Sedang Membaca
Lima Perbedaan antara Sifat Nabi Adam dan Iblis
Hosiyanto Ilyas
Penulis Kolom

Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Miftahul Ulum Bangkalan. Pernah menimba ilmu di Ponpes Attaroqqi Karongan Sampang. Pegiat Bahtsul Masail LBM NU.

Lima Perbedaan antara Sifat Nabi Adam dan Iblis

Mengapa Cara Baca Alquran

Allah SWT mengabadikan kisah Iblis dan Nabi Adam dalam kitab suci al-Qur’an. Menariknya cerita keduanya selalu dikaitkan dan disatukan dalam rentetan Ayat. Iblis adalah makhluk yang diciptakan dari api. Sedangkan Nabi Adam diciptakan dari tanah.

Perbedaan dalam sisi penciptaan dari Nabi Adam dan Iblis, melahirkan perbedaan dari sifat dan tindakannya. Iblis awalnya makhluk yang paling taat, bahkan menjadi pemimpin bagi para malaikat. Setelah Nabi Adam diciptakan, Allah memerintahkan Iblis untuk bersujud kepada Nabi Adam, yakni, sujud penghormatan.

Allah melaknat Iblis karena tidak mau bersujud, setelah itu Iblis menjadi makhluk Allah yang paling terkutuk. Adapun perbedaan sifat Iblis dan Nabi Adam sangat jauh berbeda dalam sisi ketaatan kepada Allah SWT.

Syekh Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam karyanya Al-Isti’dad Liyaumil Ma’ad Juz 1, halaman 67, mengutip ungkapan Syekh Ahmad Ad-Dauri terkait sifat Iblis dan Nabi Adam. Adapun kutipannya sebagai berikut:

شقى إبليس بخمسة أشياء: لم يقر بالذنب، ولم يندم، ولم يلم نفسه، ولم يعزم على التوبة، وقط من رحمة الله

Artinya: “Celakanya iblis disebabkan lima perkara, yaitu, tidak mengakui dosa ( kesalahan), tidak menyesali kesalahan, tidak mencela diri sendiri (atas kesalahan), tidak ada keinginan bertaubat, dan putus asa dari rahmat Allah”.

Iblis tidak pernah mengakui kesalahannya, ia tidak mau diperintah bersujud kepada Nabi Adam, ia tidak pernah menyesal atas tindakannya. Ia tidak merasa hina, dan tidak merasa bersalah, juga tidak ada keinginan untuk bertaubat dari kesalahan yang pernah ia lakukan. Bahkan ia putus asa atas rahmat Allah. Sehingga Iblis kelak akan dikekalkan di neraka.

Baca juga:  Citra Perempuan Ideal Menurut Al-Qur'an

Selanjutnya Syekh Ahmad Ad-Dauri menjelaskan sifat dan kepribadian Nabi Adam. Sifat Nabi Adam sebaliknya sifat Iblis. Adapun penjelasannya tertera sebagai berikut:

وسعد آدم بخمسة أشياء: أقر بالذنب، وندم عليه،  ولام نفسه، وأسرع في التوبة، ولم يقنط من رحمة الله

Artinya: “Keberuntungan Nabi Adam disebabkan lima perkara, yaitu, mengakui dosa, menyesali kesalahan, mencela dirinya sendiri (karena kesalahan), bersegera taubat, dan tidak putus asa dari rahmat Allah”.

Nabi Adam mengakui dosa yang pernah ia lakukan, yaitu, memakan buah khuldi, ia merasa menyesali atas tindakan yang ia lakukan, ia diusir dari surga akibat kesalahannya tersebut. Ia diusir dari surga untuk menempati bumi.

Setelah menempati bumi, Nabi Adam mencela dirinya sendiri, dan ia segera bertaubat, mengharap ampunan dari Allah yang maha pengampun. Ia tidak putus asa atas rahmat atau belas kasih Allah. Sehingga Nabi Adam kelak di akhirat akan dimasukkan kembali ke surga. Wallahu a’lam.

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
1
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
1
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Scroll To Top