Greg Barton juga mendokumentasikan bagaimana tidur Gus Dur. Dia menuliskan dengan apik bagaimana Gus Dur tidur di bukunya.
1998 Jakarta Genting. Lautan manusia memenuhi jalan-jalan utama, ada pembakaran di mana-mana, pendeknya, semua orang sepertinya dapat berbuat apa saja di ibu kota negera.
Dini hari pada masa-masa itu, kira-kira pukul dua, Letnan Jendral Prabowo –Pangkostrad– meluncur bersama para pengawalnya ke Ciganjur. Tidak lain, yang dituju adalah rumah kediaman Gus Dur.
Greg bercerita, Prabowo bersimpuh, menangis sesenggukan, lalu pela-pelan memijat telapak kaki Gus Dur. Prabowo memang, kata Greg, pandai memijat. Prabowo melaporkan situasi yang sedang melanda Jakarta.
Greg juga bercerita bahwa ranjang yang dipakai Gus Dur hanyalah sebuah amben kecil yang cuma dilapisi kasur tipis.