Sewaktu ada tasyakuran ulang tahun Gus Dur yang ke-69, tanggal 4 Agustus 2009, saya datang. Saya datang ke rumah Gus Dur di Ciganjur Bersama banyak teman, malam hari sekitar pukul delapan.
Acara sudah usai. Tamu juga sudah tidak terlalu banyak. Kami mengobrol sama Ibu Shinta Nuriyah sebentar sambil menyantap nasi kuning. Sementar Gus Dur, tidak tampak. Sudah istirahat, capek menerima tamu sejak siang hingga Magrib.
Dua hari setelah itu, saya ketemu dengan Rumadi Ahmad. Dia bertanya pada saya,
”Hamzah, Kamu tahu gak siapa yang tidur di belakangmu, di lantai depan TV 14 inchi?”
“Ndak Tahu, Mas. Paling kerabat Gus Dur dari Jombang atau siapa gitu.”
“Itu Gus Dur.”
Kami semua geleng-geleng kepala. Gus Dur tidur cuma beralaskan selembar karpet tipis, satu bantal dan bantal guling yang didekapnya. Beliau dalam keadaan sakit serius.