzin bertanya lagi, “Apa masalah yang engkau hadapi?” Akhirnya lelaki itu menceritakan masalah yang ia hadapi.

Lelaki itu berkata, “Aku mempunyai dua saudara, saudaraku yang paling tua berprofesi sebagai muadzin (tukang adzan) selama empat puluh tahun tampa menerima bayaran sepeserpun, saat sakaratul maut ia meminta Al-Qur’an, aku sangka ia mau mengambil berkah dari Al-Qur’an tersebut, tapi ternyata ia berpaling dari Al-Qur’an dan meninggal dunia dalam keadaan tidak membawa iman ia masuk dalam agama Nasrani.”

Lelaki itu, melanjutkan ceritanya, “Begitupun adikku ia menjadi muadzin (tukang adzan) tampa menerima bayaran, kemudian ia meninggal sebagaimana halnya kakakku (meninggal dalam keadaan nasrani) Jadi aku takut meninggal dunia sebagaimana kedua saudaraku.”

Imam Abdullah bin Ahmad Al-Muadzin bertanya, “Dosa apa yang dilakukan oleh kedua saudaramu itu, sehingga mereka mati tidak membawa imam.”

Lelaki itu menjawab, “Mereka sering mengintip atau menyelidiki aurat perempuan dan sering melihat amrad (anak muda yang karena terlalu tampan sampai terlihat cantik).”

Kita dapat memetik hikmah dari kisah di atas, bahwa mengintip aurat orang lain, akan menyebabkan mati Suul Khatimah. Oleh sebab itu, berhati-hatilah jangan sampai melakukan pekerjaan yang dilarang oleh Allah SWT, sepeti halnya menyelidiki aurat orang lain dan sebagainya.

Baca juga:  Abdullah bin Hudafah: Diplomat Handal Kepercayaan Nabi

Wallahu A’lam Bissawab.

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top