Abu Yazid Al-Busthami lahir di Bustam, bagian timur laut Persia tahun,188 Hijriyah. Nama lengkapnya adalah Abu Yazid Thaifur bin Isa bin Adam bin Surusyan. Gelar kehormatannya adalah Sultanul Arifin, (rajanya orang yang mengenal Allah) Beliau ahli ibadah, zuhud, dan tenggalam dalam lautan rindu dan cinta kepada Allah SWT.
Di bawah ini adalah kisah Syekh Abu Yazid Al-Busthami dengan seorang lelaki yang sombong dan ingin menguji ke dalaman ilmu Syekh Abu Yazid Al-Busthami. Berikut kisahnya: Pada suatu hari seorang lelaki datang kepada Syekh Abu Yazid Al-Busthami. Lelaki itu datang dengan tujuan ingin menguji ilmu Syekh Abu Yazid Al-Busthami, jauh-jauh hari ia sudah mempersiapkan pertanyaan-Nya.
Lelaki itu berkata: “Aku datang kepadamu dengan tujuan ingin bertanya tentang ilmu thariqat, pertanyaanku ini sudah lama belum terjawab, mungkin kamu bisa memberikan jawaban yang bisa memuaskanku” Syekh Abu Yazid Al-Busthami mengetahui maksud tujuan lelaki itu, ia mengajukan pertanyaan hanya untuk menyombongkan diri, dan mau pamer diri.
Syekh Abu Yazid Al-Busthami menyuruh lelaki itu untuk mendatangi gunung yang terdekat, Syekh Abu Yazid Al-Busthami berkata: “Di gunung itu ada gua, di gua itu ada temanku, tanyakan pertanyaanmu kepada temanku itu, pasti ia akan menjawab pertanyaanmu”
Tanpa pikir panjang lelaki itu berangkat menuju gunung yang dimaksud, sesampainya di gunung ia mencari gua, ahirnya gua itu ditemukan, masuklah ia ke gua, namun tidak ada seorangpun di dalam gua, hanya kegelapan yang ia jumpai. Tiba-tiba bergerak gua itu, dan muncullah seekor ular yang sangat besar, mata ular itu ke merah-merahan, dan siap memangsa korbannya. Lelaki itu ketakutan dan lari dari dalam gua untuk menyelamatkan diri.
Ketika ia lari dari dalam gua, salah satu sandalnya tertinggal di dalam gua, ia takut untuk kembali ke gua untuk mengambil-Nya. Lelaki itu memakai satu sandal ketika menghadap kepada Syekh Abu Yazid Al-Busthami. Setelah peristiwa itu, lekaki yang mau menguji ilmu Syekh Abu Yazid Al-Busthami menyesal, dan ahirnya ia bertobat di tangan Syekh Abu Yazid Al-Busthami.
Kemudian Syekh Yazid Al-Busthami berkata: “Maha suci Allah, engkau tidak mampu kembali (ke gua) dan mengambil sandalmu, karena ketakutan pada makhluk, lalu bagaimana engkau akan mampu menyingkap rahasia bersama hamba-hamba sang pencipta.” Wallahu A’lam Bissawab
( Di sarikan dari kitab Tadzkiratul Auliya’ Juz, 1 Hlm. 197 Karya: Syekh Fariduddin Attar )